Sunday, October 23, 2011

PENTINGNYA KERENDAHAN HATI DALAM DOA (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi  23 Oktober 2011 -

Baca:  Mazmur 34

"Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya."  Mazmur 34:19

Petrus menasihati dalam 1 Petrus 5:5b-6,  "Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab:  'Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.'  Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya."  (1 Petrus 5:5b-6).

     Penting bagi setiap orang percaya memiliki kerendahan hati.  Perhatikan sikap dari seorang Farisi saat ia datang kepada Tuhan.  Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini:  "Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;  aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku."  (Lukas 18:11-12).  Orang Farisi tersebut datang kepada Tuhan tanpa kerendahan hati, ia memamerkan kebenaran dan kesucian hidupnya.  Siapakah kita ini di hadapan Tuhan, sehingga kita bersikap tinggi hati?

     Jangan pernah membanggakan diri oleh karena kita kaya, terpandang, sudah menjadi Kristen selama bertahun-tahun atau sudah melayani Tuhan.  Semuanya itu tidak boleh menjadi alasan untuk merasa sombong atau bermegah di hadapan Tuhan.  Ayat nas di atas menyatakan bahwa Tuhan begitu dekat dengan orang-orang yang memiliki hati hancur.  Inilah wujud kerendahan hati yang benar:  hati yang hancur disertai dengan linangan air mata, lalu tersungkur di bawah kaki Tuhan Yesus, memohon belas kasih dan kemurahanNya.  Hati yang hancur adalah suatu korban yang menyenangkan hati Tuhan;  tak ada sesuatu yang lebih berharga di mata Tuhan kecuali hati yang hancur.  Orang-orang yang patah, jiwa yang remuk, hati yang benar-benar merindukan Tuhan adalah modal bagi Tuhan untuk menjadikan mereka alat yang berguna bagi kemuliaanNya, karena hati yang hancur  (kerendahan hati)  adalah syarat yang penting untuk menghampiri Tuhan.  Dan doa yang dinaikkan kepada Tuhan dengan hati yang hancur selalu didengar dan dijawab oleh Tuhan.  Oleh karena itu jangan keraskan hatimu!

Tuhan Yesus sendiri juga banyak mencucurkan air mata dalam doaNya seperti tertulis:  "Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia,..."  (Ibrani 5:7).

Saturday, October 22, 2011

PENTINGNYA KERENDAHAN HATI DALAM DOA (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi  22 Oktober 2011 -

Baca:  Yakobus 4:1-10

"Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu."  Yakobus 4:3

Pernahkah doa Saudara tidak dijawab oleh Tuhan?  Sebagian besar dari kita pasti akan menjawab,  "Wah, sudah tak terhitung banyaknya doa saya tidak dijawab oleh Tuhan."  Dan ujung dari semua itu adalah kita menjadi kecewa dan kemudian menyalahkan Tuhan.  Namun jarang sekali kita mau mengevaluasi diri mengapa doa kita sampai tidak dijawab oleh Tuhan, tidak pernah mengintrospeksi diri kita mengapa doa kita itu tidak dijawabNya.

     Ternyata sikap seseorang dalam berdoa juga sangat menentukan apakah doanya akan dijawab atau tidak oleh Tuhan.  Bila kita memiliki sikap hati yang benar dalam berdoa, apa saja yang kita minta dari Tuhan dalam nama Yesus Kristus, kita pasti akan menerimanya.  Kita harus ingat bahwa berdoa itu bukan hanya mengucapkan perkataan-perkataan yang teratur di hadapan Tuhan, melainkan suatu pernyataan dari tubuh, jiwa dan roh kita kepada Tuhan.  Hal ini berkenaan dengan hati kita.  Kita harus menyadari bahwa sesungguhnya Tuhan memandang hati kita,  "Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah;  manusia melihat apa yang ada di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati."  (1 Samuel 16:7b), sebab suatu doa yang keluar dari dasar hati yang benar, walau diucapkan hanya dengan sederhana atau hanya melalui linangan air mata, akan sampai ke telinga Tuhan dan Dia pasti bertindak.

     Ada tertulis:  "Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi."  (Matius 5:5).  Kata lemah lembut ini berbicara tentang kerendahan hati.  Kerendahan hati dapat diartikan sebagai kemurnian atau kelemahlembutan.  Dalam bahasa Yunani kerendahan hati dituliskan dengan kata  'praios'  yang berarti juga lemah lembut, bisa diartikan seseorang yang memiliki penyerahan atau ketergantungan total kepada Tuhan.  Rasul Paulus juga menulis bahwa kerendahan hati atau kelemahlembutan adalah salah satu dari buah Roh.  Mengapa kita harus memiliki kerendahan hati?  Firman Tuhan menegaskan,  "Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan."  (Amsal 18:12).

Kerendahan hati adalah syarat yang mutlak yang Tuhan tetapkan untuk setiap orang yang rindu doa-doanya beroleh jawaban, sebab pintu hati Tuhan terbuka bagi orang-orang yang memiliki kerendahan hati.