Sunday, September 18, 2011

ROH YANG MEMIMPIN PADA KETAATAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi  18 September 2011 -

Baca:  Galatia 5:16-26 

"Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,"  Galatia 5:25

Sebagai manusia kita memiliki kecenderungan untuk hidup menuruti keinginan daging daripada tunduk kepada Tuhan dan hidup dipimpin oleh Roh.  Ada tertulis:  "...roh memang penurut, tetapi daging lemah."  (Matius 26:41).

     Memang tidak mudah menjauh dari dosa dan melepaskan diri dari ikatan dosa yang selama ini membelenggu hidup.  Tanpa adanya pertobatan sejati kita akan selalu ada dalam jerat Iblis.  Sia-sia saja membanggakan diri karena status kita sebagai orang Kristen atau anak Tuhan padahal cara hidup kita sama dengan orang-orang dunia yang belum diselamatkan, sebab firmanNya dengan tegas menyatakan,  "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah:  apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Roma 12:2).  Kita harus memiliki kualitas hidup yang berbeda sebagai ciri khas yang membedakan kita dengan orang dunia.  Kita harus bisa menjadi saksi Kristus, hidup seperti surat terbuka yang bisa dibaca oleh semua orang, sebab dunia membutuhkan bukti.  Tuhan menuntut kita untuk menghasilkan buah-buah roh  (Galatia 5:22-23).  Dan kita hanya bisa berbuah jika kita tinggal di dalam Tuhan dan Dia di dalam kita  (baca Yohanes 15:5).  Tinggal dalam Tuhan artinya selalu dekat denganNya serta taat melakukan kehendakNya, sehingga Tuhan akan bekerja dalam hidup kita melalui karya Roh Kudus yang akan memimpin kita pada ketaatan:  "...Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;"  (Yohanes 16:13a).

     Kadangkala kita ingin melepaskan diri dari perbuatan daging yang menyesatkan, tapi Iblis yang penuh tipu muslihat tidak menyerah begitu saja.  Iblis selalu berusaha melemahkan iman anak-anak Tuhan sehingga banyak dari kita yang masih saja jatuh dalam dosa yang sama dengan melakukan penyembahan berhala, hidup dalam perzinahan, pesta pora dan hawa nafsu, yang tanpa kita sadari telah mengotori Bait Roh Kudus yang ada di dalam kita  (baca 1 Korintus 6:19-20).  Untuk hidup dalam pimpinan Roh Kudus kita memerlukan Tuhan untuk mengubah hati kita.

"Kamu akan kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat."  Yehezkiel 36:26.

Saturday, September 17, 2011

PELAKU ATAU HANYA PENDENGAR?

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi  17 September 2011 -

Baca:  Yakobus 1:19-27

"Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja;  sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri."  Yakobus 1:22

Kita sering mendengar banyak orang yang berkata,  "Kalau cuma ngomong sih semua orang pasti bisa.  Coba disuruh melakukan, Tidak mudah!"  Adalah lebih mudah untuk mengoreksi, mengomentari atau menghakimi orang lain daripada memberikan teladan hidup yang baik.  Kekristenan membutuhkan bukti nyata melalui perbuatan, bukan hanya teori, karena orang Kristen adalah garam dunia dan terang dunia.  Artinya kita harus memiliki kehidupan yang berbeda dan berdampak bagi dunia.

     Satu perbuatan jauh lebih berharga dari seribu kata-kata.  Setiap orang percaya dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah karena dituntut untuk membuktikan firman Tuhan dalam kehidupan nyata, bukan hanya sekedar fasih mengucapkan firman.  Tuhan Yesus menuntut kita untuk menjadi pelaku firman, bukan hanya pendengar!  Yakobus berkata,  "Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu hakekatnya adalah mati."  (Yakobus 2:17).  Jadi, iman itu  "...bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna."  (Yakobus 2:22).  Itulah iman yang diwujudkan melalui perbuatan nyata!

     Alkitab menasihatkan kita:  "...hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata,"  (Yakobus 1:19).  Tetapi kita memiliki kecenderungan untuk cepat berbicara tapi lamban dalam hal mendengar  (mulut aktif, telinga pasif), padahal  "...iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."  (Roma 10:17).  Banyak dari kita yang mungkin aktif menghadiri kebaktian di gereja, acara KKR dan sebagainya, tetapi mengapa kita tidak pernah bertumbuh dan tetap saja tidak mengalami perubahan?  Karena kita hanya sebatas mendengarkan saja.  Mendengarkan firman Tuhan itu sangat penting, tapi harus disertai dengan melakukan firman yang kita dengar itu.  Mengapa masih banyak orang Kristen yang gagal menaati firman Tuhan?  Karena kita berpikir bahwa mendengarkan sama halnya dengan melakukan.  Perhatikan!  Kita bukan hanya dengar, tapi juga harus dengar-dengaran  (taat)  kepada Firman.

Mendengar janganlah hanya dengan telinga yang kemudian diproses oleh otak, tetapi biarlah sampai masuk ke hati, renungkan dan kemudian wujudkan melalui tindakan  (action).  Inilah yang dikehendaki Tuhan!