Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Oktober 2011 -
Baca: Kolose 1:1-14
"Sebab itu sejak waktu kami (Paulus dan rekan) mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu." Kolose 1:9a
Doa syafaat adalah doa yang dinaikkan oleh seorang anak Tuhan atau hamba Tuhan untuk kepentingan orang lain. Dalam berdoa syafaat orang berdiri sebagai imam-imam Tuhan untuk kepentingan orang lain. Tuhan Yesus adalah figur seorang pendoa syafaat sejati. Yohanes pasal 17 adalah doa yang dinaikkan oleh Tuhan Yesus kepada Bapa di sorga untuk murid-muridNya (orang percaya) sebelum Ia terpisah dari dunia ini. Ayat nas di atas juga menunjukkan bahwa rasul Paulus adalah seorang pendoa syafaat. Kepada jemaat di Kolose Paulus menyatakan, "...kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapanNya serta berkenan kepadaNya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah," (ayat 9-10).
Berdoa syafaat adalah wujud nyata tali pengikat yang kuat diantara sesama anak Tuhan. Mendoakan orang lain dan sesama saudara seiman adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan kepada setiap orang percaya. Namun menjadi seorang pendoa syafaat adalah tidak mudah karena tidak semua orang mau berdoa untuk orang lain. Adalah lebih mudah berdoa untuk diri sendiri. Itulah sebabnya banyak orang Kristen kurang memahami dan menyadari arti doa syafaat sehingga mereka pun menolak dan menghindarkan diri dari berdoa syafaat. Berdoa untuk diri sendiri adalah hal yang biasa, tetapi berdoa untuk orang lain adalah luar biasa.
Alkitab menyatakan bahwa semua anak Tuhan harus melakukan doa syafaat: berdoa untuk keselamatan orang lain, kesembuhan saudara seiman yang sakit, berdoa untuk bangsa dan negara, berdoa untuk para hamba Tuhan dan sebagainya. Terlebih lagi para hamba Tuhan harus banyak berdoa untuk setiap anggota jemaatnya. Tetapi untuk menjadi seorang pendoa syafaat kita harus hidup dalam kekudusan karena Tuhan adalah kudus; maka hendaknya kita juga kudus dalam seluruh aspek kehidupan kita (baca 1 Petrus 1:14-16).
Hanya orang-orang yang hidup dalam kekudusan dan yang memiliki kekariban dengan Tuhan yang akan berdiri sebagai imam-imam Tuhan dan berdoa bersyafaat untuk keselamatan orang lain.
Friday, October 21, 2011
Thursday, October 20, 2011
TERLALU SIBUK: Tidak Ada Waktu Untuk Berdoa!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Oktober 2011 -
Baca: Matius 9:35-38
"Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan." Matius 9:35
Saat berada di bumi Tuhan Yesus tidak pernah berhenti untuk bekerja. Dia berkata, "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga." (Yohanes 5:17). Alkitab pun menyatakan bahwa Yesus datang ke dunia bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani semua orang (baca Matius 20:28). Ayat nas di atas menunjukkan betapa sibuknya Yesus melayani jiwa-jiwa; Ia berjalan berkeliling ke semua kota dan desa sambil mengajar, memberitakan Injil serta menyembuhkan segala penyakit. Demikian sibuknya sampai-sampai Yesus tidak mempunyai tempat untuk sekedar meletakkan kepalaNya (baca Matius 8:20). Walaupun demikian Yesus tidak pernah mengabaikan jam-jam doa; Ia selalu mempunyai waktu untuk berdoa. Di waktu pagi sebelum fajar merekah Yesus bangun dan mengasingkan diriNya untuk berdoa (baca Markus 1:35), bahkan pada waktu malam Ia juga mencari tempat yang sunyi senyap untuk berdoa sepanjang malam (Baca Lukas 6:12).
