Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Januari 2012 -
Baca: Yesaya 31:1-9
"Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari Tuhan." Yesaya 31:1
Kata 'Mesir' adalah lambang dunia; kuda, kereta dan pasukan berkuda adalah gambaran dari kekuatan dunia. Firman Tuhan mengingatkan agar kehidupan orang percaya tidak bergantung padanya, dan tidak bersandar atau mengandalkan apa pun yang ada di dunia ini.
Tertulislah demikian: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!" (Yeremia 17:5). Ini artinya Tuhan tidak menghendaki kita mengandalkan kekuatan dan pertolongan di luar Dia. Tuhan tidak menghendaki kita berharap kepada sesuatu di luar Dia seperti kekayaan, kepandaian dan kekuatan diri sendiri sebab semuanya serba terbatas. Bila kita mengandalkan atau mengharapkan kekayaan, kehormatan, popuaritas, jabatan, reputasi, prestise dan sebagainya, pada saatnya akan kecewa karena semuanya itu tidak ada yang kekal. Alkitab menegaskan, "Sebab orang Mesir adalah manusia, bukan allah, dan kuda-kuda mereka adalah makhluk yang lemah, bukan roh yang membantu dan jatuhlah yang dibantu, dan mereka sekaliannya habis binasa bersama-sama." (Yesaya 31:3). Kekecewaan tidak hanya berhenti sampai di situ; Iblis akan merasuki pikiran manusia dengan berbagai rohnya yaitu roh putus asa, pesimis, ketakutan, frustasi, dan akhirnya karena tak kuat menanggung beban mental ini seseorang bisa melakukan perbuatan yang nekat yaitu bunuh diri. Beberapa waktu yang lalu surat kabar lokal Surabaya mencatat beberapa nama artis Korea yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri padahal mereka masih muda, cantik dan juga populer. Tindakan bunuh diri tersebut didasari oleh kekecewaan, frustasi dan merasa gagal.
Hari ini kita diingatkan untuk tidak berharap pada dunia ini, sebaliknya mari kita andalkan Tuhan dan menaruh pengharapan itu hanya kepadaNya sebab pengharapan di dalam Dia tidak pernah mengecewakan!
"Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan!" Yeremia 17:7
Monday, January 23, 2012
Sunday, January 22, 2012
YESUS DATANG UNTUK ORANG BERDOSA!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Januari 2012 -
Baca: Matius 9:9-13
"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit." Matius 9:12
Rumah sakit dan puskesmas adalah tempat di mana orang yang menderita sakit mendapatkan pengobatan supaya ia sembuh. Banyak orang menolak untuk memeriksakan dirinya kepada dokter karena mereka menganggap dirinya masih cukup sehat. Tetapi sekali penyakitnya ketahuan, penyakit itu sudah sangat parah dan gawat sehingga terlambat untuk diobati.
Demikian pula dengan keselamatan; tidak sedikit orang menolak untuk datang kepada Tuhan Yesus karena mereka menganggap bahwa dirinya sudah cukup baik, tak ada kekurangan atau melakukan perbuatan dosa sedikit pun. Golongan yang menganggap dirinya lebih baik dari pada orang lain adalah orang-orang Farisi. Mereka (orang-orang Farisi) beranggapan bahwa orang berdosa itu tak mungkin akan menjadi baik dan bertobat. Ketika melihat Yesus makan bersama-sama dengan para pemungut cukai dan orang berdosa, orang Farisi menunjukkan ketidaksenangannya dengan berkata, "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdsoa?" (Matius 9:11).
Adalah mudah bagi kita untuk melihat kelemahan, kekuarangan dan juga dosa yang diperbuat oleh orang lain. Kita dengan gampanganya melontarkan kritikan atau menghakimi mereka dan menganggap diri kita ini lebih benar dari mereka. Tuhan Yesus berkata, "Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum;... Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?" (Lukas 6:37, 41). Tuhan Yesus juga menegaskan bahwa Ia datang "...bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." (Matius 9:13).
Jadi, Tuhan Yesus datang ke dunia untuk mencari orang-orang berdosa dan bukan mencari orang-orang yang mengaku dirinya sudah benar. Orang-orang yang merasa dirinya benar sangatlah sulit untuk bertobat. Bukankah masih ada anak-anak Tuhan dan bahkan para pelayan Tuhan yang merasa dirinya lebih baik dan lebih benar dari orang lain, sehingga dalam hidupnya selalu mencela dan meghakimi orang lain?
Jangan sekali pun menghakimi orang lain, apalagi merasa diri kita benar. Sebaliknya kita harus merangkul orang lain yang belum diselamatkan dan membawanya kepada Tuhan Yesus.
Baca: Matius 9:9-13
"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit." Matius 9:12
Rumah sakit dan puskesmas adalah tempat di mana orang yang menderita sakit mendapatkan pengobatan supaya ia sembuh. Banyak orang menolak untuk memeriksakan dirinya kepada dokter karena mereka menganggap dirinya masih cukup sehat. Tetapi sekali penyakitnya ketahuan, penyakit itu sudah sangat parah dan gawat sehingga terlambat untuk diobati.
Demikian pula dengan keselamatan; tidak sedikit orang menolak untuk datang kepada Tuhan Yesus karena mereka menganggap bahwa dirinya sudah cukup baik, tak ada kekurangan atau melakukan perbuatan dosa sedikit pun. Golongan yang menganggap dirinya lebih baik dari pada orang lain adalah orang-orang Farisi. Mereka (orang-orang Farisi) beranggapan bahwa orang berdosa itu tak mungkin akan menjadi baik dan bertobat. Ketika melihat Yesus makan bersama-sama dengan para pemungut cukai dan orang berdosa, orang Farisi menunjukkan ketidaksenangannya dengan berkata, "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdsoa?" (Matius 9:11).
Adalah mudah bagi kita untuk melihat kelemahan, kekuarangan dan juga dosa yang diperbuat oleh orang lain. Kita dengan gampanganya melontarkan kritikan atau menghakimi mereka dan menganggap diri kita ini lebih benar dari mereka. Tuhan Yesus berkata, "Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum;... Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?" (Lukas 6:37, 41). Tuhan Yesus juga menegaskan bahwa Ia datang "...bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." (Matius 9:13).
Jadi, Tuhan Yesus datang ke dunia untuk mencari orang-orang berdosa dan bukan mencari orang-orang yang mengaku dirinya sudah benar. Orang-orang yang merasa dirinya benar sangatlah sulit untuk bertobat. Bukankah masih ada anak-anak Tuhan dan bahkan para pelayan Tuhan yang merasa dirinya lebih baik dan lebih benar dari orang lain, sehingga dalam hidupnya selalu mencela dan meghakimi orang lain?
Jangan sekali pun menghakimi orang lain, apalagi merasa diri kita benar. Sebaliknya kita harus merangkul orang lain yang belum diselamatkan dan membawanya kepada Tuhan Yesus.
Subscribe to:
Posts (Atom)