Wednesday, March 21, 2012

HIDUP DALAM DAMAI KRISTUS

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Maret 2012 -


"Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya."  Yesaya 32:17

Sebagai orang percaya kita bukan hidup dalam damai dengan konsep dunia, tetapi kita hidup dalam damai karena Kristus ada di dalam kita.  Ayat nas di atas menegaskan bahwa damai sejahtera, ketenangan dan ketenteraman akan menyertai hidup seseorang apabila ada kebenaran.  Artinya selama kita hidup dalam ketaatan dan kebenaran, damai sejahtera akan kita alami.

     Damai ini bukanlah sesuatu yang di luar yang mempengaruhi di dalam kita.  Tetapi damai itu adalah sesuatu yang ada di dalam kita yang memancar kuat sampai hendak ke luar dari kita.  Itulah damai sejahtera Kristus.  Tertulis  "Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh.  Dan bersyukurlah."  (Kolose 3:15).  Ketika seseorang memiliki damai sejahtera Kristus keinginan duniawinya pasti mati, karena baginya Yesus itu sudah lebih dari pada cukup.  Itulah yang dirasakan Rasul Paulus.  "Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.  Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya.  Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,"  (Filipi 3:7-8).

     Seseorang yang memiliki damai sejahtera Kristus akan tetap bersyukur meski berada dalam badai permasalahan.  Oleh karena  "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu.  Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu.  Janganlah gelisah dan gentar hatimu."  (Yohanes 14:27).  Damai sejahtera yang diberikan Tuhan berbeda dengan dunia ini.  Damai di dunia ini hanyalah semu dan tidak abadi, bergantung pada keadaan dan bisa hilang.  Mungkin seseorang merasa damai karena rumahnya dijaga oleh satpam, atau merasa damai karena depositonya di bank melimpah.  Tapi, adakah yang aman di dunia ini?  Jika masih ada orang Kristen yang hidupnya terus mengeluh dan bersungut-sungut berarti mereka belum menerima damai Kristus yang sempurna.  Jika kita telah menerima damai Kristus yang sempurna, masalah yang datang takkan menggoyahkan iman kita.

Karena itu jadilah anak-anak Tuhan yang taat supaya damai sejahtera Kristus ada di dalam kita!

Tuesday, March 20, 2012

HASIL DARI KETAATAN!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Maret 2012 -

Baca:  Mazmur 115:1-8

"memberkati orang-orang yang takut akan Tuhan, baik yang kecil maupun yang besar.  Kiranya Tuhan memberi pertambahan kepada kamu, kepada kamu dan kepada anak-anakmu."  Mazmur 115:13-14

Menjadi seorang yang taat tidak semudah membalikkan telapak tangan, bisa dikatakan berat karena setiap hari kita juga harus terus bergumul dengan kedagingan kita.  Namun firman Tuhan tak henti-hentinya menasihati,  "Hiduplah sebagai anak-anak yang taat jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,"  (1 Petrus 1:14).

     Bila kita mengandalkan kekuatan sendiri kita tidak akan mampu menjadi seorang yang taat, karena itu "...janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.  Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka ia akan meluruskan jalanmu."  (Amsal 3:5b-6).  Tetapi ketika kita mau taat kepada Tuhan, kita akan melihat pengalaman-pengalaman yang luar biasa bersama Dia.  Seringkali kita tidak dapat melihat dan mengalami mujizat dari Tuhan oleh karena satu hal, yaitu kita tidak taat, karena mujizat justru terjadi ketika kita taat.

     Adalah baik bila kita didoakan dan ditumpangi tangan oleh hamba Tuhan ketika sedang sakit, lemah dan dalam pergumulan yang berat karena ada kuasa Tuhan yang bekerja melalui penumpangan tangan tersebut.  Namun Sadarkh, Mesakh dan Abednego mengalami mujizat yang luar biasa bukan karena penumpangan tangan seorang hamba Tuhan;  perkara ajaib dan dahsyat terjadi bagi mereka ketika mereka hidup dalam ketaatan.  Juga Daniel yang dimasukkan ke dalam gua singa.  Mereka adalah pribadi-pribadi yang taat.  Selain menghasilkan mujizat yang luar biasa, ketaatan juga akan membuat seseorang memiliki kekuatan.  Ia tidak akan mudah goyah, putus asa atau frustasi ketika berada dalam penderitaan dan ujian yang berat karena ia tahu kepada siapa ia berharap.  Siapa yang tidak kenal Rasul Paulus?  Meski didera ujian dan penderitaan yang berat karena memberitakan injil ia tetap berdiri tegak dan mampu bertahan.  Dia berkata,  "Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?  Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?  Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?  Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita."  (Roma 8:31b, 35, 37).

Di akhir zaman ini Tuhan sedang mencari orang-orang Kristen yang taat;  kepadanya akan dicurahkan berkat dan kekuatan!