Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Desember 2011 -
Baca: 2 Korintus 5:1-10
"-sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat-" 2 Korintus 5:7
Alkitab menyatakan bahwa "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." (Ibrani 11:1). Jadi, iman menjadi dasar bagi orang percaya dalam menjalankan hidup kekristenan. Karena itu kita harus memiliki iman yang hidup (aktif), karena "...tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia." (Ibrani 11:6).
Iman adalah kemampuan Ilahi yang sanggup melihat apa yang tidak sanggup diihat mata jasmani. Orang Kristen yang beriman percaya dan memiliki keyakinan yang kuat akan Tuhan dan janji-janjiNya meski hal itu belum menjadi kenyataan. Orang Kristen yang beriman tidak ragu dan bimbang akan segala janji Tuhan, sebaliknya memegang teguh janji itu tanpa mempertanyakannya, terus bersabar dan bertekun menantikan janji Tuhan tersebut, dan menjalani hidup dengan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan hari lepas hari.
Meski menghadapi tantangan dan ujian yang berat Rasul Paulus tidak tawar hati: "...meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari." (2 Korintus 4:16). Paulus yakin benar bahwa penderitaan yang dialaminya itu tidak sebanding dengan kemuliaan yang Tuhan sediakan kelak (baca Roma 8:18). Banyak orang Kristen yang menjalani hidupnya dengan letih lesu, keluh kesah, persungutan, omelan dan sebagainya karena fokusnya hanya tertuju pada besarnya masalah dan situasi yang ada.
Mari kita belajar meneladani Paulus yang senantiasa berjalan dengan iman. Adalah rugi besar jika kita tidak bersungguh-sungguh beriman kepada Tuhan karena dengan iman, kita mampu melihat betapa dahsyatnya kuasa Tuhan yang tidak bisa kita gambarkan. Secara jasmani Tuhan tidak kelihatan, tetapi Ia ada, dan kuasaNya tidak berubah, baik kemarin, hari ini dan sampai selamanya. Pemazmur berkata, "Orang bebal berkata dalam hatinya: 'Tidak ada Allah!'" (Mazmur 53:2a). Jadi menurut Alkitab hanya orang bodoh dan gila saja yang berkata bahwa Tuhan itu tidak ada! Iman tidak saja memampukan seseorang melihat yang tidak kelihatan, tetapi bisa melihat sisi positif dari segala yang buruk sekali pun.
"Kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal." 2 Korintus 4:18
Friday, December 30, 2011
Thursday, December 29, 2011
JANGAN MALAS, RAJINLAH!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 Desember 2011 -
Baca: Amsal 21:1-31
"Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan." Amsal 21:5
Dalam Yeremia 17:7 dikatakan, "Diberkatilah orang yang mengandakan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan!" Jadi hidup kekristenan haruslah hidup yang berserah kepada Tuhan dan senantiasa mengandakan Dia dalam segala hal. Namun demikian bukan berarti kita sebagai orang percaya boleh bersikap pasif, menunggu, masa bodoh dan tidak mau bekerja dan berusaha. Arti berserah dan mengandalkan Tuhan dalam segala hal adalah memiliki keyakinan yang teguh bahwa Tuhan pasti turut campur tangan dalam segala hal melalui hidup kita. Yeremia juga menambahkan, "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan." (Yeremia 17:5). Karena itu kita harus tetap mengerjakan bagian kita, melakukan apa yang menjadi tugas dan kewajiban kita, selebihnya adalah bagian dan wewenang Tuhan untuk mengerjakannya.
Tuhan telah menganugerahkan karunia dan talenta yang berbeda kepada setiap orang percaya yang harus dikobarkan dan dimaksimalkan dalam kehidupan nyata untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan. Jika kita menyadari anugerah Tuhan yang besar ini kita tidak akan menjadi orang Kristen yang malas dan ogah-ogahan, sebaliknya kita akan memiliki semangat yang tinggi, do our best dan rajin mengerjakan segala sesuatunya. Paulus menasihati, "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor,..." (Roma 12:11). Alkitab menulis betapa besar dampak dan manfaatnya jika kita rajin: "Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya." (Amsal 10:4). Bukan itu saja. Kerajinan dalam diri seseorang akan membawanya memegang kekuasaan dan juga diberi kelimpahan. Namun sebaliknya, "...kemalasan mengakibatkan kerja paksa." (Amsal 12:24). dan "Oleh karena kemalasan runtuhlah atap, dan oleh karena kelambanan tangan bocorlah rumah." (Pengkotbah 10:18).
Tuhan menghendaki agar setiap orang percaya menjauhi kemalasan! Tuhan tidak suka terhadap orang Kristen yang malas! Jadilah orang Kristen yang rajin, karena kerajinan pasti akan selalu mendatangkan hal-hal yang positif. Adakah orang yang malas itu berhasil dalam hidupnya?
Orang yang rajin pasti akan mengalami keberhasilan dalam hidupnya, karena Tuhan senantiasa melimpahkan kasih dan kebaikanNya!
Baca: Amsal 21:1-31
"Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan." Amsal 21:5
Dalam Yeremia 17:7 dikatakan, "Diberkatilah orang yang mengandakan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan!" Jadi hidup kekristenan haruslah hidup yang berserah kepada Tuhan dan senantiasa mengandakan Dia dalam segala hal. Namun demikian bukan berarti kita sebagai orang percaya boleh bersikap pasif, menunggu, masa bodoh dan tidak mau bekerja dan berusaha. Arti berserah dan mengandalkan Tuhan dalam segala hal adalah memiliki keyakinan yang teguh bahwa Tuhan pasti turut campur tangan dalam segala hal melalui hidup kita. Yeremia juga menambahkan, "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan." (Yeremia 17:5). Karena itu kita harus tetap mengerjakan bagian kita, melakukan apa yang menjadi tugas dan kewajiban kita, selebihnya adalah bagian dan wewenang Tuhan untuk mengerjakannya.
Tuhan telah menganugerahkan karunia dan talenta yang berbeda kepada setiap orang percaya yang harus dikobarkan dan dimaksimalkan dalam kehidupan nyata untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan. Jika kita menyadari anugerah Tuhan yang besar ini kita tidak akan menjadi orang Kristen yang malas dan ogah-ogahan, sebaliknya kita akan memiliki semangat yang tinggi, do our best dan rajin mengerjakan segala sesuatunya. Paulus menasihati, "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor,..." (Roma 12:11). Alkitab menulis betapa besar dampak dan manfaatnya jika kita rajin: "Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya." (Amsal 10:4). Bukan itu saja. Kerajinan dalam diri seseorang akan membawanya memegang kekuasaan dan juga diberi kelimpahan. Namun sebaliknya, "...kemalasan mengakibatkan kerja paksa." (Amsal 12:24). dan "Oleh karena kemalasan runtuhlah atap, dan oleh karena kelambanan tangan bocorlah rumah." (Pengkotbah 10:18).
Tuhan menghendaki agar setiap orang percaya menjauhi kemalasan! Tuhan tidak suka terhadap orang Kristen yang malas! Jadilah orang Kristen yang rajin, karena kerajinan pasti akan selalu mendatangkan hal-hal yang positif. Adakah orang yang malas itu berhasil dalam hidupnya?
Orang yang rajin pasti akan mengalami keberhasilan dalam hidupnya, karena Tuhan senantiasa melimpahkan kasih dan kebaikanNya!
Subscribe to:
Posts (Atom)