Tuesday, December 6, 2011

ORANG PERCAYA: Hal Hikmat dan Hidup Berkenan (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Desember 2011 - 

Baca:  Kolose 1:3-14

"Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna,"  Kolose 1:9b

Rasul Paulus memiliki kerinduan besar terhadap jemaat di Kolose yaitu agar mereka makin dipenuhi hikmat dan pengertian yang benar akan Tuhan.  Begitu pentingkah hikmat bagi orang percaya, sehingga Paulus tiada henti-hentinya berdoa meminta kepada Tuhan supaya Tuhan menambah-nambahkan hikmat kepada para jemaat?

     Tanpa memiliki hikmat kita akan menjadi sasaran empuk Iblis dan hanyut terbawa arus dunia yang semakin jahat ini.  Ada tertulis:  "Tanpa pengetahuan kerajaan pun tidak baik;  orang yang tergesa-gesa akan salah langkah."  (Amsal 19:2).  Hikmat dalam konteks Ibrani dikenal dengan kata khokhma yang mengandung arti pengertian atau kebijakan.  Hikmat terbentuk dalam diri seseorang melalui ketaatan dan pengajaran akan firman Tuhan.  Alkitab menyatakan,  "Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian."  (Amsal 9:10).

     Hikmat adalah anugerah khusus yang diberikan Tuhan bagi orang percaya.  Jadi,  "Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak."  (Amsal 16:16), artinya hikmat itu begitu special, di mana tidak ada seorang pun dapat membelinya, karena di dunia ini tidak ada orang yang menjual hikmat!  Hikmat itu lebih berharga dari emas, kekayaan, uang, jabatan dan apa pun yang ada di dunia ini;  hikmat tidak dapat dibeli, tidak dapat dicuri dan juga tidak dapat lenyap.  Oleh karena itu kita harus berusaha sedemikian rupa untuk mengejar dan mendapatkan hikmat itu.  Kita harus terutama sekali mencari hikmat.  Namun untuk mendapatkan hikmat tidaklah gampang, karena hikmat hanya diberikan kepadat mereka yang dengan tekun bersedia membayar harganya.  Dikatakan,  "jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian."  (Amsal 2:4, 6).

     Memiliki hubungan karib dengan Tuhan adalah langkah pertama mendapatkan hikmat.  FirmanNya:  "Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku."  (Amsal 8:17).  Sejauh mana kita bertekun mencari hikmat dari Tuhan?
Bangunlah persekutuan yang karib dengan Tuhan!

Monday, December 5, 2011

AJARAN FIRMAN TUHAN BAGI JEMAAT (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Desember 2011 - 

Baca:  1 Timotius 4:1-16

"Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar."  1 Timotius 4:13

Mengajar jemaat untuk mendalami firman Tuhan adalah tugas yang tidak boleh diabaikan oleh para hamba Tuhan.  Sampai saat ini masih banyak orang Kristen yang kurang menyadari betapa pentingnya pengajaran tentang firman Tuhan tersebut.  Buktinya?  Kelas-kelas pendalaman Alkitab atau kelas pelayanan sangat jarang dihadiri alias sepi peminatnya.  Jemaat masih harus didorong-dorong!  Berbeda bila ada KKR atau ibadah yang dihadiri oleh hamba Tuhan terkenal atau penyanyi beken, mereka berbondong-bondong hadir.

     Karena pengajaran itu sangat penting, sampai-sampai Tuhan harus menunjuk para pengajar atau guru-guru untuk mendidik umatNya seperti tertulis:  "Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus baik pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,"  (Efesus 4:11-12).  Pengajar atau guru adalah bagian penting di dalam gereja Tuhan.  Karena itu jemaat harus turut terlibat dan mendukung kegiatan pengajaran yang kuat, jemaat Tuhan akan mudah  "...diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,"  (Efesus 4:14).

     Agar jemaat Tuhan bertumbuh dengan baik perlu pengajaran yang benar.  Terlebih lagi bagi jiwa baru yang baru bertobat perlu diberikan bimbingan.  Banyak gereja yang gagal membangun jemaatnya mencapai pertumbuhan iman yang semakin dewasa karena mereka tidak memiliki kelengkapan seperti yang diinginkan firman Tuhan atau mengabaikan peranan guru.  Peranan guru atau seorang yang memiliki karunia mengajar tidak kalah penting dengan hamba Tuhan yang memiliki karunia rasul, nabi, penginjil dan juga gembala.  Dalam pembangunan tubuh Kristus mereka merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan;  antara karunia yang satu dengan karunia lainnya saling membutuhkan dan saling melengkapi!  Jemaat adalah ladang yang dipercayakan Tuhan bagi kita.  Karena itu maksimalkan karunia yang ada untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan!

"Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau."  1 Timotius 4:16b