Sunday, August 7, 2011

MELAKUKAN PERKARA-PERKARA BESAR: Bukan Mimpi!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Agustus 2011 -

Baca:  Mazmur 60

"Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa, sebab Ia sendiri akan menginjak-injak para lawan kita."  Mazmur 60:14

Memiliki impian besar dan melakukan perkara-perkara yang besar bukanlah hal yang mustahil bagi orang percaya!  Tuhan Yesus sendiri menegaskan,  "Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu."  (Yohanes 14:12a).  Seringkali kita merasa tidak mampu dan berkata,  "Ah, mana mungkin!  Aku tidak punya sesuatu yang bisa kubanggakan."

     Musa, pada waktu awal dipanggil Tuhan untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir sempat menolak karena merasa tidak mampu dan tidak fasih bicara.  Namun akhirnya Musa merespons panggilan Tuhan ini dan mampu memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir.  Ketika malaikat Tuhan berfirman kepada Gideon,  "Tuhan menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani."  (Hakim-Hakim 6:12), Gideon merasa dirinya tidak layak.  Tapi bila kita baca kisah selanjutnya, Gideon mampu mengalahkan bangsa Midian.  Tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan!  Karena kita memiliki Allah yang besar, dan dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa!  Sekaranglah waktunya untuk kita bermimpi besar, mendoakan hal-hal besar dan mengerjakan perkara-perkara besar bagi kemuliaan Tuhan dan juga sesama kita.  Selagi ada kesempatan jangan menundanya!  Jangan sia-siakan setiap talenta dan juga karunia yang sudah Tuhan percayakan kepada kita.

     Ingatlah bahwa hidup kita di dunia ini singkat, dan sudah tidak ada harapan dan juga kesempatan di dunia orang mati, seperti disampaikan Salomo,  "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangkan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi."  (Pengkhotbah 9:10).  Satu perkara yang harus kita ingat:  jangan sekali-kali mengandalkan kekuatan sendiri.  Jaminan bagi orang percaya untuk melakukan perkara-perkara besar dan mendoakan hal-hal besar adalah pasti, karena apa pun yang kita minta dalam nama Yesus, Ia akan melakukannya.

"Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,"  Efesus 3:20

Saturday, August 6, 2011

BUKTIKAN DENGAN PERBUATAN: Jangan Hanya berkata-kata!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Agustus 2011 -

Baca:  Amsal 17

"Orang bebal tidak layak mengucapkan kata-kata yang bagus, apalagi orang mulia mengucapkan kata-kata dusta."  Amsal 17:7

Menjadi pengikut Kristus berarti seluruh kehidupan kita meneladani apa yang Kristus perbuat.  Tertulis:  "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup."  (1 Yohanes 2:6).  Jadi perlu bukti nyata melalui kehidupan kita sehari-hari, bukan hanya berkata-kata atau berkoar-koar!

     Sesungguhnya kehidupan kekristenan kita ini ibarat sebuah kebun.  Kebun itu akan bermanfaat apabila di dalamnya ditanami dengan sayur-mayur atau tanaman yang dapat menghasilkan buah, sehingga dapat dikonsumsi oleh banyak orang.  Oleh karena itu kebun tersebut harus dirawat dengan baik:  dibersihkan, dibajak tanahnya dan ditanami benih yang baik. Sebaliknya jika kebun itu tidak dibersihkan dan dibiarkan begitu saja, maka semak belukar yang akan memenuhinya.  Tanah itu pun menjadi sia-sia dan tiada guna!  Seorang Kristen yang hanya pandai berkata-kata tapi tidak melakukan apa yang dikatakannya bisa diibaratkan seperti kebun yang penuh dengan semak belukar saja, karena kualitas hidup seseorang itu dapat dilihat dari buahnya:  "...tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik.  Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya.  Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur."  (Lukas 6:43-44).  Salomo menyatakan bahwa orang yang bebal (tidak takut akan Tuhan) itu tidak patut mengucapkan kata-kata yang bagus, karena ia akan dianggap dusta oleh orang yang mendengarnya.  Mengapa?  Karena apa yang diucapkan itu tidak cocok dengan perbuatannya!  Begitu pula jika ada orang benar yang mengucapkan kata-kata dusta, maka ia tidak berguna bagi sesamanya.

     Ada kalimat bijak yang mengatakan bahwa suatu perbuatan lebih tajam daripada kata-kata yang banyak.  Apakah perbuatan kita sudah mencerminkan bahwa kita ini anak-anak Tuhan?  Kita harus membuktikan itu melalui perbuatan!  Jadi,  "...seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati."  (Yakobus 2:26).

Orang yang melakukan firman diibaratkan sebuah kebun yang di dalamnya tumbuh pohon-pohonan yang berbuah dan membawa manfaat bagi banyak orang!