Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 November 2011 -
Baca: Kolose 3:12-17
"Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran." Kolose 3:12
Kepada jemaat Tuhan di Kolose rasul Paulus menasihatkan agar dalam melayani jiwa-jiwa kita melakukannya dengan sukacita, bukan karena terpaksa, dan juga "...kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran." Jika kita melayani jiwa-jiwa dengan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran, kita tidak akan pernah merasa lelah, kecewa, putus asa dan sakit hati ketika kita dikecewakan atau ditolak saat melayani. Sebaliknya kita akan tetap semangat dalam melayani, apa pun keadaannya; tidak akan menahan mulut kita untuk bersaksi dan memberitakan Injil serta mengajar firman kepada orang lain.
Timotius berkata demikian, "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran." (2 Timotius 4:2). Mungkin kita berkata, "Apa saya mampu?" Perhatikan! "...Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita..." (2 Timotius 1:7-8). Di dalam kita ada Roh Kudus; Dialah yang mendorong dan memampukan kita untuk menginjil. Setiap anggota jemaat sangat membutuhkan bimbingan dan pemeliharaan seperti anak-anak yang perlu mendapat pemeliharaan, mulai dari masa bayinya sampai kepada masa dewasa. Terhadap jemaat yang rohaninya masih 'bayi' kita harus memberi mereka 'susu', dan bilamana mereka sudah bertambah besar kita pun harus memberikan mereka 'makanan yang keras'. Tertulis: "Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat." (Ibrani 5:13-14).
Itu adalah tanggung jawab kita para pelayan Tuhan: memelihara mereka dengan firmanNya dan menyatakan perbuatan kasih yang hangat sebagai pengikat kita satu sama lain.
Kasih Kristus itulah yang mendorong kita dalam segala pelayanan dan pengorbanan kita, karena tiap-tiap jemaat berhak mendapatkan pemeliharaan rohani yang sama.
Wednesday, November 2, 2011
Tuesday, November 1, 2011
PELAYAN TUHAN: Melayani Jiwa-Jiwa (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 November 2011 -
Baca: Lukas 15:8-10
"Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat." Lukas 15:10
Adalah sukacita besar jika saat ini kita dipercaya untuk terlibat dalam pelayanan pekerjaan Tuhan. Melayani Tuhan berarti memberikan yang terbaik bagi Tuhan: hidup, waktu, tenaga dan apa pun yang kita miliki kita persembahkan untuk Dia. Melayani Tuhan berarti melayani jiwa-jiwa, membawa jiwa-jiwa mendekat kepada Tuhan sehingga mereka memiliki pengenalan yang benar akan Dia. Sungguh, tidak ada sukacita yang lebih besar daripada sukacita dalam melayani jiwa-jiwa.
Ayat nas di atas jelas menyatakan bahwa ada sukacita besar di sorga bila ada satu orang berdosa bertobat dan diselamatkan. Alangkah berbahagianya jika kita menjadi bagian dari orang-orang yang dapat membawa jiwa-jiwa itu kepada Tuhan. Oleh karena itu kita yang sudah terlibat dalam pelayanan harus benar-benar memiliki kepedulian terhadap orang lain, terlebih lagi terhadap saudara seiman atau jemaat Tuhan. Apa itu jemaat Tuhan? Adalah kumpulan atau persekutuan orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, atau disebut juga anggota gereja. Sebagaimana tubuh mempunyai banyak macam anggota seperti mata, hidung, telinga, mulut, kaki, tangan dan sebagainya, begitu pula gereja Tuhan memiliki banyak anggota. Dikatakan, "Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya." (1 Korintus 12:27). Sebagai pelayan Tuhan kita memiliki tugas dan kewajiban untuk memperhatikan mereka; ada yang bertugas menabur, ada pula yang berkewajiban untuk menyiram. Apa yang kita tabur? Benih yang hidup, yaitu firman Tuhan. Namun, "...yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri." (1 Korintus 3:7-8).
Jadi, jika kita melihat anggota jemaat Tuhan dapat bertumbuh dan makin dewasa rohaninya, itu bukanlah hasil kepintaran atau jasa kita. Apa pun alasannya, kita tidak punya hak untuk bermegah atau menyombongkan diri! Ingat! Kita ini hanyalah 'pelayanNya' saja, dan Tuhan sendirilah yang berkarya melalui pekerjaan Roh Kudus. Tugas kita adalah melayani jiwa-jiwa lebih giat dan semakin giat lagi! (Bersambung)
Baca: Lukas 15:8-10
"Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat." Lukas 15:10
Adalah sukacita besar jika saat ini kita dipercaya untuk terlibat dalam pelayanan pekerjaan Tuhan. Melayani Tuhan berarti memberikan yang terbaik bagi Tuhan: hidup, waktu, tenaga dan apa pun yang kita miliki kita persembahkan untuk Dia. Melayani Tuhan berarti melayani jiwa-jiwa, membawa jiwa-jiwa mendekat kepada Tuhan sehingga mereka memiliki pengenalan yang benar akan Dia. Sungguh, tidak ada sukacita yang lebih besar daripada sukacita dalam melayani jiwa-jiwa.
Ayat nas di atas jelas menyatakan bahwa ada sukacita besar di sorga bila ada satu orang berdosa bertobat dan diselamatkan. Alangkah berbahagianya jika kita menjadi bagian dari orang-orang yang dapat membawa jiwa-jiwa itu kepada Tuhan. Oleh karena itu kita yang sudah terlibat dalam pelayanan harus benar-benar memiliki kepedulian terhadap orang lain, terlebih lagi terhadap saudara seiman atau jemaat Tuhan. Apa itu jemaat Tuhan? Adalah kumpulan atau persekutuan orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, atau disebut juga anggota gereja. Sebagaimana tubuh mempunyai banyak macam anggota seperti mata, hidung, telinga, mulut, kaki, tangan dan sebagainya, begitu pula gereja Tuhan memiliki banyak anggota. Dikatakan, "Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya." (1 Korintus 12:27). Sebagai pelayan Tuhan kita memiliki tugas dan kewajiban untuk memperhatikan mereka; ada yang bertugas menabur, ada pula yang berkewajiban untuk menyiram. Apa yang kita tabur? Benih yang hidup, yaitu firman Tuhan. Namun, "...yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri." (1 Korintus 3:7-8).
Jadi, jika kita melihat anggota jemaat Tuhan dapat bertumbuh dan makin dewasa rohaninya, itu bukanlah hasil kepintaran atau jasa kita. Apa pun alasannya, kita tidak punya hak untuk bermegah atau menyombongkan diri! Ingat! Kita ini hanyalah 'pelayanNya' saja, dan Tuhan sendirilah yang berkarya melalui pekerjaan Roh Kudus. Tugas kita adalah melayani jiwa-jiwa lebih giat dan semakin giat lagi! (Bersambung)
Subscribe to:
Posts (Atom)