Tuesday, December 27, 2011

FIRMAN TUHAN TIDAK BISA BATAL

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Desember 2011 - 

Baca:  2 Raja-Raja 10:1-17

"Ketahuilah sekarang, bahwa firman Tuhan yang telah diucapkan Tuhan tentang keluarga Ahab, tidak ada yang tidak dipenuhi, Tuhan telah melakukan apa yang difirmankan-Nya dengan perantaraan Elia, hamba-Nya."  2 Raja-Raja 10:10

Yesaya 55:11 mengatakan,  "demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya."  Ini adalah penegasan bahwa firman Tuhan adalah ya dan amin.  Tidak ada perkataan firman Tuhan yang akan berlalu sia-sia.

     Hal ini terbukti dan dialami oleh keluarga raja Ahab, di mana mereka harus menuai perbuatan jahatnya.  Penghukuman atas keluarga Ahab benar-benar terjadi karena Tuhan sendiri yang berfirman.  Jika Tuhan sendiri yang mengatakan maka semua pasti terjadi.  Juga tertulis:  "Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal.  Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?"  (Bilangan 23:19).  Setinggi apa pun kedudukan seseorang dan sebesar apa pun kuasa yang dimilikinya tidak akan mampu menghindarkannya dari penghukuman Tuhan.  Begitu juga dengan Izebel, isteri Ahab yang sempat melakukan ancaman terhadap Elia sehingga Elia mengalami ketakutan.  Akhir hidupnya sangat tragis, mayatnya dimakan anjing seperti yang diucapkan Elia,  "Izebel akan dimakan anjing di kebun di luar Yizreel dengan tidak ada orang yang menguburkannya."  (2 Raja-Raja 9:10a).  Sekali Tuhan mengucapkan sesuatu tentang hidup seseorang, hal itu pasti terjadi.  Izebel tidak bisa melepaskan diri dari perkataan Tuhan, apa pun usaha yang dilakukannya;  semuanya pasti akan sia-sia.

     Dari pengalaman tragis yang dialami oleh keluarga Ahab ini kita bisa belajar bahwa firman Tuhan atau perkataan Tuhan itu sangat berkuasa.  Karena itu jangan menganggap sepele firman yang tertulis dalam Injil ini.  Sekali Tuhan berfirman, firmanNya itu mengikat diriNya sendiri sehingga Dia pun pasti akan melaksanakan apa yang diucapkanNya.  Jika sampai hari ini kita belum mengalami apa yang dijanjikan Tuhan, imani dan pegang janji firmanNya sebagaimana Tuhan menasihati Yosua untuk merenungkan firman Tuhan siang dan malam  (baca  Yosua 1:8).  Itulah yang menjadi kunci kemenangan dan keberhasilan hidup Yosua!

"Sesungguhnya seperti yang Kumaksud, demikianlah akan terjadi, dan seperti yang Kurancang, demikianlah akan terlaksana."  Yesaya 14:24

Monday, December 26, 2011

ORANG MAJUS: Iman dan Pemberian yang Terbaik!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Desember 2011 - 

Baca:  Matius 2:1-12

"Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur."  Matius 2:11b

Ada hal menarik dari kisah kelahiran Yesus yang mungkin kurang kita perhatikan.  Ada orang-orang Majus yang datang mencari bagi Yesus, padahal mereka bukanlah orang Yahudi;  dengan kata lain mereka bangsa kafir yang dianggap sebagai bangsa yang tidak berpengharapan karena mereka bukanlah bangsa pilihan Tuhan.  Namun ketika Yesus lahir, kabar sukacita tentang kedatangan Sang Juruselamat justru pertama kali didengar oleh mereka yang secara geografis berasal dari tempat yang sangat jauh dan tidak masuk hitungan.  Dari negeri yang sangat jauh, Tuhan memanggil mereka.  Untuk bisa bertemu Yesus mereka harus  'membayar harga',  berjalan dari tempat jauh  (ratusan mil)  di mana banyak sekali tantangan yang harus mereka hadapi:  melalui padang gurun yang ganas, belum lagi bahaya dari para perampok, binatang buas dan banyak lagi kesulitan-kesuitan lainnya.  Namun di sini kita melihat ketekunan dan pengorbanan mereka demi melihat dan menyembah bayi Yesus, Raja orang Yahudi yang baru dilahirkan.

     Satu hal yang luar biasa!  Ketika Yesus masih dalam wujud bayi nan mungil dan berada di palungan yang sederhana, serta belum memproklamirkan diriNya bahwa Dia adalah Raja di atas segala raja dan Juruselamat dunia, orang-orang Majus telah memiliki iman yang luar biasa:  iman yang menebus jauh melampaui apa yang bisa mereka lihat.  Iman mereka adalah iman yang hidup, di mana mereka sangat percaya kepada satu pribadi, sekalipun secara manusia sulit dipahami oleh akal dan pikiran manusia yang terbatas karena kesederhanaan bayi tersebut.  Orang-orang Majus adalah gambaran bagaimana Tuhan memilih dan memanggil seseorang sebagai umat pilihanNya.  Justru orang-orang yang tidak terpikirkan dan tidak masuk hitungan, merekalah yang Tuhan panggil.  Begitu juga kita yang adalah orang-orang berdosa dan tidak layak di hadapan Tuhan, oleh karena anugerahNya kita dipanggil dan diselamatkanNya.

     Bagaimana respons kita terhadap panggilan Tuhan ini?  Orang-orang Majus saat dipanggil oleh Tuhan taat dan mau melangkah sekalipun banyak rintangan, tantangan dan pengorbanan.  Bahkan setelah bertemu bayi Yesus mereka menyembah Dia dan memberikan yang terbaik bagi Dia.

Apa yang sudah kita berikan untuk Tuhan Yesus?