Baca: Mazmur 115:1-8
"memberkati orang-orang yang takut akan Tuhan, baik yang kecil maupun yang besar. Kiranya Tuhan memberi pertambahan kepada kamu, kepada kamu dan kepada anak-anakmu." Mazmur 115:13-14
Menjadi seorang yang taat tidak semudah membalikkan telapak tangan, bisa dikatakan berat karena setiap hari kita juga harus terus bergumul dengan kedagingan kita. Namun firman Tuhan tak henti-hentinya menasihati, "Hiduplah sebagai anak-anak yang taat jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu," (1 Petrus 1:14).
Bila kita mengandalkan kekuatan sendiri kita tidak akan mampu menjadi seorang yang taat, karena itu "...janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka ia akan meluruskan jalanmu." (Amsal 3:5b-6). Tetapi ketika kita mau taat kepada Tuhan, kita akan melihat pengalaman-pengalaman yang luar biasa bersama Dia. Seringkali kita tidak dapat melihat dan mengalami mujizat dari Tuhan oleh karena satu hal, yaitu kita tidak taat, karena mujizat justru terjadi ketika kita taat.
Adalah baik bila kita didoakan dan ditumpangi tangan oleh hamba Tuhan ketika sedang sakit, lemah dan dalam pergumulan yang berat karena ada kuasa Tuhan yang bekerja melalui penumpangan tangan tersebut. Namun Sadarkh, Mesakh dan Abednego mengalami mujizat yang luar biasa bukan karena penumpangan tangan seorang hamba Tuhan; perkara ajaib dan dahsyat terjadi bagi mereka ketika mereka hidup dalam ketaatan. Juga Daniel yang dimasukkan ke dalam gua singa. Mereka adalah pribadi-pribadi yang taat. Selain menghasilkan mujizat yang luar biasa, ketaatan juga akan membuat seseorang memiliki kekuatan. Ia tidak akan mudah goyah, putus asa atau frustasi ketika berada dalam penderitaan dan ujian yang berat karena ia tahu kepada siapa ia berharap. Siapa yang tidak kenal Rasul Paulus? Meski didera ujian dan penderitaan yang berat karena memberitakan injil ia tetap berdiri tegak dan mampu bertahan. Dia berkata, "Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita." (Roma 8:31b, 35, 37).
Di akhir zaman ini Tuhan sedang mencari orang-orang Kristen yang taat; kepadanya akan dicurahkan berkat dan kekuatan!
"memberkati orang-orang yang takut akan Tuhan, baik yang kecil maupun yang besar. Kiranya Tuhan memberi pertambahan kepada kamu, kepada kamu dan kepada anak-anakmu." Mazmur 115:13-14
Menjadi seorang yang taat tidak semudah membalikkan telapak tangan, bisa dikatakan berat karena setiap hari kita juga harus terus bergumul dengan kedagingan kita. Namun firman Tuhan tak henti-hentinya menasihati, "Hiduplah sebagai anak-anak yang taat jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu," (1 Petrus 1:14).
Bila kita mengandalkan kekuatan sendiri kita tidak akan mampu menjadi seorang yang taat, karena itu "...janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka ia akan meluruskan jalanmu." (Amsal 3:5b-6). Tetapi ketika kita mau taat kepada Tuhan, kita akan melihat pengalaman-pengalaman yang luar biasa bersama Dia. Seringkali kita tidak dapat melihat dan mengalami mujizat dari Tuhan oleh karena satu hal, yaitu kita tidak taat, karena mujizat justru terjadi ketika kita taat.
Adalah baik bila kita didoakan dan ditumpangi tangan oleh hamba Tuhan ketika sedang sakit, lemah dan dalam pergumulan yang berat karena ada kuasa Tuhan yang bekerja melalui penumpangan tangan tersebut. Namun Sadarkh, Mesakh dan Abednego mengalami mujizat yang luar biasa bukan karena penumpangan tangan seorang hamba Tuhan; perkara ajaib dan dahsyat terjadi bagi mereka ketika mereka hidup dalam ketaatan. Juga Daniel yang dimasukkan ke dalam gua singa. Mereka adalah pribadi-pribadi yang taat. Selain menghasilkan mujizat yang luar biasa, ketaatan juga akan membuat seseorang memiliki kekuatan. Ia tidak akan mudah goyah, putus asa atau frustasi ketika berada dalam penderitaan dan ujian yang berat karena ia tahu kepada siapa ia berharap. Siapa yang tidak kenal Rasul Paulus? Meski didera ujian dan penderitaan yang berat karena memberitakan injil ia tetap berdiri tegak dan mampu bertahan. Dia berkata, "Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita." (Roma 8:31b, 35, 37).
Di akhir zaman ini Tuhan sedang mencari orang-orang Kristen yang taat; kepadanya akan dicurahkan berkat dan kekuatan!