Sunday, February 12, 2012

MENANTI TUHAN DENGAN SETIA DAN BERJAGA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 Februari 2012 - 

Baca:  Lukas 12:35-48

"Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang."  Lukas 12:43

Di hari-hari akhir ini bukan saatnya untuk kita tidur, bermalas-malasan atau berpangku tangan.  Tuhan Yesus menasihatkan agar kita selalu siap, berjaga-jaga, semangat melayani dan menjaga agar lampu kita tetap menyala.  Seperti seseorang yang sedang menunggu tuannya kembali dari pesta kawin, maka ketika Ia datang dan mengetuk pintu, kita dapat dengan segera membuka pintu bagiNya.  Tuhan Yesus berkata,  "Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka."  (Lukas 12:38).

     Masa-masa penantian adalah masa yang sangat menentukan bagi kita.  Kita tahu bahwa pekerjaan menanti itu sangat menjemukan, apalagi yang dinanti-nanti tidak kunjung datang.  Banyak orang menjadi tidak sabar dalam hal menanti sehingga mereka pun tidak lagi tahan dan akhirnya berubah sikap.  Tuhan menghendaki agar kita selalu dalam kondisi siap sedia dan berjaga-jaga.  Dikatakan,  "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala."  (Lukas 12:35).  Kita bisa belajar dari kehidupan Nuh, yang tekun bekerja dan mempersiapkan bahtera, padahal dia tidak tahu kapan air bah itu datang.  Alkitab menyatakan,  "Karena iman, maka Nuh  -dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan-  dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya;  dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya."  (Ibrani 11:7).  Nuh taat melakukan segala yang diperintahkan Tuhan kepadanya, sementara orang-orang sezamannya tidak peduli.  Akhirnya, ketika air bah itu datang, Nuh dan seisi rumahnya diselamatkan.  Oleh karena itu  "Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan."  (Lukas 12:40)

     Mari kita gunakan waktu-waktu yang singkat ini untuk bekerja dan berkarya bagi Tuhan.  Apa pun tugas dan panggilan kita biarlah kita kerjakan itu dengan setia.  Selagi ada waktu untuk hidup, alangkah indahnya jika kita bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

"Karena manusia tidak mengetahui waktunya.  Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal ini menimpa mereka secara tiba-tiba."  (Pengkotbah 9:12).

Saturday, February 11, 2012

YESUS JALAN SATU-SATUNYA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Februari 2012 - 

Baca:  Roma 5:1-11

"Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!"  Roma 5:10

Tuhan Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan bagi manusia untuk dapat diperdamaikan dengan Allah.  Dia adalah satu-satunya jalan menuju sorga.  Tuhan Yesus berkata,  "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.  Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.  Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku.  Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."  (Yohanes 14:6-7).

     Ketika seseorang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, ia akan menerima hidup yang kekal, diperdamaikan dengan Allah dan dipulihkan persekutuannya dengan Dia,  "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."  (Yohanes 3:16), tetapi  "...barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."  (Yohanes 3:36).  Karena Allah adalah Roh, maka kita tidak berhubungan dengan Dia melalui pancaindera atau dengan pikiran kita.  Namun roh manusia dapat berhubungan dengan Allah dan mengalami kenyataan melalui kelahiran baru.  Ini dinyatakan Tuhan Yesus kepada Nikodemus,  "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."  (Yohanes 3:3).  Tentang kelahiran baru, simak ayat ini:  "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru:  yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.  Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diriNya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami."  (2 Korintus 5:17-18).

     Jika kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, roh kita dilahirkan kembali dan kita bukanlah manusia yang sama lagi, melainkan kita menjadi ciptaan baru!  Inilah pernyataan Paulus,  "namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku,"  (Galatia 2:20a).

Yang menjadi bukti nyata bahwa kita telah diperdamaikan dengan Allah adalah kita hidup sebagai 'manusia baru' dan Kristus benar-benar nyata di dalam hidup kita!