Tuesday, January 10, 2012

DI BALIK DOA DANIEL

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 Januari 2012 - 

Baca:  Daniel 10:1-14

"Janganlah takut, Daniel, sebab telah didengarkan perkataanmu sejak hari pertama engkau berniat untuk mendapat pengertian dan untuk merendahkan dirimu di hadapan Allahmu, dan aku datang oleh karena perkataanmu itu."  Daniel 10:12

Ketika Koresh, raja orang Persia memerintah, Daniel mendapatkan pernyataan dari Tuhan bahwa akan terjadi kesusahan yang besar di kerajaan Persia.  Lalu, Daniel pun berdoa kepada Tuhan meminta peneguhan tentang penglihatan yang telah ia terima itu, dan Alkitab mencatat bahwa saat itu juga doa yang dipanjatkan Daniel didengar Tuhan.  Tapi peneguhan itu belumlah terjadi, Daniel harus menunggu selama 24 hari barulah Tuhan menyatakannya dengan jelas.  Tertulis:  "Hanya aku, Daniel, melihat penglihatan itu, tetapi orang-orang yang bersama-sama dengan aku, tidak melihatnya;  tetapi mereka ditimpa oleh ketakutan yang besar, sehingga mereka lari bersembunyi;"  (Daniel 10:7).

     Mungkin saat ini kita sedang bergumul dengan masalah yang berat dan sudah berdoa sekian lama tapi sepertinya doa kita tidak didengar dan dijawab oleh Tuhan.  Kita pun mulai ragu dan bimbang.  Sesungguhnya setiap doa yang kita panjatkan pasti didengar Tuhan.  Yang menjadi persoalannya adalah Tuhan tidak selalu menjawab  'ya'  dan adakalanya jawaban Tuhan  'ya'  tapi  'tunggu dulu', artinya kita harus sabar menunggu waktunya Tuhan.  Ketidaksabaran dan ketidakmengertian akan kehendak Tuhan ini membuat kita putus asa dan berpikir bahwa Tuhan tidak akan mengabulkan doa-doa kita, dan akhirnya kita tidak lagi berharap kepada Dia dan mulai mereka-reka jalan sendiri mencari pertolongan dunia.  FirmanNya mengatakan,  "Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya."  (Matius 21:22).

     Jadi, kunci untuk beroleh jawaban doa adalah percaya dan tidak bimbang.  Kebimbangan membuat seseorang ragu akan kuasa Tuhan.  Dalam berdoa kita juga harus memiliki kerendahan hati, artinya kita mengakui kelemahan dan ketidak berdayaan kita di hadapan Tuhan, serta mempercayakan seluruh kendali hidup kita kepada Tuhan mealui pimpinan Roh Kudus dan firmanNya.  Selain itu Daniel hidup dalam kebenaran, karena itu doanya berkenan membuat Tuhan menyatakan kuasaNya.

Doa orang benar pasti dijawab Tuhan;  bisa sekarang tapi bisa juga nanti, karena itu jangan bimbang!

Monday, January 9, 2012

MENDEKAT KEPADA TUHAN: Rasa Takut Hilang!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 Januari 2012 - 

Baca:  Yakobus 4:1-10

"Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu."  Yakobus 4:8a

Tuhan itu hanya sejauh doa, artinya Dia sangat dekat dengan kita.  Tapi bila kita ingin mendekat kepada Tuhan agar Dia mendekat kepada kita, maka kita harus berusaha keras untuk mencari Dia.  Ketika Azarya bin Obed dihinggapi Roh Tuhan ia segera menemui Asa, raja Yehuda:  "Dengarlah kepadaku, Asa dan seluruh Yehuda dan Benyamin! TUHAN beserta dengan kamu bilamana kamu beserta dengan Dia. Bilamana kamu mencari-Nya, Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi bilamana kamu meninggalkan-Nya, kamu akan ditinggalkan-Nya"  (2 Tawarikh 15:2).  Jadi untuk mendekat kepada Tuhan kita harus mencari Dia dengan sungguh-sungguh.  Kedekatan seseorang dengan Tuhan akan menghasilkan sukacita yang luar biasa, sebab Dia akan memberikan apa yang kita inginkan.  Daud berkata,  "...bergembiralah karena Tuhan;  maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu."  (Mazmur 37:4).

     Daud memiliki hubungan yang sangat karib dengan Tuhan sehingga ia mengalami pengalaman-pengalaman yang luar biasa bersama Tuhan.  Daud merasakan bahwa di setiap kesesakannya pertolongan Tuhan sangat terbukti.  Karena itu Daud memberi nasihat,  "Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-nya, dan Ia akan bertindak;  Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang."  (Mazmur 37:5-6).  Banyak sekali orang terlalu terpengaruh dengan masalah yang dialami dan juga persoalan-persoalan yang terjadi di sekitarnya, sehingga mereka kehilangan damai sejahtera dan sukacita.  Akibatnya mereka mulai lupa untuk hidup dekat dengan Tuhan, malah kian menjauh dari Tuhan, dan semakin terbelenggu oleh rasa takut dan kuatir.  Ingat!  Barang siapa yang lengah akan menjadi sasaran empuk si Iblis yang selalu  "...berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya."  (1 Petrus 5:8).  Iblis selalu masuk ke dalam hati seseorang dengan melepaskan panah ketakutan, kekuatiran dan ketidakpercayaan.

    Dunia saat ini dipenuhi dengan ketakutan dan kadang-kadang orang Kristen pun merasa takut.  Jujur kita akui, adalah mudah bagi kita terjatuh dalam perasaan takut karena seringkali pandangan mata kita selalu tertuju pada keadaan yang sedang terjadi.

Ketakutan akan lenyap bila kita segera mendekatkan diri kepada Tuhan!