Sunday, October 16, 2011

HAL YANG TIDAK MENYENANGKAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi  16 Oktober 2011 -

Baca:  Mazmur 54

"Sesungguhnya, Allah adalah penolongku;  Tuhanlah yang menopang aku."  Mazmur 54:6

Saudara pernah mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan?  Semua orang tanpa terkecuali pasti pernah merasakan hal-hal yang tidak menyenangkan.  Pertengkaran dalam rumah tangga, diputus oleh pacar, tidak naik kelas atau tidak lulus sekolah, ditolak saat melamar pekerjaan, diusir dari kontrakan karena tidak bisa bayar ketika jatuh tempo, terbaring sakit dan sebagainya adalah contoh hal-hal yang tidak menyenangkan.  Suatu saat Tuhan ijinkan kita melewati masa-masa sukar dalam hidup ini.  Perkara yang tidak enak itu bisa saja datang dari keluarga, teman, rekan pelayanan, pekerjaan dan lain-lain.  Bagaimana reaksi kita menghadapi hal-hal yang tidak menyenangkan tersebut?  Biasanya kita langsung naik pitam  (marah), stress, kecewa, sedih, putus asa, menyalahkan Tuhan dan lalu meninggalkan Dia.

     Daud pun tak luput dari situasi-situasi yang tidak menyenangkan.  Daud harus tinggal di padang gurun atau di tempat-tempat perlindungan karena dikejar-kejar oleh Saul yang hendak membunuhnya.  Tertulis:  "Ia tinggal di pegunungan, di padang gurun Zif.  Dan selama waktu itu Saul mencari dia, tetapi Allah tidak menyerahkan dia ke dalam tangannya."  (1 Samuel 23:14b).  Bisa dibayangkan bagaimana perasaan Daud pada waktu itu:  takut, cemas, kuatir, was-was berkecamuk jadi satu.  Namun, Yonatan sahabatnya menguatkan Daud  (baca  1 Samuel 23:17).  Inilah yang mendasari Daud menuangkan gejolak hatinya dalam Mazmur 54 ini.  Seru Daud,  "Ya Allah, selamatkanlah aku karena nama-Mu, berilah keadilan kepadaku karena keperkasaan-Mu!  Ya Allah, dengarkanlah doaku, berilah telinga kepada ucapan mulutku!"  (Mazmur 54:3-4).

     Ketika mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan marilah kita belajar untuk menguatkan hati kepada Tuhan.  Berhentilah untuk mengeluh dan menyalahkan Tuhan.  Stop memperkatakan hal yang negatif karena ini adalah siasat yang digunakan Iblis untuk menghancurkan dan melemahkan iman kita.  Hal-hal yang tidak menyenangka bisa terjadi oleh karena kesalahan kita atau karena Tuhan hendak melatih dan mendewasakan iman kita.

Daud sadar masalah yang ia alami adalah bagian rencana Tuhan;  Dia sedang memproses dan mempersiapkan dirinya menjadi seorang pemimpin!

Saturday, October 15, 2011

BUKTIKAN KALAU SAUDARA MENGASIHI TUHAN!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi  15 Oktober 2011 -

Baca:  Yohanes 14:15-24 

"Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia."  Yohanes 14:23

Sebagai orang percaya kita pasti akan tersinggung dan marah jika ada yang mengatakan,  "Kamu tidak mengasihi Tuhan!"  Dengan berbagai alasan kita akan menegaskan bahwa kita ini sangat mengasihi Tuhan, plus menyertakan  'bukti-bukti'  untuk menunjukkan bahwa kita benar-benar mengasihi Tuhan:  "Aku sudah melayani Tuhan sebagai guru sekolah Minggu, Worship Leader, singer, tim penginjilan, tim musik di gereja, aktif di persekutuan-persekutuan doa, donatur gereja."  dan sebagainya.  Bukankah ini sudah lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa kita mengasihi Tuhan?

     Tidak sedikit orang Kristen terlibat dalam pelayanan bukan karena ia mengasihi Tuhan, tapi karena ada motivasi lain di balik itu:  ingin mencari nama  (popularitas)  diri sendiri, uang, rutinitas atau juga karena terpaksa.  Ada tertulis:  "Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku."  (Matius 15:8).  Mengasihi Tuhan tidaklah cukup hanya sekedar diucapkan atau sebatas melalui kegiatan kerohanian yang kita lakukan.  Kita harus membuktikan kasih kita kepada Tuhan melalui perbuatan dan tindakan nyata.  FirmanNya menegaskan,  "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku."  (Yohanes 14:15).

     Ada beberapa hal yang menunjukkan bahwa seseorang mengasihi Tuhan:  1.  Ia bersukacita melakukan firman Tuhan.  Kita menaati firman Tuhan bukan karena terpaksa atau dengan sedih hati, tapi penuh sukacita.  2.  Ia memiliki hubungan yang karib dengan Tuhan.  Jika kita mengasihi seseorang, kita akan menyediakan waktu terbaik untuk dia walau hanya sekedar untuk ngobrol atau jalan-jalan.  Tertulis:  "...Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia."  3.  Ia tetap kuat di tengah pencobaan.  Seberat apa pun masalah yang dialami, sikap hatinya tetap positif karena dia tahu persis bahwa  "...Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,..."  (Roma 8:28).  4.  Ia memiliki kehidupan dalam kasih.  Dikatakan,  "Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya."  (1 Yohanes 4:21).

Kasih yang berkenan kepada Tuhan bukan sekedar diucapkan di mulut saja, tetapi dibuktikan melalui sikap hidup kita yaitu ketaatan.