Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 September 2011 -
Baca: Ibrani 4:1-13
"Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita." Ibrani 4:12
Pedang bermata dua adalah senjata penemuan yang dipakai oleh bangsa Romawi di zaman dahulu, memiliki panjang sekitar 0,75 meter, ditajamkan di kedua sisinya dengan ujung yang tajam pula. Jadi, ke arah mana saja seorang tentara Romawi mengayunkan pedangnya, dia sedang mengayunkan kematian; siapa pun yang mendekat pasti akan terluka. Dengan senjata itulah bangsa Romawi mampu menaklukkan dunia.
Sebagai orang percaya kita patut berbangga karena kita juga memiliki senjata yang lebih hebat dari pedang bermata dua mana pun: senjata yang dapat menghancurkan Iblis dan pasukannya, sanggup menembus dunia roh dan penguasa-penguasa di udara. Ya, senjata itu adalah firman Tuhan! Alangkah dasyatnya jika firman Tuhan itu kita perkatakan dengan iman. Firman Tuhan yang ada di mulut kitalah yang sanggup menghancurkan pekerjaan Iblis. Kita dapat menahan setiap serangan Iblis dengan mempercayai dan mengucapkan firman Tuhan. Iblis tidak akan berlalu dari hidup kita sebelum kita mulai mengucapkan firman Tuhan. Dalam kehidupan sehari-hari, mulut kita suka memperkatakan apa? Gosip, kata-kata kotor dan sia-sia, kekuatiran, sakit penyakit, atau firman Tuhan? Perhatikanlah: hidup yang kita jalani ini adalah tuaian dari benih perkataan yang kita lepaskan melalui mulut kita. Kita bisa tertawan dan terjerat oleh perkataan kita sendiri. Melalui perkataan sendiri, kita akan kehilangan berkat Tuhan dan menuai hal-hal buruk. Itulah sebabnya Iblis berusaha menabur ketakutan, kekuatiran, kebencian dan sebagainya di dalam bahasa manusia dengan harapan manusia memperkatakan hal itu atau menggemakannya. Tertulis: "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya." (Amsal 18:21).
Yosua dan Kaleb menikmati Tanah Perjanjian karena keduanya memperkatakan firman. Sementara jutaan orang Israel mati di padang gurun, menuai dari perkataan mereka sendiri. Jadi ke mana arah hidup kita dikendalikan oleh perkataan kita sendiri. Karena itu, berhati-hatilah!
Kalahkan setiap siasat Iblis dengan firman Tuhan yang adalah Pedang Roh, sangat dahsyat kuasaNya!
Wednesday, September 21, 2011
Tuesday, September 20, 2011
MEMPERKATAKAN FIRMAN: Segala Sesuatu Dapat Diubahkan!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 September 2011 -
Baca: Markus 10:46-52
"'Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!' Pada saat itu juga melihatlah ia (Bartimeus), lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya." Markus 10:52
Ketika Yesus dan murid-muridNya meninggalkan Yerikho banyak orang mengikutiNya. Di tengah perjalanan terdengar teriakan pengemis buta yang duduk di pinggir jalan.
Pengemis itu adalah Bartimeus. "Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: 'Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!'" (ayat 47). Orang-orang menjadi sangat terganggu mendengar teriakan Bartimeus itu sehingga "Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: 'Anak Daud, kasihanilah aku!'" (ayat 48). Bartimeus tidak menyerah sampai teriakannya didengar oleh Tuhan Yesus. Tertulis,: "Lalu Yesus berhenti dan berkata: 'Panggillah dia!' Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: 'Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau.'" (ayat 49). Yesus bertanya kepada Bartimeus, "'Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?' Jawab orang buta itu: 'Rabuni, supaya aku dapat melihat!'" (ayat 51). Maka mujizat pun terjadi! Yesus berkata kepada Bartimeus, "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" (ayat 52a). Bartimeus mengalami pertolongan Tuhan karena iman yang ia perkatakan: "...supaya aku dapat melihat!"
Ketika kita memperkatakan firman, kuasa dilepaskan untuk membuat apa yang kita perkatakan. Itulah iman. Walaupun tidak kelihatan, dapat membuat segala sesuatu menjadi nyata dalam hidup kita, karena "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." (Ibrani 11:1). Iman ada di dalam hati kita dan ia dilepaskan melalui perkataan kita. Apa yang Saudara inginkan terjadi dalam hidup ini? Mulailah menyatakannya dengan iman, sebab segala sesuatu dapat diubahkan melalui kuasa firman yang kita percayai dalam hati, kita perkatakan melalui mulut dan kita praktekkan. Jadi kita akan mendapatkan apa yang kita katakan ketika kita mempercayai bahwa apa yang kita katakan akan terjadi. Sebab apa yang kita perkatakan itu mengandung kuasa yang dahsyat. Jangan sepelekan apa yang kita ucapkan! Pernyataan iman Bartimeus telah menghasilkan mujizat yang luar biasa.
Mulai hari ini belajarlah memperkatan firman dengan iman; jadikan itu sebagai gaya hidup, niscaya kita akan mengalami pemulihan yang luar biasa!
Baca: Markus 10:46-52
"'Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!' Pada saat itu juga melihatlah ia (Bartimeus), lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya." Markus 10:52
Ketika Yesus dan murid-muridNya meninggalkan Yerikho banyak orang mengikutiNya. Di tengah perjalanan terdengar teriakan pengemis buta yang duduk di pinggir jalan.
Pengemis itu adalah Bartimeus. "Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: 'Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!'" (ayat 47). Orang-orang menjadi sangat terganggu mendengar teriakan Bartimeus itu sehingga "Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: 'Anak Daud, kasihanilah aku!'" (ayat 48). Bartimeus tidak menyerah sampai teriakannya didengar oleh Tuhan Yesus. Tertulis,: "Lalu Yesus berhenti dan berkata: 'Panggillah dia!' Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: 'Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau.'" (ayat 49). Yesus bertanya kepada Bartimeus, "'Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?' Jawab orang buta itu: 'Rabuni, supaya aku dapat melihat!'" (ayat 51). Maka mujizat pun terjadi! Yesus berkata kepada Bartimeus, "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" (ayat 52a). Bartimeus mengalami pertolongan Tuhan karena iman yang ia perkatakan: "...supaya aku dapat melihat!"
Ketika kita memperkatakan firman, kuasa dilepaskan untuk membuat apa yang kita perkatakan. Itulah iman. Walaupun tidak kelihatan, dapat membuat segala sesuatu menjadi nyata dalam hidup kita, karena "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." (Ibrani 11:1). Iman ada di dalam hati kita dan ia dilepaskan melalui perkataan kita. Apa yang Saudara inginkan terjadi dalam hidup ini? Mulailah menyatakannya dengan iman, sebab segala sesuatu dapat diubahkan melalui kuasa firman yang kita percayai dalam hati, kita perkatakan melalui mulut dan kita praktekkan. Jadi kita akan mendapatkan apa yang kita katakan ketika kita mempercayai bahwa apa yang kita katakan akan terjadi. Sebab apa yang kita perkatakan itu mengandung kuasa yang dahsyat. Jangan sepelekan apa yang kita ucapkan! Pernyataan iman Bartimeus telah menghasilkan mujizat yang luar biasa.
Mulai hari ini belajarlah memperkatan firman dengan iman; jadikan itu sebagai gaya hidup, niscaya kita akan mengalami pemulihan yang luar biasa!
Subscribe to:
Posts (Atom)