Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 Juli 2011 -
Baca: 2 Korintus 4:16-18
"Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal." 2 Korintus 4:18
Burung rajawali memiliki kebiasaan membuat sarang di bukit yang tinggi, ia "...diam dan bersarang di bukit batu, di puncak bukit batu dan di gunung yang sulit didatangi." (Ayub 39:31), sementara burung-burung lain kebanyakan membuat sarangnya di dahan pohon. Di atas ketinggian induk rajawali melatih dan mendewasakan anak-anaknya. Pada saatnya si induk pasti akan mengobrak-abrik sarangnya sehingga memaksa anak-anaknya untuk keluar dari sarang, mengepak-gepakkan sayapnya dan belajar terbang. Pada saat anak rajawali belajar terbang, sang induk memperhatikan dan mengamat-amatinya dari kejauhan. Sebelum anak rajawali itu jatuh ke batu-batu yang terjal, sang induk pun dengan sigap memberi pertolongan dan menopangnya (baca Ulangan 32:11-12)
Adakalanya Tuhan ijinkan kita mengalami ujian dan tantangan hidup yang berat untuk melatih 'otot-otot' iman kita dan membuat kita semakin dewasa. Setiap kita yang telah belajar mengembangkan sayap rohani dengan benar akan mampu terbang tinggi, siap menghadapi badai apa pun dan pasti akan tampil sebagai pemenang. Tanpa adanya ujian atau badai, bagaimana kita bisa dikatakan sebagai pribadi yang berkualitas dan tahn uji? Yakobus berkata, "sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan." (Yakobus 1:3).
Selain itu rajawali memiliki mata atau pandangan yang sangat tajam. Ia mampu memandang dari jarak yang cukup jauh, bahkan dari atas ketinggian kurang lebih 3 mil (4,8 km) dari permukaan bumi atau permukaan laut ia masih dapat menangkap sinyal gerakan dari binatang buruannya. Untuk memastikannya ia akan terbang merendah, lalu dengan kecepatan yang luar biasa ia akan segera menyambar mangsanya.
Tuhan pun mau setiap kita memiliki mata rohani yang tajam, yang dapat melihat jauh ke depan, melihat janji-janjiNya dan rencanaNya serta dapat memandang segala sesuatu sebagaimana Tuhan memandang. Jangan sampai mata kita hanya terfokus pada perkara-perkara yang lahiriah, tapi arahkan pandangan hanya kepada Kristus. "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kausa yang bekerja di dalam kita," (Efesus 3:20).
Tetapi kuat dalam segala keadaan karena Tuhan penopang dan sumber kekuatan kita.
Saturday, July 9, 2011
Friday, July 8, 2011
KRISTEN RAJAWALI: Berani Menghadapi Badai!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 Juli 2011 -
Baca: Yesaya 40:25-31
"tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah." Yesaya 40:31
Tuhan kita adalah Allah yang luar biasa, hebat dan dahsyat segala perbuatanNya. Dia menciptakan langit, bumi dan segala isinya dengan tiada pernah merasa lelah dan lesu. Tuhan juga sangat mengasihi dan memperhatikan umatNya secara detil; Dia tahu persis keadaan kita. Ketika kita sedang dalam pergumulan yang berat, putus asa, lemah tak berdaya, Dia tidak pernah berhenti untuk menguatkan dan menolong kita. Melalui kuasa Roh KudusNya "Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya." (ayat 29).
Tidak ada alasan bagi kita untuk menyalahkan Tuhan, apalagi menuduh bahwa Dia tidak peduli terhadap kita dan membiarkan kita bergumul sendirian menghadapi setiap persoalan hidup ini. Serahkan dan percayakan hidup Saudara bagi Tuhan sepenuhnya dan nantikan pertolonganNya, sebab bagi orang-orang yang tekun menantikan Tuhan, Alkitab menyatakan bahwa ia akan beroleh kekuatan baru seumpama rajawali yang terbang tinggi. Mengapa Tuhan memberikan contoh kekuatan rajawali, bukan jenis burung lain? Karena rajawali memiliki keberanian dan kekuatan yang lebih yang tidak dimiliki oleh burung-burung yang lain. Karena keistimewaannya Alkitab mencatat kata rajawali sebanyak 32 kali.
Apa saja nilai lebih dari burung rajawali itu? Ayub berkata, "Atas perintahmulah rajawali terbang membubung, dan membuat sarangnya di tempat yang tinggi?" (Ayub 39:30). Burung rajawali memiliki kebiasaan yang unik, ia selalu terbang tinggi di atas badai, bukan di dalam atau di bawah badai. Karakter seperti itulah yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya, memiliki keberanian untuk menghadapi badai persoalan. Namun kenyataannya banyak orang Kristen yang justru larut dan tenggelam dalam badai persoalan. Seringkali kita dikalahkan oleh situasi atau keadaan yang ada: frustasi, kecewa, putus asa dan kehilangan sukacita. Bukankah Alkitab menyatakan bahwa "...dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita." (Roma 8:37).
Seberat apa pun persoalan yang menimpa, jangan menjadi lemah; sebaliknya, kuatkan iman dan arahkan pandangan pada Tuhan.
Baca: Yesaya 40:25-31
"tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah." Yesaya 40:31
Tuhan kita adalah Allah yang luar biasa, hebat dan dahsyat segala perbuatanNya. Dia menciptakan langit, bumi dan segala isinya dengan tiada pernah merasa lelah dan lesu. Tuhan juga sangat mengasihi dan memperhatikan umatNya secara detil; Dia tahu persis keadaan kita. Ketika kita sedang dalam pergumulan yang berat, putus asa, lemah tak berdaya, Dia tidak pernah berhenti untuk menguatkan dan menolong kita. Melalui kuasa Roh KudusNya "Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya." (ayat 29).
Tidak ada alasan bagi kita untuk menyalahkan Tuhan, apalagi menuduh bahwa Dia tidak peduli terhadap kita dan membiarkan kita bergumul sendirian menghadapi setiap persoalan hidup ini. Serahkan dan percayakan hidup Saudara bagi Tuhan sepenuhnya dan nantikan pertolonganNya, sebab bagi orang-orang yang tekun menantikan Tuhan, Alkitab menyatakan bahwa ia akan beroleh kekuatan baru seumpama rajawali yang terbang tinggi. Mengapa Tuhan memberikan contoh kekuatan rajawali, bukan jenis burung lain? Karena rajawali memiliki keberanian dan kekuatan yang lebih yang tidak dimiliki oleh burung-burung yang lain. Karena keistimewaannya Alkitab mencatat kata rajawali sebanyak 32 kali.
Apa saja nilai lebih dari burung rajawali itu? Ayub berkata, "Atas perintahmulah rajawali terbang membubung, dan membuat sarangnya di tempat yang tinggi?" (Ayub 39:30). Burung rajawali memiliki kebiasaan yang unik, ia selalu terbang tinggi di atas badai, bukan di dalam atau di bawah badai. Karakter seperti itulah yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya, memiliki keberanian untuk menghadapi badai persoalan. Namun kenyataannya banyak orang Kristen yang justru larut dan tenggelam dalam badai persoalan. Seringkali kita dikalahkan oleh situasi atau keadaan yang ada: frustasi, kecewa, putus asa dan kehilangan sukacita. Bukankah Alkitab menyatakan bahwa "...dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita." (Roma 8:37).
Seberat apa pun persoalan yang menimpa, jangan menjadi lemah; sebaliknya, kuatkan iman dan arahkan pandangan pada Tuhan.
Subscribe to:
Posts (Atom)