Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 November 2011 -
Baca: 2 Raja-Raja 4:25-37
"Masuklah perempuan itu, lalu tersungkur di depan kaki Elisa dan sujud menyembah dengan mukanya sampai ke tanah. Kemudian diangkatnyalah anaknya, lalu keluar." 2 Raja-Raja 4:37
Melayani Tuhan tidak harus berkhotbah di depan mimbar seperti hamba Tuhan atau terlebih dahulu masuk ke sekolah Alkitab (seminari), tetapi ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk melayani Tuhan. Perempuan Sunem dalam kisah ini melayani Tuhan dengan apa yang ia miliki yaitu menjamu hamba Tuhan dan menyediakan tempat (kamar) untuk menginap atau beristirahat. Dalam Amsal 3:9 dikatakan: "Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu," Perempuan Sunem ini adalah orang yang kaya dan dengan kekayaannya ia melayani Tuhan.
Apa yang bisa kita berikan untuk Tuhan? Bila kita beroleh kesempatan memiliki materi atau kekayaan yang lebih kita dapat membantu pekabaran Injil dengan menjadi sponsor atau penyandang dana. Kita juga bisa menjadi pendoa syafaat: mendoakan para pemimpin rohani, berdoa bagi saudara seiman yang sedang terbaring sakit, menolong dan memberkati jemaat yang sedang dalam kekurangan dan lain-lain. Perempuan Sunem ini tidak sendirian melayani Tuhan, ia juga mengajak suaminya untuk terlibat dalam pelayanan.
Kesempatan melayani Tuhan adalah anugerah yang luar biasa, karena itu jangan pernah sia-siakan. Ada tertulis: "Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja." (Yohanes 9:4). Meski memiliki masalah yang besar (tidak memiliki anak dan suaminya sudah tua), perempuan Sunem ini tidak menjadi lemah dalam melayani Tuhan. Kesungguhan hatinya melayani Tuhan membuatnya mengalami penggenapan janji Tuhan: "Mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan seorang anak laki-laki pada waktu seperti itu juga, pada tahun berikutnya, seperti yang dikatakan Elisa kepadanya." (2 Raja-Raja 4:17). Ketika anak yang diberikan Tuhan itu meninggal ia tetap sabar dan tidak menyalahkan Tuhan. Karena kesabarannya menantikan Tuhan perempuan Sunem ini kembali mengalami mujizat yang luar biasa, di mana anaknya dibangkitkan kembali (2 Raja-Raja 4:35). Seberat apa pun persoalan menimpa kita janganlah kendor dalam melayani Tuhan sebab jerih payah kita tidak sia-sia.
Tuhan itu baik; Dia sanggup mengubah yang buruk menjadi baik, mujizat demi mujizat pasti dinyatakan atas kita!
Monday, November 28, 2011
Sunday, November 27, 2011
PEREMPUAN SUNEM: Melayani Tuhan dan Mengalami Mujizat (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 November 2011 -
Baca: 2 Raja-Raja 4:8-24
"Sesungguhnya aku sudah tahu bahwa orang yang selalu datang kepada kita itu adalah abdi Allah yang kudus." 2 Raja-Raja 4:9
Dari pembacaan firman Tuhan yang kita baca hari ini kita dapat belajar tentang banyak hal dari kehidupan perempuan Sunem ini yang dapat kita jadikan teladan dalam hidup. Perempuan Sunem ini adalah seorang wanita yang percaya kepada Tuhan dan memiliki kerinduan untuk melayani Tuhan. Ayat nas jelas menyatakan bahwa ia mengundang nabi Tuhan (Elisa) untuk singgah dan makan di rumahnya. Ini menunjukkan bahwa ia memiliki kepedulian yang tinggi terhadap orang lain. Alkitab pun menyuruh demikian; "Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat." (Ibrani 13:2).
Tuhan pun menghendaki kita seperti perempuan Sunem ini, memiliki kerinduan untuk melayani Tuhan dan juga sesama. Sudahkah kita mengutamakan perkara-perkara yang dari Tuhan sebagaimana dinasihatkan Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose? "...carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi." (Kolose 3:1-2).
Mengapa kita harus melayani Tuhan dengan sungguh? Karena Tuhan sudah menyelamatkan hidup kita dan selalu menyatakan kebaikanNya kepada kita. Dikatakan, "...kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat." (1 Petrus 1:18-19). Rasul Yohanes dalam suratnya juga menyatakan bahwa kita ini telah dipindahkan dari kerajaan maut kepada hidup (baca 1 Yohanes 3:14). Dan harus kita akui bahwa apa pun yang kita miliki dan raih saat ini, baik itu keberhasilan, kekayaan, keluarga dan sebagainya adalah karena anugerah Tuhan semata, bukan karena kuat dan gagah kita, sebab di luar Dia "...kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (baca Yohanes 15:5b).
Jadi sudah seharusnya kita membalas kasih Tuhan dengan melayani Dia di segala keadaan dan memberi yang terbaik dari hidup kita, seperti yang diperbuat perempuan Sunem. Sudahkah kita melakukannya?
Baca: 2 Raja-Raja 4:8-24
"Sesungguhnya aku sudah tahu bahwa orang yang selalu datang kepada kita itu adalah abdi Allah yang kudus." 2 Raja-Raja 4:9
Dari pembacaan firman Tuhan yang kita baca hari ini kita dapat belajar tentang banyak hal dari kehidupan perempuan Sunem ini yang dapat kita jadikan teladan dalam hidup. Perempuan Sunem ini adalah seorang wanita yang percaya kepada Tuhan dan memiliki kerinduan untuk melayani Tuhan. Ayat nas jelas menyatakan bahwa ia mengundang nabi Tuhan (Elisa) untuk singgah dan makan di rumahnya. Ini menunjukkan bahwa ia memiliki kepedulian yang tinggi terhadap orang lain. Alkitab pun menyuruh demikian; "Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat." (Ibrani 13:2).
Tuhan pun menghendaki kita seperti perempuan Sunem ini, memiliki kerinduan untuk melayani Tuhan dan juga sesama. Sudahkah kita mengutamakan perkara-perkara yang dari Tuhan sebagaimana dinasihatkan Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose? "...carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi." (Kolose 3:1-2).
Mengapa kita harus melayani Tuhan dengan sungguh? Karena Tuhan sudah menyelamatkan hidup kita dan selalu menyatakan kebaikanNya kepada kita. Dikatakan, "...kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat." (1 Petrus 1:18-19). Rasul Yohanes dalam suratnya juga menyatakan bahwa kita ini telah dipindahkan dari kerajaan maut kepada hidup (baca 1 Yohanes 3:14). Dan harus kita akui bahwa apa pun yang kita miliki dan raih saat ini, baik itu keberhasilan, kekayaan, keluarga dan sebagainya adalah karena anugerah Tuhan semata, bukan karena kuat dan gagah kita, sebab di luar Dia "...kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (baca Yohanes 15:5b).
Jadi sudah seharusnya kita membalas kasih Tuhan dengan melayani Dia di segala keadaan dan memberi yang terbaik dari hidup kita, seperti yang diperbuat perempuan Sunem. Sudahkah kita melakukannya?
Subscribe to:
Posts (Atom)