Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Desember 2011 -
Baca: Ibrani 12:1-17
"...marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita." Ibrani 12:1
Saat ini kita sedang berlomba dalam pertandingan yang diwajibkan bagi kita, yaitu pertandingan iman. Adapun tujuan dari perlombaan ini adalah untuk memperoleh mahkota kehidupan yang telah tersedia bagi kita. Oleh karena itu kita harus mempersiapkan diri sebaik mungkin, sebab tanpa persiapan dan latihan intensif kita tidak mungkin dapat bersaing dengan peserta lainnya.
Kehidupan rohani pun ada latihannya yaitu latihan ibadah. Tertulis: "Latihlah dirimu beribadah. ...itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang." (1 Timotius 4:7b-8). Oleh karena itu jangan menyepelekan ibadah, lakukan dengan sungguh-sungguh. Seorang atlit yang sedang bertanding pasti kondisi fisiknya kuat dan sehat karena beroleh asupan makanan yang bergizi. Firman Tuhan adalah makanan untuk 'manusia rohani' kita.
Supaya kita bisa menjadi juara, yaitu memenangkan perlombaan iman, kita harus: 1. Mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan Yesus. Ketika kita mulai berlari, arah pandangan kita harus lurus ke depan. Pandang saja kepada Yesus! Jika Tuhan yag memimpin kita dan memegang kendali hidup kita, langkah hidup kita pasti terarah dan kita akan berhasil melewati tantangan yang ada. 2. Melupakan apa yang ada di belakang, seperti yang dilakukan oleh rasul Paulus: "...aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari pada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." (Filipi 3:13-14). Jangan sekali-kali menoleh ke belakang supaya kita tetap bisa berkonsentrasi. Kehidupan lama harus kita tinggalkan! Kita harus mengenakan manusia yang baru karena di dalam Kristus kita adalah ciptaan baru. Segala beban dan dosa harus benar-benar kita tinggalkan karena itu dapat menghalangi langkah kita. Letakkan semua beban dan dosa itu di bawah kaki Yesus. 3. Memiliki ketekunan. Tanpa ketekunan mustahil kita bisa meraih kemenangan! Ketekunan memiliki arti melakukan dengan rajin dan bersungguh-sungguh dalam mengerjakannya; dengan setia melakukan kehendak Tuhan.
Mahkota kehidupan disediakan Tuhan bagi orang-orang percaya yang dapat menyelesaikan perlombaan imannya sampai akhir!
Wednesday, December 14, 2011
Tuesday, December 13, 2011
PERLOMBAAN BAGI ORANG PERCAYA! (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Desember 2011 -
Baca: 1 Korintus 9:24-27
"Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiahnya? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!" 1 Korintus 9:24
Indonesia baru saja menjadi tuan rumah pesta olahraga se-Asia Tenggara, SEA Games XXVI 2011. Dalam ajang ini semua negara anggota ASEAN bersaing dan berlomba untuk menjadi yang terbaik. Berbagai cabang olahraga dipertandingkan. Ada atlit yang berhasil mendapatkan mendali (emas, perak dan perunggu), namun ada pula yang gagal. Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, tetapi menjadi cambuk bagi mereka untuk berlatih lebih giat lagi.
Kehidupan kekristenan tak ubahnya seperti seorang atlit yang sedang berada di arena perlombaan atau gelanggang pertandingan. Perlombaan yang dimaksudkan adalah berhubungan dengan pertumbuhan rohani seseorang, dan di dalam pertumbuhan tersebut diperlukan adanya perombaan. Sudah berapa lama kita menjadi seorang Kristen? Sudah seberapa jauh kita mengalami kemajuan atau bertumbuh secara rohani? "Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari pernyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil." (Ibrani 5:12-13). Pertumbuhan rohani kita harus tampak nyata dari hari ke sehari: dulu melayani sebagai singer, kini dipercaya sebagai worship leader dan sebagainya. Jadi, "...kemajuanmu nyata kepada semua orang." (1 Timotius 4:15). Alkitab menyatakan, "Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir." (Matius 20:16).
Jangan pernah bangga bahwa kita sudah menjadi Kristen bertahun-tahun, tapi yang terutama adalah bagaimana kita makin maju dan makin dewasa di dalam Tuhan. Banyak orang yang sudah puluhan tahun menjadi Kristen tapi kerohaniannya begitu-begitu saja dan 'jalan di tempat'.
Bila ada petobat baru yang hidupnya makin dipakai Tuhan secara luar biasa dan menjadi kesaksian bagi banyak orang, sehingga yang terdahulu dapat menjadi yang terakhir, bukankah ini sangat disayangkan?
Baca: 1 Korintus 9:24-27
"Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiahnya? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!" 1 Korintus 9:24
Indonesia baru saja menjadi tuan rumah pesta olahraga se-Asia Tenggara, SEA Games XXVI 2011. Dalam ajang ini semua negara anggota ASEAN bersaing dan berlomba untuk menjadi yang terbaik. Berbagai cabang olahraga dipertandingkan. Ada atlit yang berhasil mendapatkan mendali (emas, perak dan perunggu), namun ada pula yang gagal. Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, tetapi menjadi cambuk bagi mereka untuk berlatih lebih giat lagi.
Kehidupan kekristenan tak ubahnya seperti seorang atlit yang sedang berada di arena perlombaan atau gelanggang pertandingan. Perlombaan yang dimaksudkan adalah berhubungan dengan pertumbuhan rohani seseorang, dan di dalam pertumbuhan tersebut diperlukan adanya perombaan. Sudah berapa lama kita menjadi seorang Kristen? Sudah seberapa jauh kita mengalami kemajuan atau bertumbuh secara rohani? "Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari pernyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil." (Ibrani 5:12-13). Pertumbuhan rohani kita harus tampak nyata dari hari ke sehari: dulu melayani sebagai singer, kini dipercaya sebagai worship leader dan sebagainya. Jadi, "...kemajuanmu nyata kepada semua orang." (1 Timotius 4:15). Alkitab menyatakan, "Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir." (Matius 20:16).
Jangan pernah bangga bahwa kita sudah menjadi Kristen bertahun-tahun, tapi yang terutama adalah bagaimana kita makin maju dan makin dewasa di dalam Tuhan. Banyak orang yang sudah puluhan tahun menjadi Kristen tapi kerohaniannya begitu-begitu saja dan 'jalan di tempat'.
Bila ada petobat baru yang hidupnya makin dipakai Tuhan secara luar biasa dan menjadi kesaksian bagi banyak orang, sehingga yang terdahulu dapat menjadi yang terakhir, bukankah ini sangat disayangkan?
Subscribe to:
Posts (Atom)