Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Oktober 2011 -
Baca: Efesus 4:1-16
"sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus." Efesus 4:13
Berbicara tentang kedewasaan adalah berkenaan dengan karakter, cara berpikir, berperilaku dan sikap hati alam merespons segala hal. Mengukur kedewasaan rohani seseorang berbeda dengan jika menerka atau menduga berapa usia orang tersebut. Mungkin kita akan lebih mudah menebak usia seseorang dilihat dari tampilan fisik dan juga ciri-ciri biologis lainnya, apakah dia masih tergolong kanak-kanak, remaja atau sudah berusia lanjut. Namun untuk melihat kedewasaan rohani seseorang itu tidaklah gampang, kita harus mengenal pribadi orang itu lebih dalam dan bergaul dekat dengan dia dalam kurun waktu yang tidak singkat, itu pun belum bisa menjamin sepenuhnya kita bisa tahu kedewasaan rohaninya; jadi membutuhkan banyak waktu.
Menduga usia kedewasaan rohani seseorang memang tidaklah mudah karena kehidupan kekristenan adalah dinamis, bukan statis; harus terus bertumbuh dari hari ke sehari. Tuhan menghendaki, setiap orang percaya mencapai kedewasaan penuh, "...bukan lagi anak-anak yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan," (ayat 14).
Kedewasaan dalam hal apa yang harus menjadi target hidup kita? Salah satunya adalah harus dewasa dalam firman. "...makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat." (Ibrani 5:14). Orang yang dewasa rohani pasti mencintai firman Tuhan, hatinya terus merasa haus dan lapar terhadap firman Tuhan. Segala pikiran dan tindakan terarah kepada firman Tuhan yang direnungkannya dengan sungguh-sungguh. Ia tidak akan mudah tersinggung atau marah jika tertegur oleh firman Tuhan yang keras. Jika kita masih marah, menyalahkan hamba Tuhan dan mogok ke gereja hanya karena firman, berarti kita masih Kristen kanak-kanak. Simak pernyataan Paulus: "Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu." (1 Korintus 13:11).
Dewasa berarti tidak lagi seperti kanak-kanak, tetapi berubah dan hidup seturut dengan firman Tuhan!
Sunday, October 30, 2011
Saturday, October 29, 2011
MERENUNGKAN FIRMAN: Kunci Keberhasilan Dalam Segala Hal!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 Oktober 2011 -
Baca: Mazmur 1:1-6
"tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam." Mazmur 1:2
Apakah Saudara membaca Alkitab setiap hari? Masih banyak orang Kristen yang menjawab, "Jujur, saya jarang baca Alkitab. Mana sempat? Pulang kerja sudah larut malam, jadi cuma sempat berdoa saja. Saya membaca Alkitab kalau pas hari Minggu di gereja. Untung di tas kerja saya ada AIR HIDUP, bisa dibawa kemana-mana. Itu saja yang kubaca." Membaca firman Tuhan melalui renungan-renungan harian memang bagus karena di situ ada tuntunan ayat-ayat yang kita baca, tapi kita tidak boleh melupakan sumbernya yaitu Alkitab (firman Tuhan).
Seseorang yang memiliki kehidupan doa pribadi setiap hari pasti hidupnya tidak dapat dipisahkan dari firman Tuhan, karena ia sadar bahwa "Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (Matius 4:4). Oleh karena itu kita harus menyediakan waktu secara khusus untuk membaca, mendengar dan merenungkan firman Tuhan setiap hari. Sebagaimana tubuh jasmani kita membutuhkan makanan setiap hari, begitu pula dengan manusia roh kita, harus makan makanan rohani (firman Tuhan) secara teratur setiap hari. Orang yang suka merenungkan firman siang dan malam adalah orang yang memiliki kekariban dengan Tuhan. Dan terhadap orang yang karib, "...perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka." (Mazmur 25:14). Pentingkah firman Tuhan bagi kehidupan Saudara? Kita harus menyadari bahwa firman Tuhan adalah pegangan dan pedoman hidup orang percaya, karena itu "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." (Yosua 1:8).
Jika kita rindu mengalami kuasa Tuhan, rindu pelayanan kita berhasil, rindu mengalami berkat-berkat Tuhan, kita pun harus mencintai firman Tuhan setiap hari. Sayang, masih banyak orang Kristen yang menyepelekan firman Tuhan, Alkitab yang adalah buku kehidupan yang cuma dijadikan pajangan di dalam lemari, padahal isi Alkitab itu benih hidup yang kekal dan perkataan Tuhan sendiri yang penuh kuasa.
Tidaklah mengherankan banyak orang Kristen mengalami kegagalan dalam hidup dan menjadi seperti tanah kering karena mereka tidak suka firman Tuhan!
Baca: Mazmur 1:1-6
"tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam." Mazmur 1:2
Apakah Saudara membaca Alkitab setiap hari? Masih banyak orang Kristen yang menjawab, "Jujur, saya jarang baca Alkitab. Mana sempat? Pulang kerja sudah larut malam, jadi cuma sempat berdoa saja. Saya membaca Alkitab kalau pas hari Minggu di gereja. Untung di tas kerja saya ada AIR HIDUP, bisa dibawa kemana-mana. Itu saja yang kubaca." Membaca firman Tuhan melalui renungan-renungan harian memang bagus karena di situ ada tuntunan ayat-ayat yang kita baca, tapi kita tidak boleh melupakan sumbernya yaitu Alkitab (firman Tuhan).
Seseorang yang memiliki kehidupan doa pribadi setiap hari pasti hidupnya tidak dapat dipisahkan dari firman Tuhan, karena ia sadar bahwa "Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (Matius 4:4). Oleh karena itu kita harus menyediakan waktu secara khusus untuk membaca, mendengar dan merenungkan firman Tuhan setiap hari. Sebagaimana tubuh jasmani kita membutuhkan makanan setiap hari, begitu pula dengan manusia roh kita, harus makan makanan rohani (firman Tuhan) secara teratur setiap hari. Orang yang suka merenungkan firman siang dan malam adalah orang yang memiliki kekariban dengan Tuhan. Dan terhadap orang yang karib, "...perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka." (Mazmur 25:14). Pentingkah firman Tuhan bagi kehidupan Saudara? Kita harus menyadari bahwa firman Tuhan adalah pegangan dan pedoman hidup orang percaya, karena itu "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." (Yosua 1:8).
Jika kita rindu mengalami kuasa Tuhan, rindu pelayanan kita berhasil, rindu mengalami berkat-berkat Tuhan, kita pun harus mencintai firman Tuhan setiap hari. Sayang, masih banyak orang Kristen yang menyepelekan firman Tuhan, Alkitab yang adalah buku kehidupan yang cuma dijadikan pajangan di dalam lemari, padahal isi Alkitab itu benih hidup yang kekal dan perkataan Tuhan sendiri yang penuh kuasa.
Tidaklah mengherankan banyak orang Kristen mengalami kegagalan dalam hidup dan menjadi seperti tanah kering karena mereka tidak suka firman Tuhan!
Subscribe to:
Posts (Atom)