Monday, July 11, 2011

KERJAKAN DENGAN SUNGGUH APA YANG ADA DI TANGAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Juli 2011 -

Baca:  Amsal 22:17-29

"Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya?  Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina."  Amsal 22:29

Surat kabar dan juga televisi sering memberitakan tentang orang-orang yang hebat di bidangnya masing-masing yang diundang oleh Bapak Presiden ke istana negara untuk menerima penghargaan dan juga jamuan makan malam.  Tidak semua orang dapat menerima undangan apalagi beroleh penghargaan dari presiden.  Mereka adalah orang-orang yang berperestasi:  atlit yang mengharumkan nama bangsa di ajang olah raga internasional, para pelajar yang menjuarai olimpiade bidang science, pelopor penyelamatan lingkungan hidup dan sebagainya.  Mengapa mereka bisa berprestasi?  Karena mereka mengerjakan tugas di bidangnya masing-masing dengan penuh integritas.  Tanpa integritas apa pun yang mereka kerjakan tidak akan membuahkan hasil yang maksimal.

     Setiap kita tanpa terkecuali diberikan Tuhan talenta, kecakapan, dan kesanggupan untuk mengerjakan sesuatu.  Tetapi mengapa masing-masing orang memiliki hasil yang berbeda-beda?  Itu semua tergantung dari kesanggupan kita sebagaimana digambarkan dalam Matius 25:14-30 tentang perumpamaan talenta:  Tertulis:  "Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat."  (Matius 25:15).  Kesanggupan kita adalah karuniaNya;  Tuhan yang memerintahkan kita untuk melakukan sesuatu, maka Ia juga yang akan memberikan kesanggupan untuk mengerjakannya.  Tidak ada alasan bagi kita untuk iri terhadap orang lain karena yang menilai pekerjaan kita bukanlah kita sendiri, tetapi Tuhan.  Dikatakan,  "Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri;  maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain."  (Galatia 6:4).

     Tuhan selalu menyediakan upah bagi setiap orang yang setia mengerjakan tugas dan tanggung jawab yang dipercayakannya.  "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar."  (Matius 25:23a).

Jangan berkata,  "Saya tidak bisa!"  Kunci permasalahannya adalah kita tidak sungguh-sungguh mengerjakan apa yang dipercayakan kepada kita selama ini.

Sunday, July 10, 2011

JANGAN SUKA MENUNDA PEKERJAAN!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 Juli 2011 -

Baca:  Ibrani 3:7-19

"Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan 'hari ini', supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa."  Ibrani 3:13

Menunda pekerjaan adalah kebiasaan buruk yang masih sering dilakukan oleh banyak orang.  Contoh:  seorang siswa yang mendapat pekerjaan rumah (PR) dari sekolah seringkali berpikir,  "Ah, PR-nya nanti saja kukerjakan.  Besok kan masih ada waktu."  Menunda pekerjaan yang seharusnya bisa kita kerjakan saat ini adalah suatu tindakan yang justru akan merugikan diri kita sendiri.  Menunda berarti menyia-nyiakan waktu yang ada;  menunda berarti kita telah kehilangan waktu, karena waktu yang hilang tidak akan bisa tergantikan.  Kalau kita kehilangan suatu barang, kita masih dapat membelinya.  Namun sekali kita kehilangan waktu atau kesempatan, itu tidak akan pernah kembali.  Tidak ada tempat, toko, supermarket atau mal di dunia ini yang menyediakan 'waktu' cadangan atau menjual waktu.  Semakin kita terbiasa menunda-nunda pekerjaan semakin membuat kita menjadi malas.  Ingat!  Semakin kita menunda-nunda waktu semakin berat tugas dan pekerjaan kita.  Belum lagi selesai mengerjakan pekerjaan pertama itu, sudah datang lagi pekerjaan yang kedua, ketiga dan seterusnya.

     Begitu pentingnya hari ini sehingga Alkitab menasihatkan agar kita tidak menyia-nyiakan waktu yang ada.  Betapa pun hebatnya kita di hari kemarin, itu sudah berlalu.  Tidak ada satu pun yang dapat kita lakukan untuk mengubah sesuatu yang telah berlalu.  Begitu juga dengan hari esok, itu semua di luar jangkauan dan pikiran kita.  Kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok.  Karena itu marilah kita menaruh perhatian dengan sungguh pada apa yang sedang terjadi saat ini atau sekarang.  Kerjakan dengan sungguh, jangan tunda-tunda, apalagi hanya berpangku tangan, tanpa berbuat sesuatu.  Manfaatkan setiap kesempatan yang ada sebaik mungkin.  Karena seperti apa kita di hari esok adalah tuaian dari apa yang kita lakukan sekarang.  Masa depan kita adalah hasil dari apa yang kita kerjakan hari ini.

     Hari ini atau waktu sekarang adalah berkat dan pemberian Tuhan yang sangat berharga, oleh karena itu pusatkan pikiran, tenaga dan talenta untuk segala sesuatu yang ada di tangan kita.  Dan  "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"  (Ibrani 4:7b).  Nah, tunggu kapan lagi?

Selagi kita masih dalam kondisi baik-baik saja, jangan sekali-kali menunda-nunda waktu.