Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Juli 2011 -
Baca: Roma 8:1-17
"Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut." Roma 8:2
Seseorang yang lahir baru berarti telah dimerdekakan dari kuasa dosa, dosa tidak berkuasa lagi atas hidupnya. Banyak orang yang mengaku bahwa ia sudah dilahirkan kembali atau lahir baru, tetapi kenyataannya mereka masih hidup di dalam dosa atau terikat oleh dosa-dosa tertentu: tidak bisa mengampuni orang lain, menyimpan kepahitan dan sakit hati, korupsi, berzinah, suka melihat situs-situs porno di internet dan sebagainya. Ada pula yang masih terikat dengan kepercayaan nenek moyang atau takhayul dengan pergi ke paranormal atau dukun untuk minta kekayaan atau sekedar ingin tahu nasibnya. Firman Tuhan menegaskan, "...jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah." (1 Timotius 4:7). Selama kita masih hidup dalam kegelapan kita belum lahir baru.
Seseorang yang lahir baru tidak lagi hidup dalam kegelapan karena sudah di dalam terang Allah. Oleh karena itu "...marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya." (Roma 13:12b-14). Saat kita hidup dalam terang Allah (kebenaranNya) kita pasti akan mengalami kehidupan yang penuh dengan damai sejahtera dan ketenteraman (baca Yesaya 32:17). Di zaman sekarang ini banyak orang kehilangan damai sejahtera dalam hidupnya karena mereka tidak lagi hidup dalam kebenaran, sehingga mereka berusaha mencari kedamaian dan ketenangan dengan pergi ke tempat-tempat hibuaran malam, mengkonsumsi narkoba dan sebagainya, padahal itu bukanlah jalan keluar, justru membawa mereka kepada kehancuran.
Seseorang yang lahir baru, selain hidup dalam terang Tuhan, kehidupannya juga menjadi terang (kesaksian) bagi orang lain. Bagaimana kehidupan Saudara? Sudahkah kita benar-benar bisa dikatakan seorang Kristen yang lahir baru?
"Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup." 1 Yohanes 2:6
Saturday, July 2, 2011
Friday, July 1, 2011
LAHIR BARU: Hidup Sebagai Manusia Baru!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Juli 2011 -
Baca: Yohanes 3:1-13
"Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan oleh Roh, adalah roh." Yohanes 3:6
Pada suatu malam Nikodemus datang kepada Yesus hendak menanyakan sesuatu kepadaNya. Namun sebelum ia menyampaikan unek-uneknya Yesus sudah tahu apa yang hendak ditanyakan olehnya, yaitu perihal keselamatan. Yesus pun berkata, "...sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." (ayat 3). Jawaban Yesus ini membuat Nikodemus bertanya-tanya dalam hati, "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?" (ayat 4). Secara lahiriah adalah mustahil seseorang yang sudah dilahirkan ke dalam dunia ini dapat masuk ke dalam rahim seorang wanita untuk dilahirkan kembali. Jangankan orang yang sudah tua, balita pun tidak dapat dilahirkan kembali.
Apa yang dimaksud dengan 'dilahirkan kembali'? Dalam hal ini, yang dilahirkan kembali adalah 'manusia roh' kita (bukan tubuh lahiriah), supaya kita dapat melihat Kerajaan Allah. Alkitab dengan tegas menyatakan bahwa kita dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah adalah karena kasih dan anugerah Tuhan semata, bukan hasil dari perbuatan baik yang telah kita lakukan, "...tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus," (Titus 3:5). Pertanyaannya sekarang: sudahkah kita menjadi seorang Kristen yang benar-benar telah lahir baru? Menjadi Kristen bertahun-tahun, rajin datang ke gereja setiap Minggu atau mungkin sudah terlibat pelayanan bukanlah suatu ukuran bahwa kita sudah lahir baru.
Ada pun tanda bahwa seseorang telah lahir baru adalah kehidupannya yang berubah dari hari ke sehari, memiliki karakter seperti Kristus dan ada buah-buah roh yang dihasilkan. Lahir baru berarti hidup kita juga baru; kehidupan lama harus benar-benar kita tinggalkan, dan kita "...mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya." (Efesus 4:24), sebab "...siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17).
Jadi, lahir baru berarti tidak lagi hidup menurut daging, tapi dipimpin oleh Roh.
Baca: Yohanes 3:1-13
"Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan oleh Roh, adalah roh." Yohanes 3:6
Pada suatu malam Nikodemus datang kepada Yesus hendak menanyakan sesuatu kepadaNya. Namun sebelum ia menyampaikan unek-uneknya Yesus sudah tahu apa yang hendak ditanyakan olehnya, yaitu perihal keselamatan. Yesus pun berkata, "...sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." (ayat 3). Jawaban Yesus ini membuat Nikodemus bertanya-tanya dalam hati, "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?" (ayat 4). Secara lahiriah adalah mustahil seseorang yang sudah dilahirkan ke dalam dunia ini dapat masuk ke dalam rahim seorang wanita untuk dilahirkan kembali. Jangankan orang yang sudah tua, balita pun tidak dapat dilahirkan kembali.
Apa yang dimaksud dengan 'dilahirkan kembali'? Dalam hal ini, yang dilahirkan kembali adalah 'manusia roh' kita (bukan tubuh lahiriah), supaya kita dapat melihat Kerajaan Allah. Alkitab dengan tegas menyatakan bahwa kita dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah adalah karena kasih dan anugerah Tuhan semata, bukan hasil dari perbuatan baik yang telah kita lakukan, "...tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus," (Titus 3:5). Pertanyaannya sekarang: sudahkah kita menjadi seorang Kristen yang benar-benar telah lahir baru? Menjadi Kristen bertahun-tahun, rajin datang ke gereja setiap Minggu atau mungkin sudah terlibat pelayanan bukanlah suatu ukuran bahwa kita sudah lahir baru.
Ada pun tanda bahwa seseorang telah lahir baru adalah kehidupannya yang berubah dari hari ke sehari, memiliki karakter seperti Kristus dan ada buah-buah roh yang dihasilkan. Lahir baru berarti hidup kita juga baru; kehidupan lama harus benar-benar kita tinggalkan, dan kita "...mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya." (Efesus 4:24), sebab "...siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17).
Jadi, lahir baru berarti tidak lagi hidup menurut daging, tapi dipimpin oleh Roh.
Subscribe to:
Posts (Atom)