Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Agustus 2011 -
Baca: Amsal 12
"Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang," Amsal 12:25a
Bagi orang dunia, memiliki kekuatiran adalah hal yang biasa atau sesuatu yang normal, namun TIDAK bagi orang percaya. Firman Tuhan menyatakan, "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." (Filipi 4:6). Perlu diketahui bahwa kekuatiran adalah salah satu bentuk dari intimidasi Iblis. Berbagai upaya dilakukan Iblis untuk melemahkan iman kita, salah satunya melalui kekuatiran ini. Ketika kita sedang kuatir berarti kita sedang meragukan kuasa Tuhan dalam hidup kita. Meragukan kuasa Tuhan sama artinya tidak percaya! Normalnya, kehidupan orang Kristen adalah kehidupan yang bebas dari kekuatiran, karena kita memiliki Tuhan yang adalah Jehovah Jireh, Tuhan yang menyediakan apa yang menjadi kebutuhan kita, sebagaimana disampaikan oleh Paulus, "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:19).
Bagaimana kita bisa terbebas dari kekuatiran? Kita harus mengambil suatu tindakan seperti yang Alkitab sampaikan: "...carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu," (Matius 6:33). Jadi kalau kita mencari, di dalamnya ada tindakan meminta. Kalau kita mencari maka kita akan mendapat; apabila kita mengetuk maka pintu akan dibukakan bagi kita (baca Matius 7:7-8). Di akhir zaman ini, menanamkan kekuatiran adalah agenda kerja Iblis. Iblis sangat suka bila ada orang Kristen yang selalu kuatir setiap hari, sebab bila seseorang kuatir, hidupnya pasti tidak akan tenang, tidak ada damai sejahtera, sehingga mereka pun akan mengeluh dan bersungut-sungut kepada Tuhan. Itulah yang dimaui Iblis! Rasa kuatir menyerang ketika mata kita hanya tertuju pada masalah dan situasi yang ada di sekitar kita.
Arahkan pandangan kepada Tuhan saja! Sebesar apa pun masalah yang kita alami tidak sebanding dengan besarnya kuasa Tuhan. Karena itu jangan terpengaruh oleh situasi dan fakta yang ada. Ketika berhadapan dengan Goliat (pahlawan Filistin), Daud tidak kuatir sedikit pun, karena ia tahu bahwa Tuhan menyertainya. Dan terbukti Daud mampu mengalahkan Goliat. Seandainya Daud kuatir, perkara besar tidak akan pernah terjadi!
Kekuatiran menghambat Tuhan bekerja!
Wednesday, August 24, 2011
Tuesday, August 23, 2011
MEMILIKI PIKIRAN KRISTUS: Perkara Rohani dan Positif!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Agustus 2011 -
Baca: Kolose 3:1-4
"Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi." Kolose 3:2
Seringkali keadaan atau situasi yang ada di sekitar membawa dampak yang besar terhadap pola pikir seseorang. Dengan kata lain, apa yang kita pikirkan setiap saat dipengaruhi oleh keadaan atau situasi yang ada di sekitar kita. Pikiran kita dipenuhi oleh perkara-perkara yang ada: Kesulitan, sakit-penyakit, pekerjaan, keuangan. Akibatnya banyak orang yang hidup dalam kekuatiran, kebimbangan, kegelisahan, ketakutan, tekanan, putus asa, kebencian, kecewa dan lain-lain.
