Thursday, February 2, 2012

BENIH UNTUK DITABUR

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Februari 2012 - 

Baca:  2 Korintus 9:6-15

"Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;"  2 Korintus 9:10

Di dalam kehidupan ini semuanya tak lepas dari hukum tabur-tuai.  Berbicara mengenai tuaian, kita diajak untuk mengetahui prinsip menabur dan menuai.  Alkitab menyatakan bahwa,  "Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam"  (Kejadian 8:22).  Di sini kita melihat bahwa prinsip menabur dan menuai itu akan selalu berlangsung terus-menerus selama bumi masih ada.

     Segala sesuatu dalam kehidupan ini berasal dari benih, baik itu tanaman, binatang atau juga manusia.  Perihal benih, Tuhan Yesus mengatakan tentang diriNya,  "Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah."  (Yohanes 12:24).  Jikalau kita ingin biji (benih) yang kita taburkan menghasilkan buah yang banyak, ia harus mati, artinya ditanam ke dalam tanah.  Tuhan Yesus mengumpamakan dirinya sebagai benih atau biji gandum.  Karena itu Dia harus mati, karena jika tidak, Dia tetap tinggal seorang;  namun apabila Dia mati dan bangkit kembali akan memunculkan banyak anak Tuhan, yaitu orang percaya, di muka bumi ini.

     Firman Tuhan adalah benih yang harus ditaburkan dalam hati setiap manusia.  Jika benih firman itu jatuh di tanah hati yang baik tentunya akan bertumbuh dengan baik dan pada akhirnya menghasilkan buah yang lebat.  Karena itu kita yang telah menerima segala sesuatu dari Tuhan melalui firmanNya harus pula memberi atau menabur.  Dalam ayat nas dikatakan bahwa,  "Ia yang menyediakan benih bagi penabur,"  Ada pun benih dalam kerajaan Tuhan adalah firmanNya.  Firman Tuhan adalah sumber kehidupan manusia, oleh karena itu patuhilah firman itu diberitakan ke seluruh penjuru dunia dan merupakan tugas dan tanggungjawab kita.  FirmanNya berkata,  "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran."  (2 Timotius 4:2).

Siapa pun yang menabur benih firman Tuhan akan juga menuai segala kebajikan dan kehidupan kekal dari hasil taburan tersebut.

Wednesday, February 1, 2012

MENGALAMI BERKAT-BERKAT ABRAHAM

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Februari 2012 - 

Baca:  Galatia 3:1-14

"Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu."  Galatia 3:14

Abraham adalah salah satu tokoh besar dalam Alkitab yang diberkati Tuhan secara melimpah-limpah.  Berkat-berkat itu tidak hanya menjadi milik Abraham secara pribadi, tetapi bisa sampai pula kepada bangsa-bangsa termasuk kita sebagaimana tertulis:  "...dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."  (Kejadian 12:3).  Ayat nas di atas menyatakan bahwa di dalam Kristus berkat Abraham bisa sampai kepada bangsa-bangsa.  Semua yang dijanjikan Tuhan telah digenapiNya sehingga Abraham hidup dalam kelimpahan.

     Mengapa Abraham diberkati Tuhan?  1.  Taat pada perintah Tuhan.  Ketika Tuhan berfirman,  "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;"  (Kejadian 12:1), Abraham taat terhadap perintah Tuhan.  "Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan Tuhan kepadanya,"  (Kejadian 12:4a).  Ketaatan Abraham adalah bukti bahwa ia sangat mengasihi Tuhan;  bahkan ketika Tuhan menyuruh dia untuk menyerahkan anaknya yaitu Ishak, Abraham pun rela mempersembahkannya bagi Tuhan.  Hal ini menunjukkan bahwa Abraham mengasihi Tuhan lebih dari apa pun juga.  Demikian pula dalam kehidupan kita.  Apabila kita taat dan dengar-dengaran akan firmanNya, berkat Abraham akan nyata dalam hidup kita.  Banyak dari kita yang menutup telinga terhadap firman Tuhan dan membuka telinga kepada kekuatiran.  Namun sesungguhnya kita harus percaya bahwa firman Tuhan itu lebih daripada fakta yang ada, sehingga cepat atau lambat janjiNya pasti akan digenapi dalam hidup kita.

     2.  Senantiasa membangun mezbah bagi Tuhan.  Abraham selalu membuat mezbah di semua tempat yang ia datangi sebagai tanda syukur dan kasihnya kepada Tuhan.  Tertulis:  "Ketika itu Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan berfirman:  'Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.'  Maka didirikannya di situ mezbah bagi Tuhan yang telah menampakkan diri kepadanya."  (Kejadian 12:7).  Membangun mezbah berarti membangun keintiman dengan Tuhan, mengundang hadirat Tuhan hadir.  Sudahkah kita membangun mezbah bagi Tuhan di tengah-tengah keluarga kita, usaha kita dan sebagainya?

Ketaatan dan memiliki keintiman dengan Tuhan adalah kunci mengalami berkat-berkat Abraham!