Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 September 2011 -
Baca: Markus 10:46-52
"'Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!' Pada saat itu juga melihatlah ia (Bartimeus), lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya." Markus 10:52
Ketika Yesus dan murid-muridNya meninggalkan Yerikho banyak orang mengikutiNya. Di tengah perjalanan terdengar teriakan pengemis buta yang duduk di pinggir jalan.
Pengemis itu adalah Bartimeus. "Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: 'Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!'" (ayat 47). Orang-orang menjadi sangat terganggu mendengar teriakan Bartimeus itu sehingga "Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: 'Anak Daud, kasihanilah aku!'" (ayat 48). Bartimeus tidak menyerah sampai teriakannya didengar oleh Tuhan Yesus. Tertulis,: "Lalu Yesus berhenti dan berkata: 'Panggillah dia!' Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: 'Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau.'" (ayat 49). Yesus bertanya kepada Bartimeus, "'Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?' Jawab orang buta itu: 'Rabuni, supaya aku dapat melihat!'" (ayat 51). Maka mujizat pun terjadi! Yesus berkata kepada Bartimeus, "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" (ayat 52a). Bartimeus mengalami pertolongan Tuhan karena iman yang ia perkatakan: "...supaya aku dapat melihat!"
Ketika kita memperkatakan firman, kuasa dilepaskan untuk membuat apa yang kita perkatakan. Itulah iman. Walaupun tidak kelihatan, dapat membuat segala sesuatu menjadi nyata dalam hidup kita, karena "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." (Ibrani 11:1). Iman ada di dalam hati kita dan ia dilepaskan melalui perkataan kita. Apa yang Saudara inginkan terjadi dalam hidup ini? Mulailah menyatakannya dengan iman, sebab segala sesuatu dapat diubahkan melalui kuasa firman yang kita percayai dalam hati, kita perkatakan melalui mulut dan kita praktekkan. Jadi kita akan mendapatkan apa yang kita katakan ketika kita mempercayai bahwa apa yang kita katakan akan terjadi. Sebab apa yang kita perkatakan itu mengandung kuasa yang dahsyat. Jangan sepelekan apa yang kita ucapkan! Pernyataan iman Bartimeus telah menghasilkan mujizat yang luar biasa.
Mulai hari ini belajarlah memperkatan firman dengan iman; jadikan itu sebagai gaya hidup, niscaya kita akan mengalami pemulihan yang luar biasa!
Tuesday, September 20, 2011
Monday, September 19, 2011
KETAATAN ABRAHAM: Kunci Mengalami Terobosan Baru!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 September 2011 -
Baca: Kejadian 12:1-9
"Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat." Kejadian 12:2
Pemazmur menegaskan bahwa "Janji Tuhan adalah janji yang murni bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah. Engkau, Tuhan, yang akan menepatinya," (Mazmur 12:7-8a). Janji Tuhan adalah ya dan amin, tidak ada yang tidak ditepatiNya. Tuhan tidak hanya berjanji akan memberkati Abraham secara melimpah, tapi juga berjanji hendak menjadikannya berkat bagi bangsa-bangsa, dan janji itu pun tergenapi. Bahkan setiap kita yang beriman kepada Yesus Kristus disebut sebagai keturunan Abraham dan kita pun berhak menerima janji Allah (baca Galatia 3:29).
Kehidupan Abraham sampai pada masa tuanya diberkati Tuhan secara luar biasa. Sungguh nyata benar apa yang tertulis dalam Yesaya 46:4 bahwa, "Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu." Mengapa Abraham mengalami dan menikmati berkat-berkat yang luar biasa dari Tuhan? Apa yang telah diperbuat olehnya? Ketika diperintahkan Tuhan untuk pergi dari negerinya dan juga dari sanak saudaranya ke suatu negeri yang belum diketahui secara pasti, Abraham taat: "...pergilah Abram seperti yang difirmankan Tuhan kepadanya," (Kejadian 12:4).
Setiap kita yang rindu masuk ke dalam rencana Tuhan, baik dalam hidup di dunia ini maupun untuk yang akan datang, biarlah kita mau belajar dari apa yang sudah dilakukan oleh Abraham. Mari kita belajar taat karena ketaatan adalah kunci mengalami terobosan baru! Namun sebelum memberkati, Tuhan meminta milik Abraham yang paling berharga dan yang terbaik, yaitu anak semata wayangnya. FirmanNya, "Ambillah anakmu yang tungal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." (Kejadian 22:2). Abraham tidak kecewa, mengeluh atau membantah dengan Tuhan, dipersembahkanlah Ishak kepada Tuhan. Sudahkah kita memberi yang terbaik dari hidup kita (waktu, tenaga, talenta, materi) untuk Tuhan.
Saudara ingin mengalami terobosan dalam hidup ini? Belajarlah untuk taat dan persembahkanlah yang terbaik bagi Tuhan.
Baca: Kejadian 12:1-9
"Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat." Kejadian 12:2
Pemazmur menegaskan bahwa "Janji Tuhan adalah janji yang murni bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah. Engkau, Tuhan, yang akan menepatinya," (Mazmur 12:7-8a). Janji Tuhan adalah ya dan amin, tidak ada yang tidak ditepatiNya. Tuhan tidak hanya berjanji akan memberkati Abraham secara melimpah, tapi juga berjanji hendak menjadikannya berkat bagi bangsa-bangsa, dan janji itu pun tergenapi. Bahkan setiap kita yang beriman kepada Yesus Kristus disebut sebagai keturunan Abraham dan kita pun berhak menerima janji Allah (baca Galatia 3:29).
Kehidupan Abraham sampai pada masa tuanya diberkati Tuhan secara luar biasa. Sungguh nyata benar apa yang tertulis dalam Yesaya 46:4 bahwa, "Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu." Mengapa Abraham mengalami dan menikmati berkat-berkat yang luar biasa dari Tuhan? Apa yang telah diperbuat olehnya? Ketika diperintahkan Tuhan untuk pergi dari negerinya dan juga dari sanak saudaranya ke suatu negeri yang belum diketahui secara pasti, Abraham taat: "...pergilah Abram seperti yang difirmankan Tuhan kepadanya," (Kejadian 12:4).
Setiap kita yang rindu masuk ke dalam rencana Tuhan, baik dalam hidup di dunia ini maupun untuk yang akan datang, biarlah kita mau belajar dari apa yang sudah dilakukan oleh Abraham. Mari kita belajar taat karena ketaatan adalah kunci mengalami terobosan baru! Namun sebelum memberkati, Tuhan meminta milik Abraham yang paling berharga dan yang terbaik, yaitu anak semata wayangnya. FirmanNya, "Ambillah anakmu yang tungal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." (Kejadian 22:2). Abraham tidak kecewa, mengeluh atau membantah dengan Tuhan, dipersembahkanlah Ishak kepada Tuhan. Sudahkah kita memberi yang terbaik dari hidup kita (waktu, tenaga, talenta, materi) untuk Tuhan.
Saudara ingin mengalami terobosan dalam hidup ini? Belajarlah untuk taat dan persembahkanlah yang terbaik bagi Tuhan.
Subscribe to:
Posts (Atom)