Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Februari 2012 -
Baca: Markus 14:66-72
"Tetapi ia menyangkalnya dan berkata: 'Aku tidak tahu dan tidak mengerti apa yang engkau maksud.' Lalu ia pergi keserambi muka (dan berkokoklah ayam)." Markus 14:68
Menjelang hari penyalibanNya Tuhan Yesus mempersiapkan diri dengan berdoa. Ia mengajak serta Petrus, Yakobus dan juga Yohanes ke taman Getsemani. Setiba di situ Yesus maju sedikit beberapa langkah dan berdoa sendiri kepada Bapa. Ia pun berpesan agar ketiga muridNya itu tetap berjaga-jaga. Namun ketika Yesus datang kembali Ia menjumpai ketiganya sedang tertidur, "Dan Ia berkata kepada: 'Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?'" (Markus 14:37b).
Peristiwa di atas terjadi sampai tiga kali ketika Tuhan Yesus menjumpai mereka sedang tidur. Petrus yang semula begitu yakin akan dirinya, bahwa ia tidak akan meninggalkan Tuhan Yesus sekali pun murid-murid yang lain meninggalkannya (bahkan ia berani mati untuk Tuhan Yesus), kini dijumpai tertidur dan tidak mau berdoa. Bukankah hal ini tidak jauh berbeda dengan kehidupan anak-anak Tuhan saat ini yang merasa diri sudah yakin akan kekuatan diri sendiri, sehingga menjadi lengah dan tidak mau berdoa lagi? Tuhan Yesus mengingatkan, "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41). Petrus mengandalkan kekuatan sendiri, berjalan menurut kehendak dan jalan pikirannya sendiri. Keadaannya tentu berbeda jika ia mengandalkan Roh Kudus, di mana Roh Kudus yang akan memimpinnya seperti tertulis: "...Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;" (Yohanes 16:13a).
Meninggalkan jam-jam doa akan membawa kita semakin jauh dari Tuhan, bahkan dapat menyebabkan kita meningalkan Tuhan. Ketika Tuhan Yesus ditangkap, murid-muridNya meninggalkan Dia, tak terkecuali Petrus, dan pada waktu Tuhan Yesus dibawa menghadap Imam Besar, "...Petrus mengikuti Dia dari jauh, sampai ke dalam halaman Imam Besar,..." (Markus 14:54). Baru saja Petrus berkata bahwa ia tak akan meninggalkan Tuhan Yesus -bahkan berani mati bersama Tuhan Yesus-, sebelum ayam berkokok dua kali sudah menyagkalNya tiga kali. Petrus tidak hanya menyangkal, bahkan "...mengutuk dan bersumpah: 'Aku tidak kenal orang yang kamu sebut-sebut ini!'" (Markus 14:71).
Bagaimana dengan kita? Benarkah kita setia kepada Tuhan ataukah kita sudah menyangkalNya melalui perbuatan kita tanpa kita sadari?
Monday, February 6, 2012
Sunday, February 5, 2012
ROH KUDUS: Mengalahkan Roh Jahat!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Februari 2012 -
Baca: 1 Yohanes 4:1-6
"Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia." 1 Yohanes 4:4
Setiap orang percaya yang sudah lahir baru mempunyai Roh Tuhan atau Roh Kudus di dalam hatinya. Tertulis demikian: "Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?" (1 Korintus 3:16). Roh Kudus yang ada di dalam diri kita, anak-anak Tuhan, menjadi kunci kemenangan kita sehingga kita dapat mengalahkan nabi-nabi palsu yang ada. Ini berarti kita dapat mengalahkan roh-roh jahat atau penghulu-penghulu di udara, sebab di dalam diri nabi-nabi palsu berdiam roh-roh jahat. Namun mengapa masih banyak di antara kita yang ternyata kalah dan tak berdaya ketika menghadapi tipu muslihat Iblis? Ini disebabkan kita belum tahu bahwa kemenangan Tuhan Yesus atas kuasa dosa adalah kemenangan kita juga. Kita tak berani sepenuhnya berdiri di atas kebenaran firman Tuhan untuk melawan si Iblis, padahal kemenangan itu adalah hak setiap orang percaya.
Untuk dapat memperoleh apa yang telah menjadi hak kita (yaitu kemenangan) kita harus percaya tentang kemenangan yang telah dibuat Tuhan Yesus dan kekalahan si Iblis. Jadi sebetulnya kita tak peru berperang lagi melawan si Iblis sebab Alkitab sudah dengan tegas menyatakan bahwa Iblis telah dikalahkan oleh Kristus. Meski demikian, setiap hari kehidupan orang percaya tak pernah lepas dari peperangan rohani, tapi bukan peperangan mengalahkan Iblis itu sendiri, tapi melawan tipu muslihatnya.
Oleh karena itu "Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah (kuasa kegelapan - Red), melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara." (Efesus 6:11-12). Roh-roh jahat ini berlagak seakan-akan masih berkuasa dan ingin menipu kita dengan tipu muslihatnya. Sehingga seringkali tipu muslihat Iblis ini membuat anak-anak Tuhan menjadi takut dan tawar hati.
Kristus telah mengalahkan Iblis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?" 1 Korintus 15:54-55
Baca: 1 Yohanes 4:1-6
"Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia." 1 Yohanes 4:4
Setiap orang percaya yang sudah lahir baru mempunyai Roh Tuhan atau Roh Kudus di dalam hatinya. Tertulis demikian: "Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?" (1 Korintus 3:16). Roh Kudus yang ada di dalam diri kita, anak-anak Tuhan, menjadi kunci kemenangan kita sehingga kita dapat mengalahkan nabi-nabi palsu yang ada. Ini berarti kita dapat mengalahkan roh-roh jahat atau penghulu-penghulu di udara, sebab di dalam diri nabi-nabi palsu berdiam roh-roh jahat. Namun mengapa masih banyak di antara kita yang ternyata kalah dan tak berdaya ketika menghadapi tipu muslihat Iblis? Ini disebabkan kita belum tahu bahwa kemenangan Tuhan Yesus atas kuasa dosa adalah kemenangan kita juga. Kita tak berani sepenuhnya berdiri di atas kebenaran firman Tuhan untuk melawan si Iblis, padahal kemenangan itu adalah hak setiap orang percaya.
Untuk dapat memperoleh apa yang telah menjadi hak kita (yaitu kemenangan) kita harus percaya tentang kemenangan yang telah dibuat Tuhan Yesus dan kekalahan si Iblis. Jadi sebetulnya kita tak peru berperang lagi melawan si Iblis sebab Alkitab sudah dengan tegas menyatakan bahwa Iblis telah dikalahkan oleh Kristus. Meski demikian, setiap hari kehidupan orang percaya tak pernah lepas dari peperangan rohani, tapi bukan peperangan mengalahkan Iblis itu sendiri, tapi melawan tipu muslihatnya.
Oleh karena itu "Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah (kuasa kegelapan - Red), melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara." (Efesus 6:11-12). Roh-roh jahat ini berlagak seakan-akan masih berkuasa dan ingin menipu kita dengan tipu muslihatnya. Sehingga seringkali tipu muslihat Iblis ini membuat anak-anak Tuhan menjadi takut dan tawar hati.
Kristus telah mengalahkan Iblis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?" 1 Korintus 15:54-55
Subscribe to:
Posts (Atom)