Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Januari 2012 -
Baca: 1 Petrus 5:1-11
"Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena kamu mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri." 1 Petrus 5:2
Dalam segala perkara, cara Tuhan berbeda dengan cara dunia. Untuk bisa menguasai segala sesuatu, dunia menggunakan cara yang dipenuhi dengan kekerasan, pemaksaan, penipuan, terkadang dengan intrik atau tipu muslihat. Namun Tuhan memberikan cara yang berbeda untuk memenangkan jiwa bagi kerajaanNya. Bila kita ingin membawa jiwa baru bagi Tuhan bukanlah dengan kekerasan dan juga paksaan, tapi harus dengan sikap yang penuh dengan kasih. Kita harus ingat bahwa tugas menggembalakan kawanan domba itu bukan semata-mata di pundak para hamba Tuhan atau pendeta, tapi setiap orang percaya juga harus menjadi gembala bagi domba-domba yang terhilang dan tersesat.
Terkadang banyak orang Kristen yang ingin memenangkan jiwa bagi Tuhan tapi hidupnya belum bisa menjadi kesaksian bagi orang lain. Hal ini bisa menjadi batu sandungan bagi orang lain yang ingin menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruseamat. Karena itu Paulus menasihati, "...supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia," (Filipi 2:15). Di tengah situasi dunia yang tidak menentu ini biarah kita tetap semangat dan menjaga 'api' agar tetap membara dalam hati kita untuk melayani orang lain dengan penuh kesungguhan hati. "Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan," (Filipi 2:14).
Mari kita menangkan jiwa sebanyak mungkin bagi Tuhan dengan pengabdian, sukarela dan kasih seperti Tuhan Yesus. Dalam melayani jiwa-jiwa janganlah kita mencari keuntungan diri sendiri atau memiliki motivasi yang salah, melainkan mengasihinya dengan sungguh karena mereka adalah domba-domba yang tersesat dan harus diselamatkan. Kerelaan hati dalam berbakti dan melayani itulah hal yang berkenan di hadapan Tuhan.
Karena kedatangan Tuhan sudah sangat dekat, biarlah waktu-waktu yang ada sekarang ini kita gunakan untuk mengejar perkara-perkara rohani lebih dari apa pun yang ada di dunia ini, serta membawa jiwa-jiwa baru bagi Dia!
Wednesday, January 11, 2012
Tuesday, January 10, 2012
DI BALIK DOA DANIEL
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 Januari 2012 -
Baca: Daniel 10:1-14
"Janganlah takut, Daniel, sebab telah didengarkan perkataanmu sejak hari pertama engkau berniat untuk mendapat pengertian dan untuk merendahkan dirimu di hadapan Allahmu, dan aku datang oleh karena perkataanmu itu." Daniel 10:12
Ketika Koresh, raja orang Persia memerintah, Daniel mendapatkan pernyataan dari Tuhan bahwa akan terjadi kesusahan yang besar di kerajaan Persia. Lalu, Daniel pun berdoa kepada Tuhan meminta peneguhan tentang penglihatan yang telah ia terima itu, dan Alkitab mencatat bahwa saat itu juga doa yang dipanjatkan Daniel didengar Tuhan. Tapi peneguhan itu belumlah terjadi, Daniel harus menunggu selama 24 hari barulah Tuhan menyatakannya dengan jelas. Tertulis: "Hanya aku, Daniel, melihat penglihatan itu, tetapi orang-orang yang bersama-sama dengan aku, tidak melihatnya; tetapi mereka ditimpa oleh ketakutan yang besar, sehingga mereka lari bersembunyi;" (Daniel 10:7).
