Tuesday, March 20, 2012

HASIL DARI KETAATAN!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Maret 2012 -

Baca:  Mazmur 115:1-8

"memberkati orang-orang yang takut akan Tuhan, baik yang kecil maupun yang besar.  Kiranya Tuhan memberi pertambahan kepada kamu, kepada kamu dan kepada anak-anakmu."  Mazmur 115:13-14

Menjadi seorang yang taat tidak semudah membalikkan telapak tangan, bisa dikatakan berat karena setiap hari kita juga harus terus bergumul dengan kedagingan kita.  Namun firman Tuhan tak henti-hentinya menasihati,  "Hiduplah sebagai anak-anak yang taat jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,"  (1 Petrus 1:14).

     Bila kita mengandalkan kekuatan sendiri kita tidak akan mampu menjadi seorang yang taat, karena itu "...janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.  Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka ia akan meluruskan jalanmu."  (Amsal 3:5b-6).  Tetapi ketika kita mau taat kepada Tuhan, kita akan melihat pengalaman-pengalaman yang luar biasa bersama Dia.  Seringkali kita tidak dapat melihat dan mengalami mujizat dari Tuhan oleh karena satu hal, yaitu kita tidak taat, karena mujizat justru terjadi ketika kita taat.

     Adalah baik bila kita didoakan dan ditumpangi tangan oleh hamba Tuhan ketika sedang sakit, lemah dan dalam pergumulan yang berat karena ada kuasa Tuhan yang bekerja melalui penumpangan tangan tersebut.  Namun Sadarkh, Mesakh dan Abednego mengalami mujizat yang luar biasa bukan karena penumpangan tangan seorang hamba Tuhan;  perkara ajaib dan dahsyat terjadi bagi mereka ketika mereka hidup dalam ketaatan.  Juga Daniel yang dimasukkan ke dalam gua singa.  Mereka adalah pribadi-pribadi yang taat.  Selain menghasilkan mujizat yang luar biasa, ketaatan juga akan membuat seseorang memiliki kekuatan.  Ia tidak akan mudah goyah, putus asa atau frustasi ketika berada dalam penderitaan dan ujian yang berat karena ia tahu kepada siapa ia berharap.  Siapa yang tidak kenal Rasul Paulus?  Meski didera ujian dan penderitaan yang berat karena memberitakan injil ia tetap berdiri tegak dan mampu bertahan.  Dia berkata,  "Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?  Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?  Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?  Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita."  (Roma 8:31b, 35, 37).

Di akhir zaman ini Tuhan sedang mencari orang-orang Kristen yang taat;  kepadanya akan dicurahkan berkat dan kekuatan!

Monday, March 19, 2012

MENDENGAR: Bagian Tak Terpisahkan dari Ketaatan!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Maret 2012 - 

Baca:  Matius 7:24-27

"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu."  Matius 7:24

Dalam bahasa Yunani ketaatan disebut 'aqu-o' yang artinya dalam bahasa Inggris adalah 'I will obey'.  Ketaatan yang dimaksud di sini bukan sekedar taat, tetapi juga mengandung arti mendengar.  Tidak ada orang yang bisa taat jika tidak mendengar terlebih dahulu, lalu menyimpannya dalam hati, merenungkannya dan kemudianh melakukannya.

     Itulah sebabnya nabi Yesaya berkata,  "Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid."  (Yesaya 50:4).  Yesaya mengatakan bahwa setiap pagi Tuhan mempertajam pendengarannya untuk mendengar karena tidak mungkin seseorang bisa taat tanpa mendengar terlebih dulu.  Ini berarti kita mendengar perintah Tuhan melalui kebenaran firmanNya, lalu kita taat dan pada saatnya kita akan melihat berkat Tuhan dinyatakan atas hidup kita seperti tertulis,  "Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,"  (Ulangan 28:13).

     Ketaatan tidak hanya sekedar melakukan.  Banyak orang Kristen yang kelihatannya taat padahal ia melakukan itu semua dengan tidak tulus, merasa sungkan atau terpaksa.  "Ah, tidak enak tidak datang ke gereja karena sering ditelepon oleh pendeta saya;  Yah... aku terpaksa datang ke persekutuan doa karena dijemput terus oleh teman, tidak bisa menolak."  Ada juga yang datang ke gereja karena memiliki motivasi-motivasi tertentu.  Apakah ini bisa disebut taat?  Jadi, jika seseorang kelihatannya melakukan sesuatu yang baik tidak selamanya karena taat.  Ketaatan harus benar-benar jelas.  Dimulai dari mendengar, artinya mengerti terlebih dahulu apa yang menjadi kehendak Tuhan, lalu dengan sungguh-sungguh kita lakukan karena kita taat kepadaNya.

Mari kita terus mempertajam pendengaran kita terhadap firman Tuhan setiap hari sehingga kita semakin kuat di dalam Tuhan dan menjadi anak-anakNya yang taat.