Sunday, January 8, 2012

SIMON: Ketaatan di Tengah Kegagalan!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 Januari 2012 - 

Baca:  Lukas 5:1-11

"Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak."  Lukas 5:6

Ketika seseorang berada dalam keadaan baik, normal dan tenang, tiada masalah dan pencobaan, mudah baginya untuk taat kepada Tuhan.  Berbeda dengan orang-orang yang berada dalam kesulitan, terpuruk, kecewa, putus asa dan kesal hati, sulit rasanya untuk menjadi taat.  Dalam keadaan yang demikian orang akan mudah tersinggung, dan sulit mengendalikan emosi dan menjadi marah.

     Perasaan inilah yang sedang berkecamuk di hati Simon dalam bacaan hari ini.  Ia dalam keadaan lelah yang luar biasa, kecewa dan putus asa karena sepanjang malam bekerja keras di tengah laut tapi tak seekor pun ikan diperoleh.  Tuhan Yesus tahu apa yang dialami Simon, lalu  "Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai...  'Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.'"  (Lukas 5:3a, 4).  Namun inilah reaksi Simon ketika diperintahkan oleh Tuhan Yesus untuk bertolak ke tempat yang dalam dan menebarkan jala lagi:  "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."  (Lukas 5:5).  Sesungguhnya hati Simon sangat kesal sebab dia telah bekerja keras sepanjang malam tanpa hasil, tetapi tiba-tiba ia harus memenuhi keinginan Tuhan Yesus yang dirasa sangat tidak masuk akal.  Bukankah Simon adalah seorang nelayan yang ulung?  Pastilah dia sudah paham betul  'medan' nya dan kapan saat yang tepat untuk menjala ikan.  Belum lagi ia harus mendengarkan Tuhan Yesus mengajar firman Tuhan di atas perahunya.  Tak bisa dibayangkan betapa bergemuruhnya perasaan Simon waktu itu.  Biasanya orang yang sedang kesal hati dan putus asa sulit untuk menerima firman Tuhan.  Tapi Simon mencoba untuk melakukan apa yang diperintahkan Tuhan Yesus kepadanya,  "...karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."

     Ketaatan Simon tidak pernah sia-sia;  secara manusia itu tidak mungkin, tapi bagi Tuhan tidak ada perkara yang mustahil.  Tertulis:  "Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak...lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam"  (Lukas 5:6, 7b).

Karena taat, Simon mengalami mujizat dan diberkati Tuhan secara luar biasa!

Saturday, January 7, 2012

KEGAGALAN: Langkah Awal Menuju Keberhasilan!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Januari 2012 - 

Baca:  Ayub 42:1-6

"Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal."  Ayub 42:2

Ada kalimat bijak yang mengatakan,  "Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda."  Siapa pun dari kita pasti tidak mau mengalami kegagalan dalam hidupnya:  entah itu gagal dalam studi, karir dan juga rumah tangga.  Kegagalan ibarat hantu yang sangat menakutkan semua orang, sehingga berbagai upaya dilakukan untuk menghindari dan menjauhinya.

     Apa itu kegagalan?  Kegagalan adalah suatu proses ketidakberhasilan mencapai apa yang diusahakan atau direncanakan.  Jika saat ini kita mengalami kegagalan, jangan putus asa dan larut dalam kekecewaan terus-menerus.  Sejarah dunia mencatat bahwa orang-orang yang sukses bukanlah orang-orang yang tidak pernah gagal dalam hidupnya;  justru mereka juga pernah atau mungkin berkali-kali mengalami kegagalan, tapi mereka tidak menyerah pada keadaan dan kemudian bangkit.  Oleh karena itu andalkan Tuhan dan libatkan Dia dalam segala hal.  Serahkan setiap rencana hidup kita kepada Tuhan sepenuhnya.  Ada tertulis:  "Hari ini atau besok kamu berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung;, sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok.  Apakah arti hidupmu?  Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.  Sebenarnya kamu harus berkata:  'Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.;"  (Yakobus 4:13-14).  Rencana manusia bisa gagal, tetapi rencana Tuhan tidak pernah gagal.  "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan."  (Yesaya 55:8).

     Berjalan bersama Tuhan dan hidup seturut dengan firmanNya adalah kunci untuk terbebas dari kegagalan.  Ambil sisi positif dari setiap kegagalan yang terjadi.  Percayalah bahwa melalui kegagalan ini Tuhan sedang memberikan kita pelajaran dan pengalaman yang sangat berharga, sebab setelah mengalami kegagalan kita akan menjadi lebih bijaksana, berhati-hati dan semakin siap untuk menjalani hidup ini.  Salomo berkata,  "Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri...Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak,"  (Amsal 3:5, 7a).

Mengandalkan Tuhan dalam segala hal adalah kunci terhindar dari kegagalan!