Sunday, November 20, 2011

BATU PERINGATAN: Tangan Kuat Tuhan!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 November 2011 -

Baca:  Yosua 4:1-24

"maka haruslah kamu katakan kepada mereka:  Bahwa air sungai Yordan terputus di depan tabut perjanjian Tuhan;  ketika tabut itu menyeberangi sungai Yordan, air sungai Yordan itu terputus.  Sebab itu batu-batu ini akan menjadi tanda peringatan bagi orang Israel untuk selama-lamanya."  Yosua 4:7

Pembacaan firman Tuhan hari ini menyatakan bahwa Tuhan memerintahkan Yosua untuk memilih 12 orang dari tiap-tiap suku Israel dan mengambil batu dari tengah sungai Yordan di mana para imam menjejaknya.  Kemudian  "Kedua belas batu yang diambil dari sungai Yordan itu ditegakkan oleh Yosua di Gilgal."  (ayat 20).  Batu-batu didirikan oleh Yosua di Gilgal sebagai tanda peringatan supaya keturunan  (generasi)  Israel tahu bahwa Tuhanlah yang telah memimpin nenek moyang mereka masuk ke Tanah Perjanjian  (Kanaan), sehingga semua bangsa di dunia tahu  "...bahwa kuat tangan Tuhan, dan supaya mereka selalu takut kepada Tuhan, Allahmu."  (ayat 24).

     Jadi, oleh karena campur tangan Tuhan semata Yosua dan umat Israel dapat menyeberangi sungai Yordan.  Padahal, aliran sungai Yordan itu sangat deras dan tidak mungkin untuk diseberangi.  Itulah sebabnya sungai ini menjadi tempat perlindungan yang paling aman bagi bangsa-bangsa di sekitar Kanaan dari serangan musuh, karena mereka yakin bahwa musuh tidak akan mungkin bisa melewati sungai yang deras ini.  Namun Alkitab menyatakan bahwa ketika kaki para imam pembawa tabut perjanjian menyentuh air sungai Yordan, secara ajaib sungai itu terbelah menjadi dua dan bangsa Israel pun melintasi dasar sungai yang menjadi kering itu  (baca  Yosua 3:17).  Bangsa Israel mengalami mujizat luar biasa di sungai Yordan karena mereka mau taat melakukan apa yang diperintahkan oleh Tuhan  (Baca  Yosua 3:3-5)!

     Peristiwa menyeberangi sungai Yordan adalah suatu peristiwa besar bagi bangsa Israel di bawah kepemimpinan Yosua.  Suatu bukti nyata bahwa Allah bangsa Israel adalah Allah yang hidup dan penuh kuasa!  Dan ini semakin menguatkan iman bangsa Israel.  Karena itu,  "Apabila di kemudian hari anak-anakmu bertanya kepada ayahnya:  Apakah arti batu-batu ini?  maka haruslah kamu beritahukan kepada anak-anakmu, begini:  Israel telah menyeberangi sungai Yordan ini di tanah yang kering!  -  sebab Tuhan, Allahmu..."  (ayat 21-23).

Bukan karena kuat dan gagah mereka, tapi semata-mata tangan Tuhan yang kuat dan perkasa yang menopang mereka!

Saturday, November 19, 2011

KUNCI HIDUP DIBERKATI: Selalu Bersyukur dan Memberi!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 November 2011 -

Baca:  Markus 6:30-44

"Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti dua belas bakul penuh, selain dari pada sisa-sisa ikan."  Markus 6:43

Karena kondisi ekonomi tak menentu, hari-hari ini sebagian orang terpaksa mengencangkan ikat pinggangnya begitu rupa;  sebisa mungkin tidak boros atau konsumtif.  Akibat dari itu orang cenderung menjadi egois dan tidak lagi memiliki kepedulian terhadap orang lain.  Kita menghemat begitu rupa dengan harapan kita berkecukupan dan berkelimpahan, tidak kekurangan suatu apa pun.  Tertulis:  "Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan."  (Amsal 11:24).

     Untuk mengalami kelimpahan atau hidup diberkati, kita harus mengikuti prinsip yang Tuhan ajarkan kepada kita:  "Berilah dan kamu akan diberi:  suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu.  Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."  (Lukas 6:38).  Namun seringkali kita berpikir,  "Bagaimana saya bisa memberi kepada orang lain, sedangkan untuk kebutuhan sendiri saja pas-pasan?"  Jangan pernah membatasi kuasa Tuhan dengan logika kita!  Tuhan Yesus melakukan mujizat yang besar.  Hanya dengan 5 roti dan 2 ikan Ia sanggup memberi makan 5000 orang lebih, bahkan masih ada sisa sebanyak 12 bakul.  Ketika mendapatkan 5 roti dan 2 ikan, Tuhan Yesus  "...menengadah ke langit dan mengucap berkat,"  (Markus 6:41).  Tuhan Yesus mengucap syukur atas apa yang ada padaNya meski jumlahnya sangat terbatas.  Dan Allah yang adalah Jehovah Jireh sanggup mengadakan dari yang tidak ada menjadi ada.

     Sekecil apa pun berkat yang kita miliki saat ini, belajarlah untuk tetap mengucap syukur.  Ucapan syukur adalah kekuatan sorga untuk mengubah keadaan.  Tidak ada keadaan yang tidak bisa diubah oleh kekuatan ucapan syukur.  Mungkin saat ini kita tidak memiliki uang atau harta yang berlebih, namun tetaplah bersyukur!  Hal penting lain yang harus kita lakukan adalah belajar memberi.  Jika rindu diberkati oleh Tuhan, kita harus banyak memberi.  Saat kita memberi itulah kita akan menerima berkat dari Tuhan, karena besar atau kecilnya kuasa dan kekayaan Tuhan yang diberikan kepada kita tergantung dari apa yang kita beri.  Oleh karena itu mulailah dengan memberi persepuluhan kepada Tuhan!  Dan belajarlah memberi kepada orang lain. 

Kita memberi dengan apa yang kita punyai, bukan dengan apa yang tidak kita miliki.