Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Januari 2012 -
Baca: Mazmur 104:1-35
"Engkau yang melepas mata-mata air ke dalam lembah-lembah, mengalir di antara gunung-gunung, memberi minum segala binatang di padang, memuaskan haus keledai-keledai hutan;" Mazmur 104:10-11
Kasih Tuhan itu tak terhingga, tak terukur dan tak terduga dalamnya. KasihNya tak hanya Ia curahkan kepada manusia, diperhatikan pula ciptaanNya yang lain. Tuhan sangat memperhatikan hewan-hewan, dipeliharanya dan disediakan pula segala kebutuhannya.
Terhadap hewan-hewan Tuhan menaruh hikmat untuk melindungi diri terhadap bahaya yang mengancam dan juga musuh yang selalu memangsa seperti tertulis: "pelanduk, bangsa yang lemah, tetapi yang membuat rumahnya di bukit batu," (Amsal 30:26). Pemazmur juga menyatakan bahwa "gunung-gunung tinggi adalah bagi kambing-kambing hutan, bukit-bukit batu adalah tempat perlindungan bagi pelanduk." (Mazmur 104:18). Pelanduk adalah binatang yang sangat lemah tapi cerdas, ia membuat rumahnya di bukit-bukit batu untuk menyelamatkan diri dan menghindari terkaman binatang buas. Manusia juga seharusnya selalu sadar dan mengerti bahwa dirinya sangat lembah sehingga memudahkan Iblis untuk menerkam dan memangsanya. Karena itu kita juga harus belajar seperti pelanduk, yang membuat rumah di bukit batu yang teguh yaitu Tuhan Yesus Kristus. Jika pelanduk dikejar oleh binatang buas segeralah ia berlari dan berlindung masuk ke dalam celah-celah bukit batu itu, sehingga binatang yang besar itu tak mungkin dapat memasuki lubang si pelanduk.
Alkitab menyatakan, "...si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8). Tidak ada jalan lain selain kita harus berindung di 'Bukit Batu' yaitu 'Batu Karang Keselamatan' Yesus Kristus. Walaupun badai keras menerpa kehidupan kita, apabila kita berlindung padaNya, maka aman dan tenanglah kita. Sebesar apa pun badai yang menyerang kehidupan kita, kalau kita berlindung pada 'Bukit Batu' yaitu Tuhan Yesus Kristus, pastilah Dia sanggup meredakannya.
Karena itu serahkan semua beban dan persoalan hidup ini ke dalam tangan Tuhan yang Mahakuasa dan jangan pernah ragu akan Dia. Bukankah semesta alam ini tunduk kepada perintahNya?
"Sebab Engkau bukit batuku dan pertahananku, dan oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku." Mazmur 31:4
Tuesday, January 17, 2012
Monday, January 16, 2012
SEMAKIN LAMA SEMAKIN KUAT
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Januari 2012 -
Baca: Mazmur 84:1-13
"Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!" Mazmur 84:6
Selama hidup di dunia ini kita diperhadapkan dengan berbagai macam pergumulan hidup yang tidak mudah. Ada orang yang tetap kuat menghadapinya, ada pula yang semakin lemah dan tidak berdaya. Ada tertulis: "Entahkah orang yang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami," (1 Korintus 3:12).
Ada perbedaan mencolok antara jerami dan kayu, emas dan juga perak. Jika dibakar, jerami dan kayu pasti akan musnah, tetapi emas dan perak justru sebaliknya: semakin menjadi murni. Kehidupan orang percaya seharusnya demikian, meski harus "...melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat. Mereka berjalan makin lama makin kuat,..." (Mazmur 84:7-8). Ujian dan tantangan yang semakin berat biarlah membuat kita semakin kuat pula di dalam Tuhan. Karena itu kita harus memandang setiap permasalahan yang ada dengan kacamata iman.
Bagaimana supaya kita tetap kuat dan mampu bertahan? Kita harus memiliki persekutuan yang karib dengan Tuhan atau meluangkan waktu untuk senantiasa berada di hadiratNya, sehingga tantangan sebesar apa pun tidak akan membuat kita goyah. Dikatakan, "Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus menerus memuji-muji Engkau. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik." (Mazmur 84:5, 11). Untuk beroleh kekuatan kita harus melekat kepada Tuhan, karena tanpa pertolonganNya kita tidak akan mampu menghadapi semuanya itu. Ini perlu latihan, artinya setiap hari kita harus rela dilatih dan dibentuk Tuhan melalui berbagai ujian dan tantangan yang ada. Adakah yang bisa kita banggakan di dunia ini: uang, harta, kekayaan atau jabatan? Semuanya tidak bisa menolong dan menyelamatkan kita.
Daud berkata, "Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap." Mazmur 121:1-3
Baca: Mazmur 84:1-13
"Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!" Mazmur 84:6
Selama hidup di dunia ini kita diperhadapkan dengan berbagai macam pergumulan hidup yang tidak mudah. Ada orang yang tetap kuat menghadapinya, ada pula yang semakin lemah dan tidak berdaya. Ada tertulis: "Entahkah orang yang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami," (1 Korintus 3:12).
Ada perbedaan mencolok antara jerami dan kayu, emas dan juga perak. Jika dibakar, jerami dan kayu pasti akan musnah, tetapi emas dan perak justru sebaliknya: semakin menjadi murni. Kehidupan orang percaya seharusnya demikian, meski harus "...melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat. Mereka berjalan makin lama makin kuat,..." (Mazmur 84:7-8). Ujian dan tantangan yang semakin berat biarlah membuat kita semakin kuat pula di dalam Tuhan. Karena itu kita harus memandang setiap permasalahan yang ada dengan kacamata iman.
Bagaimana supaya kita tetap kuat dan mampu bertahan? Kita harus memiliki persekutuan yang karib dengan Tuhan atau meluangkan waktu untuk senantiasa berada di hadiratNya, sehingga tantangan sebesar apa pun tidak akan membuat kita goyah. Dikatakan, "Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus menerus memuji-muji Engkau. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik." (Mazmur 84:5, 11). Untuk beroleh kekuatan kita harus melekat kepada Tuhan, karena tanpa pertolonganNya kita tidak akan mampu menghadapi semuanya itu. Ini perlu latihan, artinya setiap hari kita harus rela dilatih dan dibentuk Tuhan melalui berbagai ujian dan tantangan yang ada. Adakah yang bisa kita banggakan di dunia ini: uang, harta, kekayaan atau jabatan? Semuanya tidak bisa menolong dan menyelamatkan kita.
Daud berkata, "Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap." Mazmur 121:1-3
Subscribe to:
Posts (Atom)