Monday, August 8, 2011

KUMPULKAN HARTA DI SORGA (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 Agustus 2011 -

Baca:  Matius 6:19-24

"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi;  di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya."  Matius 6:19

Secara alamiah manusia memiliki dorongan yang kuat untuk mencari, mengejar dan menikmati benda-benda atau materi di dunia ini.  Terlebih lagi dalam keadaan ekonomi yang sangat sulit seperti sekarang ini semua orang dituntut untuk bekerja lebih keras lagi demi mendapatkan penghasilan lebih dan materi yang sebanyak-banyaknya.  Kini tidak sedikit orang lebih mengejar materi atau perkara dunia ini daripada perkara-perkara rohani.  Alkitab menasihati,  "Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi."  (Kolose 3:2).

     Hal mengejar materi atau harta ini juga terjadi pada zaman Yesus di mana para pemimpin agama memiliki kecenderungan menjadi sangat materialistis, tamak, bahkan ada kalanya mereka licik dalam memenuhi ambisi mereka.  Itulah sebabnya Tuhan Yesus sangat mengecam orang-orang Farisi yang dikenal sebagai hamba-hamba uang (baca Lukas 16:14).  "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang."  (Matius 23:14a).  Mengapa Tuhan Yesus mengecam mereka?  Karena mereka begitu serakah, demi materi mereka menghalalkan segala cara.  Ini juga yang terjadi pada anak-anak imam Eli yaitu Hofni dan Pinehas.  Sebagai anak-anak imam besar mereka telah menyalahgunakan otoritas ayahnya dengan tidak menghargai korban persembahan.  Mereka mengambil porsi yang lebih untuk diri sendiri, bahkan mereka berani bertindak lebih jauh lagi dengan melakukan perzinahan dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan (Baca 1 Samuel 2:22).

     Bukankah saat ini banyak orang telah menyalahgunakan jabatan untuk meraih keuntungan atau memperkaya diri sendiri?  Wakil rakyat yang duduk di kursi pemerintahan terlibat suap dan korupsi.  Mereka seringkali menghalalkan berbagai cara mengatasnamakan rakyat, padahal itu semua hanyalah akal-akalan mereka untuk mengeruk keuntungan.  Banyak ayat dalam Alkitab yang memperingatkan kita supaya tidak mengumpulkan kekayaan demi kepentingan diri sendiri.  Salomo berkata,  "Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini!"  (Amsal 23:4).
(Bersambung)

Sunday, August 7, 2011

MELAKUKAN PERKARA-PERKARA BESAR: Bukan Mimpi!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Agustus 2011 -

Baca:  Mazmur 60

"Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa, sebab Ia sendiri akan menginjak-injak para lawan kita."  Mazmur 60:14

Memiliki impian besar dan melakukan perkara-perkara yang besar bukanlah hal yang mustahil bagi orang percaya!  Tuhan Yesus sendiri menegaskan,  "Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu."  (Yohanes 14:12a).  Seringkali kita merasa tidak mampu dan berkata,  "Ah, mana mungkin!  Aku tidak punya sesuatu yang bisa kubanggakan."

     Musa, pada waktu awal dipanggil Tuhan untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir sempat menolak karena merasa tidak mampu dan tidak fasih bicara.  Namun akhirnya Musa merespons panggilan Tuhan ini dan mampu memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir.  Ketika malaikat Tuhan berfirman kepada Gideon,  "Tuhan menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani."  (Hakim-Hakim 6:12), Gideon merasa dirinya tidak layak.  Tapi bila kita baca kisah selanjutnya, Gideon mampu mengalahkan bangsa Midian.  Tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan!  Karena kita memiliki Allah yang besar, dan dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa!  Sekaranglah waktunya untuk kita bermimpi besar, mendoakan hal-hal besar dan mengerjakan perkara-perkara besar bagi kemuliaan Tuhan dan juga sesama kita.  Selagi ada kesempatan jangan menundanya!  Jangan sia-siakan setiap talenta dan juga karunia yang sudah Tuhan percayakan kepada kita.

     Ingatlah bahwa hidup kita di dunia ini singkat, dan sudah tidak ada harapan dan juga kesempatan di dunia orang mati, seperti disampaikan Salomo,  "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangkan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi."  (Pengkhotbah 9:10).  Satu perkara yang harus kita ingat:  jangan sekali-kali mengandalkan kekuatan sendiri.  Jaminan bagi orang percaya untuk melakukan perkara-perkara besar dan mendoakan hal-hal besar adalah pasti, karena apa pun yang kita minta dalam nama Yesus, Ia akan melakukannya.

"Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,"  Efesus 3:20