Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Juni 2011 -
Baca: Kolose 1:24-29
"Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus." Kolose 1:28
Di hari-hari akhir ini kita harus memanfaatkan sisa waktu yang ada dengan sebaik-baiknya untuk mengerjakan Amanat Agung dari Tuhan. Tuhan telah memanggil kita untuk menjadi rekan kerjaNya. Jadi "Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja." (Yohanes 9:4). Alkitab menyatakan, "...bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus?" (Roma 10:14b, c-15a).
Inilah tugas kita yaitu mewartakan Kristus kepada dunia ini melalui kehidupan kita. Tuhan menghendaki kehidupan anak-anakNya menghasilkan, dan salah satunya adalah buah jiwa. Menjadi orang benar saja tidaklah cukup, harus disertai dengan pelayanan. Itulah sebabnya kita harus memiliki peranan! Alkitab menjelaskan bahwa Tuhan telah menentukan dari semula panggilan keselamatan untuk kita, dan panggilan itu diteruskan kepada panggilan untuk melayani sebagaimana tertulis: "Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman ... Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru." (2 Timotius 1:9, 11).
Bagaimana respons kita terhadap panggilan melayani ini? Kita harus meresponsnya dengan seluruh hidup kita sehingga kita dapat bertumbuh secara dewasa dalam kerohanian. Kita harus menambah jam-jam doa kita dan terus mempelajari firman Tuhan, sebab seorang pelayan Tuhan harus mengerti dan memiliki dasar yang kuat akan firman supaya bisa melayani orang lain. Jangan pernah berkata, "Aku tidak mampu!" sebab setiap kita yang telah dipanggil Tuhan untuk melayani pekerjaanNya pasti telah diberikan karunia untuk dapat melayani pekerjaanNya. Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk berkata, "Tidak tahu harus berbuat apa dalam pelayanan."
Selama kita masih bernafas berilah yang terbaik bagi Tuhan!
Sunday, June 19, 2011
Saturday, June 18, 2011
TUAIAN BANYAK! Mari Melayani Tuhan
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Juni 2011 -
Baca: Lukas 10:1-12
"Kata-Nya kepada mereka: 'Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.' " Lukas 10.2
Kata pelayanan bukanlah sesuatu yang asing di telinga setiap orang Kristen, karena semua gereja pasti menghimbau setiap jemaatnya untuk turut ambil bagian atau terlibat secara langsung dalam pelayanan. Gereja ingin agar tiap-tiap anggotanya menjadi jemaat yang aktif -bukan pasif- yang hanya datang ke gereja, duduk mendengarkan kotbah, kemudian pulang.
Mengapa kita harus melayani? Perlu kita ketahui bahwa konsep pelayanan itu berasal dari sorga. Alkitab mencatat bahwa para malaikat di sorga, siang dan malam tanpa henti, melayani Tuhan. Tertulis: "Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayanp enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: 'Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.' Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya." (Wahyu 4:8-9). Sesuai dengan konsep pelayanan sorgawi ini setiap orang percaya, tanpa terkecuali, dipanggil juga untuk melayani Tuhan dan juga sesama. Bahkan Tuhan Yesus memberikan Amanat Agung ini: "...pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:19-20). Dalam hal ini Tuhan Yesus tidak asal bicara atau memberi perintah, namun Ia sendiri telah memberikan teladan dalam hidupNya: "...Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Matius 20:28).
Sebagai pengikut Kristus kita harus mengikuti jejakNya. Adalah suatu keharusan bagi kita untuk melayani Tuhan, apalagi hanya sedikit waktu lagi Ia segera datang! Tuaian di bumi begitu banyak, tetapi perkara sangatlah sedikit.
Tidakkah kita terbeban untuk menjangkau mereka dan menjadi pengerjaNya?
Baca: Lukas 10:1-12
"Kata-Nya kepada mereka: 'Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.' " Lukas 10.2
Kata pelayanan bukanlah sesuatu yang asing di telinga setiap orang Kristen, karena semua gereja pasti menghimbau setiap jemaatnya untuk turut ambil bagian atau terlibat secara langsung dalam pelayanan. Gereja ingin agar tiap-tiap anggotanya menjadi jemaat yang aktif -bukan pasif- yang hanya datang ke gereja, duduk mendengarkan kotbah, kemudian pulang.
Mengapa kita harus melayani? Perlu kita ketahui bahwa konsep pelayanan itu berasal dari sorga. Alkitab mencatat bahwa para malaikat di sorga, siang dan malam tanpa henti, melayani Tuhan. Tertulis: "Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayanp enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: 'Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.' Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya." (Wahyu 4:8-9). Sesuai dengan konsep pelayanan sorgawi ini setiap orang percaya, tanpa terkecuali, dipanggil juga untuk melayani Tuhan dan juga sesama. Bahkan Tuhan Yesus memberikan Amanat Agung ini: "...pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:19-20). Dalam hal ini Tuhan Yesus tidak asal bicara atau memberi perintah, namun Ia sendiri telah memberikan teladan dalam hidupNya: "...Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Matius 20:28).
Sebagai pengikut Kristus kita harus mengikuti jejakNya. Adalah suatu keharusan bagi kita untuk melayani Tuhan, apalagi hanya sedikit waktu lagi Ia segera datang! Tuaian di bumi begitu banyak, tetapi perkara sangatlah sedikit.
Tidakkah kita terbeban untuk menjangkau mereka dan menjadi pengerjaNya?
Subscribe to:
Posts (Atom)