Ada peribahasa yang mengatakan, 'Time is money'. Banyak orang yang sangat memperhitungkan waktunya secara mendetil. Waktu yang ada sebisa mungkin dipergunakan sebaik-baiknya. Bagi mereka, membuang waktu sama artinya kehilangan keuntungan; semua diukur dengan uang. Dari sekian waktu yang digunakan untuk bekerja (mencari uang), adakah yang mereka gunakan untuk berdoa dan mencari hadirat Tuhan? Tak terkecuali orang Kristen dan mungkin para hamba Tuhan terlalu disibukkan dengan banyak pekerjaan dan juga jadwal pelayanan, sehingga malah tidak punya waktu untuk berdoa. Kita bisa menyediakan waktu berjalan-jalan dengan keluarga, menyalurkan hobi memasak dan berkebun, berolahraga, nonton konser musik dan lain-lain, tetapi kita sulit menyediakan waktu untuk berdoa 1 jam sama. Untuk perkara-perkara rohani kita tidak bisa mengatur dan membagi waktu! Tapi untuk perkara-perkara duniawi (daging), apa pun itu pasti kita sempat-sempatkan. Sibuk! Sibuk! Itu yang kita katakan. Kita tidak ada waktu untuk berdoa. Iblis akan bersorak-sorai bila kita melalaikan doa. Semakin kita meninggalkan doa semakin mudah Iblis menghancurkan hidup kita.
Jangan hanya berdoa saat dalam masalah saja, tapi berdoalah setiap waktu!
Baca: Matius 9:35-38
"Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan." Matius 9:35
Saat berada di bumi Tuhan Yesus tidak pernah berhenti untuk bekerja. Dia berkata, "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga." (Yohanes 5:17). Alkitab pun menyatakan bahwa Yesus datang ke dunia bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani semua orang (baca Matius 20:28). Ayat nas di atas menunjukkan betapa sibuknya Yesus melayani jiwa-jiwa; Ia berjalan berkeliling ke semua kota dan desa sambil mengajar, memberitakan Injil serta menyembuhkan segala penyakit. Demikian sibuknya sampai-sampai Yesus tidak mempunyai tempat untuk sekedar meletakkan kepalaNya (baca Matius 8:20). Walaupun demikian Yesus tidak pernah mengabaikan jam-jam doa; Ia selalu mempunyai waktu untuk berdoa. Di waktu pagi sebelum fajar merekah Yesus bangun dan mengasingkan diriNya untuk berdoa (baca Markus 1:35), bahkan pada waktu malam Ia juga mencari tempat yang sunyi senyap untuk berdoa sepanjang malam (Baca Lukas 6:12).
Ada peribahasa yang mengatakan, 'Time is money'. Banyak orang yang sangat memperhitungkan waktunya secara mendetil. Waktu yang ada sebisa mungkin dipergunakan sebaik-baiknya. Bagi mereka, membuang waktu sama artinya kehilangan keuntungan; semua diukur dengan uang. Dari sekian waktu yang digunakan untuk bekerja (mencari uang), adakah yang mereka gunakan untuk berdoa dan mencari hadirat Tuhan? Tak terkecuali orang Kristen dan mungkin para hamba Tuhan terlalu disibukkan dengan banyak pekerjaan dan juga jadwal pelayanan, sehingga malah tidak punya waktu untuk berdoa. Kita bisa menyediakan waktu berjalan-jalan dengan keluarga, menyalurkan hobi memasak dan berkebun, berolahraga, nonton konser musik dan lain-lain, tetapi kita sulit menyediakan waktu untuk berdoa 1 jam sama. Untuk perkara-perkara rohani kita tidak bisa mengatur dan membagi waktu! Tapi untuk perkara-perkara duniawi (daging), apa pun itu pasti kita sempat-sempatkan. Sibuk! Sibuk! Itu yang kita katakan. Kita tidak ada waktu untuk berdoa. Iblis akan bersorak-sorai bila kita melalaikan doa. Semakin kita meninggalkan doa semakin mudah Iblis menghancurkan hidup kita.
Jangan hanya berdoa saat dalam masalah saja, tapi berdoalah setiap waktu!
Subscribe to:
Posts (Atom)