Sunday, August 14, 2011

MARI MELAYANI TUHAN!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Agustus 2011 -

Baca:  1 Petrus 4:7-11

"Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah."  1 Petrus 4:10

Sebagai orang percaya yang telah diselamatkan kita memiliki tugas dan tanggungjawab yang tidak mudah.  Kita harus dapat memelihara dan mempertahankan keselamatan yang telah kita terima dan kita juga harus dapat mempertahankan identitas kita sebagai umat pilihan Allah,  "...imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:"  (1 Petrus 2:9).  Salah satu caranya adalah dengan terlibat di dalam pelayanan.

     Apakah Saudara sudah melayani Tuhan?  Banyak orang Kristen menyatakan bahwa mereka sudah melayani:  ada yang terlibat dalam pelayanan musik pujian, tim bezuk, tim pendoa, bahkan sudah menyampaikan firman Tuhan di kelompok sel atau persekutuan-persekutuan doa.  Tapi masih ada juga orang Kristen yang alergi dengan pelayanan dengan alasan malas, sibuk, tidak punya talenta dan sebagainya.  Mengapa kita harus melayani Tuhan?  Karena Ia telah terlebih dahulu melayani kita;  Dia memberikan hidupNya bagi kita.  Alkitab menyatakan:  "...Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."  (Matius 20:28).  Itulah sebabnya kita harus mengikuti teladanNya.  Tidak ada alasan untuk tidak melayani Tuhan karena kita diciptakan untuk melayani Dia,  "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya.  Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."  (Efesus 2:10).  Jadi, kita diselamatkan dan dipanggil untuk melayani Tuhan!  Paulus pun menyampaikan ini kepada jemaat di Galatia,  "...Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karuniaNya, berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa..."  (Galatia 1:15).

     Tuhan tidak hanya memanggil kita untuk melayani, tapi Dia juga memberikan karunia yang berbeda-beda kepada kita untuk melayani dan saling melengkapi.  Jangan tunda-tunda waktu untuk melayani!

...karena pada saatnya kita harus memberi pertanggungan jawab kepada Tuhan, dan pastilah ada berkat yang disediakan Tuhan bagi orang-orang yang setia melayani Dia!

Saturday, August 13, 2011

TANPA KETEKUNAN MUSTAHIL MENCAPAI HASIL MAKSIMAL!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Agustus 2011 -

Baca:  Amsal 8:1-36

"Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku."  Amsal 8:17

Banyak orang Kristen yang pada awal-awal mengikut Tuhan tampak begitu bersemangat dan menggebu-gebu di dalam Tuhan.  Namun seiring berjalannya waktu semangat itu tidak lagi tampak.  Yang sebelumnya begitu tekun melayani Tuhan kini mulai kendor.  Yang sebelumnya begitu tekun bersaat teduh setiap hari kini sudah bolong-bolong.  Alkitab menasihatkan,  "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan."  (Roma 12:11).  Kita telah kehilangan kasih mula-mula kita kepada Tuhan seperti yang terjadi pada jemaat di Efesus.  "...Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula."  (Wahyu 2:4).  Tanpa ketekunan, apa pun yang kita kerjakan tidak akan pernah membawa hasil yang maksimal.

     Tekun adalah ketetapan hati yang kuat (teguh) untuk bersungguh-sungguh dalam melakukan tugas apa pun.  Tekun juga berarti fokus, konsisten dan tidak mudah putus asa terhadap apa yang sedang dikerjakannya.  Alkitab mencatat:  "Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperolah apa yang dijanjikan itu."  (Ibrani 10:36).  Orang yang tekun sajalah yang akan menghasilkan buah dan menikmati upah.  Ada tertulis:  "Yang jauh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."  (Lukas 8:15).  Banyak orang Kristen yang sangat merindukan agar janji-janji Tuhan tergenapi dalam hidupnya, namun hal itu akan sulit terwujud apabila tidak disertai dengan ketekunan kita dalam melakukan kehendak Tuhan.  Jadi ketekunan adalah unsur terpenting dalam setiap keberhasilan.  Terlebih di era sekarang ini, semua orang menginginkan segala sesuatu yang serba instan.  Ingin cepat kaya, tapi tidak mau bekerja keras;  ingin berhasil, tapi tidak mau berusaha.

     Bagaimana ketekunan itu dapat tebentuk?  1.  Melalui ujian (baca Yakobus 1:3).  Itulah sebabnya terkadang Tuhan ijinkan masalah terjadi dalam hidup kita dengan tujuan agar kita memiliki ketekunan.  2.  Melalui latihan.  Ketekunan itu tidak terjadi dalam sekejap mata tetapi perlu dilatih dari perkara-perkara yang kecil.

Ingin menikmati janji Tuhan?  Tekunlah dalam segala hal!