Mungkin saat ini kita sedang bergumul dengan masalah yang berat dan sudah berdoa sekian lama tapi sepertinya doa kita tidak didengar dan dijawab oleh Tuhan. Kita pun mulai ragu dan bimbang. Sesungguhnya setiap doa yang kita panjatkan pasti didengar Tuhan. Yang menjadi persoalannya adalah Tuhan tidak selalu menjawab 'ya' dan adakalanya jawaban Tuhan 'ya' tapi 'tunggu dulu', artinya kita harus sabar menunggu waktunya Tuhan. Ketidaksabaran dan ketidakmengertian akan kehendak Tuhan ini membuat kita putus asa dan berpikir bahwa Tuhan tidak akan mengabulkan doa-doa kita, dan akhirnya kita tidak lagi berharap kepada Dia dan mulai mereka-reka jalan sendiri mencari pertolongan dunia. FirmanNya mengatakan, "Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya." (Matius 21:22).
Jadi, kunci untuk beroleh jawaban doa adalah percaya dan tidak bimbang. Kebimbangan membuat seseorang ragu akan kuasa Tuhan. Dalam berdoa kita juga harus memiliki kerendahan hati, artinya kita mengakui kelemahan dan ketidak berdayaan kita di hadapan Tuhan, serta mempercayakan seluruh kendali hidup kita kepada Tuhan mealui pimpinan Roh Kudus dan firmanNya. Selain itu Daniel hidup dalam kebenaran, karena itu doanya berkenan membuat Tuhan menyatakan kuasaNya.
Doa orang benar pasti dijawab Tuhan; bisa sekarang tapi bisa juga nanti, karena itu jangan bimbang!
Baca: Daniel 10:1-14
"Janganlah takut, Daniel, sebab telah didengarkan perkataanmu sejak hari pertama engkau berniat untuk mendapat pengertian dan untuk merendahkan dirimu di hadapan Allahmu, dan aku datang oleh karena perkataanmu itu." Daniel 10:12
Ketika Koresh, raja orang Persia memerintah, Daniel mendapatkan pernyataan dari Tuhan bahwa akan terjadi kesusahan yang besar di kerajaan Persia. Lalu, Daniel pun berdoa kepada Tuhan meminta peneguhan tentang penglihatan yang telah ia terima itu, dan Alkitab mencatat bahwa saat itu juga doa yang dipanjatkan Daniel didengar Tuhan. Tapi peneguhan itu belumlah terjadi, Daniel harus menunggu selama 24 hari barulah Tuhan menyatakannya dengan jelas. Tertulis: "Hanya aku, Daniel, melihat penglihatan itu, tetapi orang-orang yang bersama-sama dengan aku, tidak melihatnya; tetapi mereka ditimpa oleh ketakutan yang besar, sehingga mereka lari bersembunyi;" (Daniel 10:7).
Mungkin saat ini kita sedang bergumul dengan masalah yang berat dan sudah berdoa sekian lama tapi sepertinya doa kita tidak didengar dan dijawab oleh Tuhan. Kita pun mulai ragu dan bimbang. Sesungguhnya setiap doa yang kita panjatkan pasti didengar Tuhan. Yang menjadi persoalannya adalah Tuhan tidak selalu menjawab 'ya' dan adakalanya jawaban Tuhan 'ya' tapi 'tunggu dulu', artinya kita harus sabar menunggu waktunya Tuhan. Ketidaksabaran dan ketidakmengertian akan kehendak Tuhan ini membuat kita putus asa dan berpikir bahwa Tuhan tidak akan mengabulkan doa-doa kita, dan akhirnya kita tidak lagi berharap kepada Dia dan mulai mereka-reka jalan sendiri mencari pertolongan dunia. FirmanNya mengatakan, "Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya." (Matius 21:22).
Jadi, kunci untuk beroleh jawaban doa adalah percaya dan tidak bimbang. Kebimbangan membuat seseorang ragu akan kuasa Tuhan. Dalam berdoa kita juga harus memiliki kerendahan hati, artinya kita mengakui kelemahan dan ketidak berdayaan kita di hadapan Tuhan, serta mempercayakan seluruh kendali hidup kita kepada Tuhan mealui pimpinan Roh Kudus dan firmanNya. Selain itu Daniel hidup dalam kebenaran, karena itu doanya berkenan membuat Tuhan menyatakan kuasaNya.
Doa orang benar pasti dijawab Tuhan; bisa sekarang tapi bisa juga nanti, karena itu jangan bimbang!
Subscribe to:
Posts (Atom)