Tuesday, November 1, 2011

PELAYAN TUHAN: Melayani Jiwa-Jiwa (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi  1 November 2011 -

Baca:  Lukas 15:8-10

"Aku berkata kepadamu:  Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat."  Lukas 15:10

Adalah sukacita besar jika saat ini kita dipercaya untuk terlibat dalam pelayanan pekerjaan Tuhan.  Melayani Tuhan berarti memberikan yang terbaik bagi Tuhan:  hidup, waktu, tenaga dan apa pun yang kita miliki kita persembahkan untuk Dia.  Melayani Tuhan berarti melayani jiwa-jiwa, membawa jiwa-jiwa mendekat kepada Tuhan sehingga mereka memiliki pengenalan yang benar akan Dia.  Sungguh, tidak ada sukacita yang lebih besar daripada sukacita dalam melayani jiwa-jiwa.

     Ayat nas di atas jelas menyatakan bahwa ada sukacita besar di sorga bila ada satu orang berdosa bertobat dan diselamatkan.  Alangkah berbahagianya jika kita menjadi bagian dari orang-orang yang dapat membawa jiwa-jiwa itu kepada Tuhan.  Oleh karena itu kita yang sudah terlibat dalam pelayanan harus benar-benar memiliki kepedulian terhadap orang lain, terlebih lagi terhadap saudara seiman atau jemaat Tuhan.  Apa itu jemaat Tuhan?  Adalah kumpulan atau persekutuan orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, atau disebut juga anggota gereja.  Sebagaimana tubuh mempunyai banyak macam anggota seperti mata, hidung, telinga, mulut, kaki, tangan dan sebagainya, begitu pula gereja Tuhan memiliki banyak anggota.  Dikatakan,  "Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya."  (1 Korintus 12:27).  Sebagai pelayan Tuhan kita memiliki tugas dan kewajiban untuk memperhatikan mereka;  ada yang bertugas menabur, ada pula yang berkewajiban untuk menyiram.  Apa yang kita tabur?  Benih yang hidup, yaitu firman Tuhan.  Namun,  "...yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.  Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama;  dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri."  (1 Korintus 3:7-8).

     Jadi, jika kita melihat anggota jemaat Tuhan dapat bertumbuh dan makin dewasa rohaninya, itu bukanlah hasil kepintaran atau jasa kita.  Apa pun alasannya, kita tidak punya hak untuk bermegah atau menyombongkan diri!  Ingat!  Kita ini hanyalah 'pelayanNya' saja, dan Tuhan sendirilah yang berkarya melalui pekerjaan Roh Kudus.  Tugas kita adalah melayani jiwa-jiwa lebih giat dan semakin giat lagi!  (Bersambung)

Monday, October 31, 2011

AKANKAH IA MENGABAIKAN DOA KITA?

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi  31 Oktober 2011 -

Baca:  Lukas 18:1-8

"Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya?  Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?"  Lukas 18:7

Sebagai manusia kita cenderung mudah putus asa dan tidak sabar menantikan jawaban doa kita.  Itulah sebabnya Yesus mengajar kita berdoa tak putus-putusnya.  "Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu."  (ayat 1).  Kita wajib berdoa setiap hari dan setiap saat, karena jika tidak, kita tidak akan memiliki hubungan harmonis dengan Bapa.  Kadangkala kita kecewa dan kehilangan semangat, kita berpikir seolah-olah doa kita tidak akan didengar Bapa.  Sorga nampak seolah-olah mempunyai pintu baja yang menghalangi doa kita mencapai Allah.  Tetapi Yesus menghendaki kita senantiasa berdoa sekalipun belum ada tanda-tanda jawaban atas doa kita.

     Jika kita menyerahkan hidup dalam tangan Yesus, Bapa kita bukan hanya mendengar doa-doa kita, tetapi Ia juga akan menjawab doa-doa kita.  "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya?  Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?" Allah Bapa kita tidak berlambat-lambat dalam membalas doa kita, tetapi kitalah yang harus bersabar dan belajar menerima segala sesuatunya sejalan dengan rencana dan jadwal Allah.  Sesungguhnya apa yang kita butuhkan telah tersedia, tetapi hal itu akan dinyatakan kepada kita pada waktu yang tepat.  Ketika kita menabur benih, benih itu tidak bertumbuh dalam waktu semalam;  ia membutuhkan waktu beberapa hari untuk tumbuh.  Dan kita akan menuainya setelah beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun kemudian.  Demikian juga dengan doa-doa kita.  Kadang kita harus berdoa untuk jangka waktu yang lama baru kita dapat menikmati hasilnya.

     Janganlah tawar hati karena Yesus berkata,  "Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan."  (Lukas 11:10).  Jadi barangsiapa belum juga menerima jawaban doa-doanya, bersabarlah dan nantikanlah waktuNya.  Mungkin Ia menghendaki engkau membuktikan kesetiaan dan kesabaranmu dalam masa-masa kesukaranmu.  Atau mungkin saja Allah ingin membangun karaktermu melalui ujian yang kauhadapi sehingga engkau memiliki karakter Anak.

Setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya;  dan tak peduli apa masalahmu, bagi Allah, jawabannya amat mudah!  Jadi, jangan berhenti berdoa!