Tuesday, March 27, 2012

SELAGI MUDA LAYANILAH TUHAN!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Maret 2012 -

Baca:  Pengkotbah 11:9-10, 12:1-8

"Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: 'Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!'"  Pengkotbah 12:1

Kehidupan manusia tidak hanya berlangsung di dunia ini saja, tapi ada kehidupan baru setelah kematian.  Jadi hidup manusia ada dua tahap:  hidup sementara di dalam dunia dan hidup dalam kekekalan di akhirat nanti seperti dikatakan oleh Rasul Paulus,  "...jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia."  (2 Korintus 5:1).

     Adalah salah besar jika orang berkata bahwa hidup hanya sekali saja yaitu saat di bumi ini.  Dalam Yesaya 22:13 dikatakan:  "Tetapi lihat, di tengah-tengah mereka ada kegirangan dan sukacita, membantai lembu dan menyembelih domba, makan daging dan minum anggur, sambil berseru:  'Marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati!'".  Seorang kaya yang bodoh juga berkata kepada dirinya sendiri,  "Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya;  beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah."  (Lukas 12:19).  Orang kaya ini lupa bahwa hidup di dunia ini hanya sebentar.  Jika hidup ini hanya sebatas lubang kubur buat apa kita berlelah-lelah melayani Tuhan, tekun dalam ibadah dan mempertahankan iman di dalam Kristus?  Pengkotbah mengingatkan, selagi masih muda (dengan kata lain:  selagi masih ada kesempatan) biarlah kita gunakan waktu yang ada untuk mengejar perkara-perkara yang menuju kepada kekekalan.

     Biarlah waktu-waktu yang kita lewati ini adalah kesempatan bagi Tuhan untuk mengurapi kita dan memakai kita sebagai alat kemuliaanNya.  Terlebih bagi kita yang masih muda, masa muda adalah masa emas bagi kita berbuat sesuatu untuk Tuhan dan juga sesama.  Kita tahu usia muda adalah masa yang rawan bagi seseorang karena kebodohan melekat pada hati anak muda.  tertulis:  "Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya."  (Amsal 22:15).  Kebodohan membuat mereka gampang jatuh dalam dosa.  Sebagai anak-anak Tuhan, jangan sia-siakan kemudaanmu!

Potensi dalam dirimu adalah harta termahal.  Persembahkan itu kepada Tuhan sebagai alat kebenaranNya sehingga masa mudamu menjadi teladan bagi banyak orang dan nama Tuhan dipermuliakan!

Monday, March 26, 2012

ISI PIKIRAN DENGAN HAL YANG POSITIF!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Maret 2012 -

Baca:  Filipi 4:1-9

"Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu."  Filipi 4:8

Ayat nas di atas menegaskan betapa pentingnya mengisi pikiran dengan hal-hal yang positif karena hal itu akan berdampak dalam kehidupan kita.  Pikiran kita dapat menentukan setiap perkataan dan tindakan kita.  Bila yang ada dalam pikiran kita adalah hal-hal yang positif maka hal-hal yang baik akan terjadi bagi kita.

     Rasul Paulus menasihatkan agar pikiran setiap orang percaya diisi dengan hal-hal yang benar, mulia, adil, suci, manis, sedap didengar bajik (baik) dan semua yang patut dipuji.  Untuk memiliki pikiran yang selalu positif tidak ada jalan lain selain harus taat kepada firman Tuhan.  Inilah yang dilakukan Rasul Paulus:  "Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,"  (2 Kristus 10:5b).  Menaklukkan pikiran kepada Kristus berarti kita mengisi pikiran kita dengan firman Tuhan setiap hari.  Dengan firman Tuhan kita dituntun untuk selalu berpikiran positif.  Itu berarti pikiran yang benar dan positif adalah modal bagi Tuhan untuk menyatakan kasih dan kuasaNya dalam kehidupan kita.  Oleh karena itu  "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,"  (Filipi 2:5).

     Bagaimana dengan Saudara?  Apakah hari-hari kita masih dipenuhi dengan pikiran-pikiran yang negatif?  Kuatir, takut, cemas, putus asa dan sebagainya?  Tanggalkan itu semua!  Jangan biarkan Iblis menjajah dan menghancurkan hidup kita dengan menebar hal-hal negatif di dalam pikiran kita.  Kita harus bisa melawannya!  Bawa semua beban permasalahan kepada Tuhan!  Kuncinya pada pikiran kita sendiri, bukan pada tangan orang lain.  Ada tertulis:  "Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia."  (Amsal 23:7a).  Mari kita belajar untuk mensyukuri segala berkat Tuhan yang ada pada kita, itu yang akan membebaskan kita dari beban-beban kehidupan yang menjadi sumber kekuatiran dan ketakutan kita.

Dengan berpikiran positif kita sedang mengaktifkan iman kita bekerja, yang ada pada saat yang tepat pasti akan terjadi dan menjadi kenyataan!