Tuesday, August 16, 2011

WAKTU TUHAN ADALAH YANG TERBAIK!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Agustus 2011 -

Baca:  1 Tawarikh 12:23-40

"Dari bani Isakhar orang-orang yang mempunyai pengertian tentang saat-saat yang baik, sehingga mereka mengetahui apa yang harus diperbuat orang Israel:  dua ratus orang kepala dengan segala saudara sesukunya yang di bawah perintah mereka."  1 Tawarikh 12:32

Ketidaksabaran seringkali menjadi penyebab utama mengapa kita tidak mengalami penggenapan janji Tuhan.  Kita selalu tergesa-gesa dan tidak sabar dalam menantikan waktu Tuhan sehingga semuanya menjadi berantakan!  Kita selalu ingin mendapatkan hasil secara instan atau serba cepat.  Tapi harus kita ingat bahwa waktu kita bukanlah waktu Tuhan!  Tuhan bekerja sesuai dengan waktuNya sendiri, dan yakinlah bahwa  "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,..."  (Pengkhotbah 3:11a).

     Saul ditolak menjadi raja Israel karena ketidaksabarannya menantikan waktu Tuhan (baca 1 Samuel 13:5-14).  Ketika Lazarus jatuh sakit Alkitab mencatat:  "... Ia (Yesus) sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada."  (Yohanes 11:6).  Kemudian dinyatakan bahwa Lazarus telah empat hari dibaringkan di dalam kubur (meninggal).  Secara manusia, Marta dan Maria kecewa karena Yesus menunda waktu untuk datang, sehingga saudaranya (Lazarus) akhirnya meninggal.  Tetapi tidak ada kata terlambat bagi Tuhan!  Tuhan Yesus justru berkata,  "tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya."  (Yohanes 11:15a).  Dan pada waktu yang tepat, Tuhan Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian.  Selalu ada rencanaNya yang indah di balik masalah yang kita alami.  Sering kita berkata,  "Mengapa Tuhan tidak segera menolongku?  Mengapa Tuhan sepertinya diam dan tidak bertindak?"  Kita kecewa dan tidak lagi tekun menantikan Dia.

    Ayat nas menyatakan bahwa bani Isakhar adalah orang-orang yang mengerti waktu Tuhan sehingga mereka tidak gegabah dalam bertindak.  Saat menghadapi orang Filistin, Tuhan meminta Daud untuk sabar menantikan waktuNya, tidak asal serang  (1 Tawarikh 14:15), lalu Daud pun  "...berbuat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, maka mereka memukul kalah tentara orang Filistin, mulai dari Gibeon sampai Gezer."  (1 Tawarikh 14:16).  Karena taat kepada tuntunan Tuhan, Daud mengalami kemenangan.  Kita harus bisa memahami cara kerja dan waktu Tuhan!

Sabar menantikan waktu Tuhan adalah kunci mengalami pertolongan dari Tuhan dan menikmati janji-janjiNya!

Monday, August 15, 2011

MENDENGAR, MENDENGAR DAN MENDENGAR

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Agustus 2011 -

Baca:  Yesaya 42:18-25

"Engkau melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengar."  Yesaya 42:20

Bukanlah tanpa tujuan jika Tuhan menciptakan 2 telinga dan 1 mulut bagi manusia;  tujuannya adalah supaya kita lebih banyak mendengar daripada berkata-kata, sebab  "Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi."  (Amsal 10:19).  Maka dari itu firman Tuhan menasihatkan,  "setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata,..."  (Yakobus 1:19).  Tuhan menghendaki kita banyak mendengar, terutama dalam hal mendengarkan firman, sebab  "...iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."  (Roma 10:17).  Banyak orang yang maunya hanya didengar oleh orang lain sementara dirinya sendiri tidak mau mendengar orang lain.

     Ketahuilah, salah satu penyebab kegagalan bangsa Israel adalah karena mereka tidak mendengarkan firman Tuhan dengan baik.  "...engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengar."  Karenanya Tuhan menyebut mereka sebagai bangsa yang tegar tengkuk.  Banyak orang Kristen yang kurang memperhatikan dengan sungguh-sungguh ketika mereka sedang mendengarkan firman Tuhan.  Secara fisik mereka berada di dalam gereja, tapi telinga tidak sepenuhnya diarahkan pada firman.  Sementara seorang pengkotbah menyampaikan firman Tuhan, ada yang justru tertidur pulas, atau memikirkan hal-hal lain di luar ibadah.  Tetapi terhadap berita-berita yang negatif, gosip tentang kejelekan orang lain dan sebagainya, kita memasang telinga lebar-lebar. Semakin kita banyak mendengar berita-berita dari dunia ini semakin kehidupan kita terbentuk sama seperti orang-orang dunia.  Itulah sebabnya mengapa banyak orang Kristen yang tidak bertumbuh imannya, masih mengenakan manusia lama, padahal Alkitab jelas menyatakan bahwa  "...siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru:  yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."  (2 Korintus 5:17).

     Apabila kita dengan sungguh-sungguh mendengarkan firman Tuhan dan menerima firman itu di dalam hati kita, iman kita akan bangkit, aktif dan berfungsi dengan benar, sebab  "...tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah."  (Ibrani 11:6a).

Mari kita terus belajar mempertajam pendengaran kita terhadap firman setiap hari supaya kita beroleh kekuatandalam menghadapi permasalahan hidup.