Selama hidup di dunia ini kita takkan lepas dari berbagai macam permasalahan, namun kita harus selalu waspada dan bertindak hati-hati, sebab pikiran kita itu ibarat medan peperangan. Karena itu jangan beri tempat kepada Iblis untuk masuk ke pikiran kita. Kalau kita ijinkan Iblis menguasai pikiran kita, ia hanya akan menuduh, mendakwa dan mengintimidasi kita, sehingga kita pun hanya memikirkan yang buruk-buruk atau negatif tentang hidup kita. Jangan sampai Iblis diuntungkan dalam hal ini, jangan sampai Iblis mengambil kesempatan untuk meracuni pikiran kita dengan hal-hal negatif. Oleh sebab itu Alkitab mengingatkan agar kita memikirkan perkara-perkara yang di atas (sorgawi) lebih dari perkara-perkara yang ada di dunia ini. Memenuhi pikiran kita dengan perkara-perkara rohani: inilah yang dimaksud dengan memiliki pikiran Kristus sebagaimana Rasul Paulus tegaskan kepada jemaat di Korintus: "...kami memiliki pikiran Kristus." (1 Korintus 2:16b). Memiliki pikiran Kristus berarti kita "...menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus," (2 Korintus 10:5b), berarti pikiran kita sepenuhnya dipimpin, dituntun, diarahkan dan dikendalikan sepenuhnya oleh Roh Kudus. Ketika kita memikirkan perkara-perkara rohani atau hal-hal yang positif berarti kita sedang mengenakan pikiran Kristus, sebab Kristus senantiasa berpikir tentang hal-hal baik atau positif dalam kehidupan kita, terlepas dari keadaan kita dan bagaimana pun adanya kita.
Tuhan berfirman, "...Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11). Kalau kita berpikir ke arah yang buruk, maka yang buruk terjadi; sebaliknya bila kita berpikir yang baik-baik (firman Tuhan), maka kebaikan akan terjadi atas hidup kita. Pikiran rohani datanganya dari Tuhan dan membawa kita kepada kemenangan.
Jadi, relakan firmanNya membentuk dan mengisi pikiran kita setiap waktu!
Baca: Kolose 3:1-4
"Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi." Kolose 3:2
Seringkali keadaan atau situasi yang ada di sekitar membawa dampak yang besar terhadap pola pikir seseorang. Dengan kata lain, apa yang kita pikirkan setiap saat dipengaruhi oleh keadaan atau situasi yang ada di sekitar kita. Pikiran kita dipenuhi oleh perkara-perkara yang ada: Kesulitan, sakit-penyakit, pekerjaan, keuangan. Akibatnya banyak orang yang hidup dalam kekuatiran, kebimbangan, kegelisahan, ketakutan, tekanan, putus asa, kebencian, kecewa dan lain-lain.
Selama hidup di dunia ini kita takkan lepas dari berbagai macam permasalahan, namun kita harus selalu waspada dan bertindak hati-hati, sebab pikiran kita itu ibarat medan peperangan. Karena itu jangan beri tempat kepada Iblis untuk masuk ke pikiran kita. Kalau kita ijinkan Iblis menguasai pikiran kita, ia hanya akan menuduh, mendakwa dan mengintimidasi kita, sehingga kita pun hanya memikirkan yang buruk-buruk atau negatif tentang hidup kita. Jangan sampai Iblis diuntungkan dalam hal ini, jangan sampai Iblis mengambil kesempatan untuk meracuni pikiran kita dengan hal-hal negatif. Oleh sebab itu Alkitab mengingatkan agar kita memikirkan perkara-perkara yang di atas (sorgawi) lebih dari perkara-perkara yang ada di dunia ini. Memenuhi pikiran kita dengan perkara-perkara rohani: inilah yang dimaksud dengan memiliki pikiran Kristus sebagaimana Rasul Paulus tegaskan kepada jemaat di Korintus: "...kami memiliki pikiran Kristus." (1 Korintus 2:16b). Memiliki pikiran Kristus berarti kita "...menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus," (2 Korintus 10:5b), berarti pikiran kita sepenuhnya dipimpin, dituntun, diarahkan dan dikendalikan sepenuhnya oleh Roh Kudus. Ketika kita memikirkan perkara-perkara rohani atau hal-hal yang positif berarti kita sedang mengenakan pikiran Kristus, sebab Kristus senantiasa berpikir tentang hal-hal baik atau positif dalam kehidupan kita, terlepas dari keadaan kita dan bagaimana pun adanya kita.
Tuhan berfirman, "...Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11). Kalau kita berpikir ke arah yang buruk, maka yang buruk terjadi; sebaliknya bila kita berpikir yang baik-baik (firman Tuhan), maka kebaikan akan terjadi atas hidup kita. Pikiran rohani datanganya dari Tuhan dan membawa kita kepada kemenangan.
Jadi, relakan firmanNya membentuk dan mengisi pikiran kita setiap waktu!
Subscribe to:
Posts (Atom)