Saturday, March 24, 2012

BELAJAR DARI HIDUP KORNELIUS

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Maret 2012 - 

Baca:  Kisah Para Rasul 10:1-48

"...Kornelius, seorang perwira yang tulus hati dan takut akan Allah, dan yang terkenal baik di antara seluruh bangsa Yahudi,..."  (Kisah 10:22)

Menjadi kesaksian bagi orang lain adalah tugas dan tanggung jawab setiap orang percaya.  Melalui kehidupan kita yang menjadi berkat bagi orang lain nama Tuhan dipermuliakan.  Contohnya adalah Kornelius.  Alkitab menyatakan,  "Ia  (Kornelius)  saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah."  (Kisah 10:2).  Tidak hanya saleh dan takut akan Tuhan, Kornelius juga seorang yang murah hati, suka menolong dan memberikan banyak sedekah kepada orang lain.  Kornelius juga tekun berdoa kepada Allah bukan hanya waktu-waktu tertentu, tapi setiap saat.  Kornelius juga seorang yang tulus hatinya, tidak ada kepura-puraan dalam hidupnya sehingga ia memiliki reputasi yang baik di antara seluruh bangsa Yahudi.

     Adakah yang kurang dalam diri Kornelius?  Ada.  Kornelius belum pernah mendengar nama Yesus dan belum percaya kepadaNya.  Itulah yang kurang dalam diri Kornelius.  Kedatangan Petrus ke rumah Kornelius setelah dijemput dari Yope membuka babak baru dalam hidupnya.  Ketika berbicara dengan Kornelius Petrus tidak membicarakan hal-hal yang lain selain perihal Yesus Kristus karena itu sangat diperlukan oleh Kornelius.  Kornelius perlu mendengar perihal kehidupan Tuhan Yesus, baik itu kematianNya, kebangkitanNya dari antara orang mati dan juga kedatanganNya kelak kembali, karena  "...Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati.  Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa peraya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."  (Kisah 10:42-43).

     Bukan saja Kornelius harus mendengar tentang Yesus Kristus, tapi dia juga harus percaya kepadaNya dan menjadikan Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi.  Kesalehan manusia tanpa Yesus Kristus tidak ada artinya apa-apa karena  "...keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."  (Kisah 4:12).

Sudahkah kita bertobat dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat?

Friday, March 23, 2012

ALKITAB: Jauh Sangat Bernilai!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Maret 2012 - 

Baca:  2 Timotius 3:10-17

"Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus."  2 Timotius 3:15

Berapa harga sebuah Alkitab?  Bervariasi, tergantung kualitas kertas dan cover-nya.  Untuk Alkitab berbahasa Indonesia harganya tak lebih dari seratus ribu rupiah.  Untuk mendapatkan Alkitab juga tidaklah sulit karena tersedia di toko-toko buku.  Namun jangan sekali-kali Saudara menyamakan nilai Alkitab dengan buku-buku yang lain meski dilihat dari harganya tidak terlalu berbeda jauh.  Isi Alkitab sangat jauh bernilai dibanding buku yang lain karena Alkitab berisikan firman yang diilhamkan oleh Tuhan sendiri.  Alkitab adalah pikiran Tuhan, kehendak Tuhan, isi hati Tuhan, dan apa yang Tuhan rencanakan bagi kehidupan manusia.  Jika kita perhatikan, situasi dan segala peristiwa yang terjadi di dunia ini jauh sebelumnya telah dinubuatkan oleh Alkitab.  Dan semua nubuat itu tidak berasal dari kehendak manusia, tetapi atas dorongan kuasa Roh Kudus seperti tertulis:  "sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh kudus orang-orang berbicara atas nama Allah."  (2 Petrus 1:21).

     Apalagi keistimewaan Alkitab?  Alkitab berkuasa mengubah hati manusia dan mengoreksi kehidupan manusia, karena  "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran."  (2 Timotius 3:16).  Alkitab dapat mengubah seseorang yang jahat menjadi baik, mantan narapidana bisa menjadi hamba Tuhan.  Uang, kekayaan, jabatan tidak dapat mengubah hati manusia, tapi Firman Tuhanlah yang dapat melembutkan hati yang keras, bahkan dapat meleburkan hati yang telah membatu,  "Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun;  ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum;  ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita."  (Ibrani 4:12).

     Alkitab berkuasa menuntun manusia kepada Tuhan Yesus.  Hal ini diakui Daud,  "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."  (Mazmur 119:105).  Tuhan Yesus adalah pokok, pusat pemberitaan dan harta termahal yang terkandung di dalam Alkitab.

Alkitab jauh sangat bernilai karena tulisan-tulisan yang ada di dalamnya mengandung kuasa dan menuntun manusia kepada keselamatan kekal!