Saturday, January 14, 2012

API TUHAN: Membakar dan Memurnikan!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Januari 2012 - 

Baca:  2 Petrus 3:1-16 

"Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya."  2 Petrus 3:12b

Nubuat tentang datangnya hari penghakiman dan penghangusan bumi oleh api Tuhan sudah sering disampaikan oleh para nabiNya sejak zaman dahulu.  Waktu itulah yang dinamakan hari Tuhan:  "Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap."  (2 Petrus 3:10b).  Bumi akan berguncang begitu hebatnya, langit akan gemetar, matahari dan bulan akan menjadi gelap dan bintang-bintang di langit tidak bercahaya lagi.

     Jika kita pelajari lebih dalam lagi banyak kita temukan kata api di dalam Alkitab, tetapi api yang dimaksudkan bukanlah dalam arti harafiah.  Tuhan seringkali menggunakan kata api sebagai unsur untuk menyucikan dan memurnikan.  Kita sering mendengar pernyataan:  "Api Roh Kudus membakar setiap hati untuk Tuhan."  Tentunya yang dimaksud api di sini bukan dalam arti yang sesungguhnya.  Namun yang pasti api penghakiman yang sebenarnya adalah disediakan Tuhan bagi orang-orang fasik.

     Jadi api juga dipakai Tuhan dengan tujuan untuk memurnikan umatNya seperti tertulis:  "Sesungguhnya, Aku telah memurnikan engkau, namun bukan seperti perak, tetapi Aku telah menguji engkau dalam dapur kesengsaraan."  (Yesaya 48:10).  Setiap orang percaya harus terlebih dahulu masuk dalam dapur kesengsaraan supaya sifat-sifat lama kita hilang.  Seseorang yang sudah mengalami pemurnian dari Tuhan hidupnya pasti akan berbeda, baik itu sifat dan karakternya.  Pembentukan karakter melalui  'api'  pemurnian ini memerlukan kerendahan hati kita, sehingga hati yang semula congkak dan sombong akan merendahkan diri kepada Tuhan untuk memohon kekuatan dan pertolonganNya.  Hampir semua tokoh di dalam Alkitab dan juga para hamba Tuhan yang dipakai Tuhan secara luar bisa sudah pernah merasakan dan mengalami kesengsaraan ketika mereka dimurnikan oleh api Roh Kudus, dan hasilnya menjadi indah.  Inilah yang juga dirasakan Daud:  "Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu.   Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu."  (Mazmur 119:67, 71).

Tuhan memurnikan kita dengan apiNya sebagai bukti Ia sangat mengasihi kita!

Friday, January 13, 2012

ANUGERAH KESEMBUHAN DARI TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Januari 2012 - 

Baca:  Yohanes 5:1-18

"Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan."  Yohanes 5:9

Alkitab menyebutkan bahwa di dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam yang dalam bahasa Ibrani disebut Betseda, artinya  'rumah anugerah'.  Ini menunjukkan bahwa Tuhan telah menyediakan anugerahNya bagi semua orang yang hidup dalam penderitaan karena buta, timpang dan juga lumpuh.  Orang-orang yang sakit sangat memerlukan anugerah dari Tuhan, terlebih bagi mereka yang sakit rohani, buta rohani, timpang rohani dan juga lumpuh rohani.  Inilah yang menjadi menghalang iman mereka sehingga tidak dapat bertumbuh.

     Pada waktu itu dikisahkan bahwa orang-orang yang sakit harus selalu siap menantikan waktu kapan gerangan pertolongan Tuhan terjadi,  "Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu;  barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya, sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga penyakitnya."  (Yohanes 5:4).  Goncangan air itu sama halnya dengan gerakan kuasa Roh Kudus yang siap menolong anak-anak Tuhan yang membutuhkan pertolongan.  Tapi kita juga harus selalu dalam keadaan siap menantikan kehadiranNya, karena bila hadirat Tuhan turun kita juga harus segera bertindak, yaitu membuka hati kita dengan iman untuk menerima anugerahNya.

     Firman Tuhan merupakan suatu gerakan atau goncangan kuasa Tuhan yang sanggup memberikan pertolongan bagi setiap orang yang sakit, baik sakit secara fisik atau spiritual.  Tetapi banyak di antara kita yang keadaannya seperti orang yang sudah sakit selama tiga puluh delapan tahun, tak dapat bergerak untuk masuk ke dalam kolam.  Artinya tidak dapat bertindak dan berusaha dengan iman untuk menerima anugerah Tuhan yang sudah disediakanNya.  Ketika Tuhan Yesus melihat orang yang sakit itu bertanyalah Ia,  "'Maukah engkau sembuh?'  Jawab orang sakit itu kepadanya:  'Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.,'"  (Yohanes 5:6b-7).  Jawabannya justru seolah-olah ia sedang menyalahkan orang lain dan berharap orang lain dapat menolongnya. 

Jangan ragu dan pesimis, anugerah Tuhan selalu tersedia bagi kita yang mau datang kepadanya!