Monday, September 5, 2011

SEKARANG WAKTUNYA UNTUK MEMBERITAKAN INJIL!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 September 2011 -

Baca:  Matius 4:23-25

"Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea;  Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu."  Matius 4:23

Selama berada di bumi Yesus tidak pernah berhenti untuk bekerja.  Dia berkata,  "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga."  (Yohanes 5:17).  Sebagaimana dinyatakan dalam ayat nas, Yesus tidak pernah menyia-nyiakan setiap waktu dan kesempatan yang ada:  berkeliling, mengajar dan memberitakan Injil serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.  Bagaimana kita?  Tuhan Yesus telah meninggalkan teladan bagaimana Ia dengan sepenuh hati mengerjakannya:  "...segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakanNya."  (Yohanes 5:36a).  Kini tugas itu ada di pundak kita!  Tuhan Yesus memberi perintah kepada setiap orang percaya untuk memberitakan Injil.  PerintahNya kepada kita:  "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk."  (Markus 16:15).

     Sudahkah kita melakukan perintah Tuhan ini?  "Ah nanti saja kalau sudah bekerja aku akan memberitakan Injil.  Kalau Tuhan sudah menyembuhkan sakitku aku pasti akan bersaksi dan memberitakan Injil.  Nanti kalau usahaku sudah pulih aku akan ikut pelayanan.  Ah itu kan tugasnya pendeta atau hamba Tuhan, sedangkan aku hanya jemaat biasa atau orang awam."  dan macam-macam alasan.  Banyak orang Kristen yang masih terfokus mengejar materi dan kesibukan.  Masih banyak pula yang enggan dan tidak tergerak hati untuk memberitakan Injil.  Ingat, memberitakan Injil adalah tugas yang tidak dapat ditawar-tawar lagi oleh setiap orang Kristen.  Kalau tidak sekarang, kapan lagi?  Selagi kita masih hidup dan memiliki tubuh yang sehat, selagi ada waktu dan kesempatan, jangan sia-siakan!

     Kepada siapa kita perlu memberitakan Injil?  Mulailah dengan orang-orang yang terdekat (sanak saudara, teman kantor, tetangga).  Alkitab jelas menyatakan bahwa memberitakan Injil adalah pekerjaan utama semua orang percaya sebelum Tuhan Yesus datang kali yang kedua  (baca Matius 24:14).  Jangan memiliki perasaan takut ditolak atau diejek sebelum mencoba memberitakan Injil.

"Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang;  akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja."  Yohanes 9:4

Sunday, September 4, 2011

TAKUT AKAN TUHAN: Kunci Mengalami Kebaikan!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 September 2011 -

Baca:  Mazmur 31

"Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kausimpan bagi orang yang takut akan Engkau, yang telah Kaulakukan bagi orang yang berlindung pada-Mu, di hadapan manusia!"  Mazmur 31:20

Takut akan Tuhan adalah unsur penting dalam kehidupan orang percaya.  Takut yang bagaimana?  Ada banyak di antara kita yang takut akan banyak hal, seperti takut akan hantu, takut akan ketinggian, takut akan keramaian dan sebagainya.  Takut akan Tuhan bukanlah seperti itu.  Pengertian takut akan Tuhan menjadi jelas jika kita mengerti siapa dan seperti apa Tuhan itu.

     Secara Alkitabiah takut akan Tuhan berbicara tentang kekuatan, kebesaran, otoritas dan kekudusan Tuhan.  Takut akan Tuhan di sini adalah wujud rasa takut dalam arti positif.  Artinya kita menghormati Dia karena kebesaranNya, kekudusanNya, keadilanNya dan juga kebenaranNya.  Tanpa rasa takut akan Tuhan orang Kristen cenderung berpikir, berkata, dan berbuat sesuka hatinya sendiri.  Rasa takut akan Tuhan yang seperti ini juga tidak didasari oleh karena takut mengalami hukuman atau takut masuk neraka, karena jika ini yang terjadi maka rasa takut semacam ini tidak didasarkan pada kasih kepada Tuhan.

     Takut akan Tuhan adalah ketetapan hati dan pikiran orang percaya yang tidak mau mengecewakan Tuhan melalui pikiran, ucapan dan tindakannya sebagai ekspresi kasih kepadaNya.  Jadi orang yang takut akan Tuhan akan berusaha untuk hidup seturut firmanNya, menjauhkan diri dari segala bentuk kejahatan (dosa) dengan kerelaan hatinya sendiri, bukan karena terpaksa atau karena dorongan dari orang lain.  Dalam Pengkotbah 12:13 dikatakan:  "Akhir kata dari segala yang didengar ialah:  takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintahNya, karena ini adalah kewajiban setiap orang."

     Ada berkat-berkat yang disediakan Tuhan bagi orang-orang yang takut akan Dia:  1.  Kita akan hidup dalam kebahagiaan dan ketenteraman (baca Mazmur 128:1 dan Amsal 14:26).  2.  Kita tidak akan kekurangan sesuatu pun yang baik dari Tuhan.  "Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kausimpan bagi orang yang takut akan Engkau,"  (Mazmur 31:20a).  3.  Kita akan diperhatikan oleh Tuhan (baca Mazmur 33:18).  4.  Doa kita akan didengar dan dijawab Tuhan.  "Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut akan Dia, mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka."  (Mazmur 145:19).

Orang yang takut akan Tuhan pasti akan mengalami semua kebaikan Tuhan!