Thursday, June 16, 2011

SENANTIASA BERPEGANG PADA PERINTAH TUHAN!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Juni 2011 -

Baca:  Amsal 7

"Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu."  Amsal 7

Salomo, selain sebagai raja yang besar dan sangat kaya, ia juga sangat dikenal di antara bangsa-bangsa lain karena hikmatnya yang luar biasa.  Hikmat yang ada dalam diri Salomo adalah pemberian dari Tuhan.  Dalam amsalnya Salomo mengajarkan begitu banyak hikmat dan itu sangat berguna bagi kehidupan orang percaya.  Bila kita mau merenungkan ayat demi ayat kita akan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga bagi perjalanan kekristenan kita.  Dikatakan,  "Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian."  (Amsal 9:10).

     Langkah awal untuk memperoleh hikmat adalah ketika kita memiliki hati yang takut akan Tuhan, dengan kerendahan hati mau tunduk kepada kehendakNya.  Ketika kita memilih untuk hidup di jalan Tuhan, hikmat dari Tuhan akan dicurahkan bagi kita sehingga dengan hikmatNya itu kita dapat berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan.  Hidup Salomo sangat diberkati Tuhan karena ia senantiasa mengandalkan Tuhan dalam segala hal.

     Ingin beroleh pemeliharaan dan berkat-berkat dari Tuhan?  Inilah kuncinya:  1.  "Berpeganglah pada perintahku,...  simpanlah ajaranku seperti biji matamu."  (Amsal 7:2).  Di segala aspek kehidupan kita harus selaras dengan firman Tuhan.  Di mana pun berada dan dalam keadaan apa pun kita harus tetap berpegang teguh pada firmanNya.  Jadi tidak ada kata kompromi terhadap dosa!  Bahkan kita diperintahkan untuk menyimpan ajaran firman itu seperti kita menjaga biji mata sendiri.  Siapa pun kita pasti berusaha untuk melindungi dan memelihara matanya begitu rupa, jangan sampai ada orang lain yang menyentuh atau menyakiti mata kita.  2.  "Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu."  (Amsal 7:3).  Dengan membaca dan merenungkan firman Tuhan setiap hari akan membuat firman itu termeteraikan di dalam hati kita;  firmanNya akan selalu mengingatkan di setiap langkah hidup kita.  Oleh karena itu mari kita praktekkan firman yang kita baca setiap hari sehingga firman itu akan senantiasa melekat dalam hidup kita;  "...dengan demikian perjalanan akan berhasil dan engkau akan beruntung."  (Yosua 1:8).

Jangan sekali-kali meremehkan firman Tuhan, karena firmanNya adalah perkataan Tuhan sendiri dan mengandung kuasa!  Sudahkah kita berpegang padaNya?

Wednesday, June 15, 2011

KEKAGUMAN DAUD AKAN KEAGUNGAN TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Juni 2011 -

Baca:  Mazmur 8

"Ya Tuhan, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!"  Mazmur 8:10

Dalam 2 Samuel 6:12-18 dikisahkan bagaimana Daud membawa Tabut Perjanjian dari rumah Obed-Edom menuju ke Yerusalem.  Digambarkan betapa Daud sangat menghormati Tabut Perjanjian tersebut karena Tabut Perjanjian merupakan lambang kehadiran Tuhan.  Tertulis:  "Dan Daud menari-nari di hadapan Tuhan dengan sekuat tenaga;  ia berbaju efod dari kain lenan."  (2 Samuel 6:14).  Tidak hanya itu;  di sepanjang perjalanan, setiap enam langkah Daud mempersembahkan korban bagi Tuhan berupa seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan sebagai tanda ucapan syukurnya atas penyertaan Tuhan.  Dampak dari kehadiran Tuhan itu sungguh luar biasa;  ketika Tabut Perjanjian berada di rumah Obed-Edom, ia dan seisi rumahnya diberkati Tuhan.  Juga saat Tabut Perjanjian berada di kota Daud,  "...diberkatinyalah bangsa itu demi nama Tuhan semesta alam."  (2 Samuel 6:18).

     Daud sangat menghormati dan mengangungkan Tuhan karena ia sadar siapa dirinya di hadapan Tuhan.  Karena itu Daud berkata,  "Ya Tuhan, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!  Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan."  (Mazmur 8:2).  Sungguh ajaib dan agung segala perbuatan Tuhan itu.  Tidak ada rencanaNya yang gagal!  Tuhan sangat mengasihi manusia, karena itu Dia tidak pernah putus asa untuk memulihkan dan terus memperbaharui manusia:  "Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?  Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat."  (Mazmur 8:5b-6).  Hal ini sangat dirasakan oleh Daud, hidupnya menjadi baru setelah Tabut itu kembali kepadanya.  Sekian lamanya Tabut itu berada di tangan musuh sehingga bangsa Israel senantiasa engalami kekalahan.  Namun setelah Tabut itu kembali berada di tanan orang Israel, terjadi suatu pemulihan yang luar biasa.

     Walaupun manusia telah menjadi makhluk yang hina karena dosa, namun selalu diingat dan diindahkan oleh Tuhan.  Bahkan Tuhan sendiri rela turun ke dunia dan mati di atas kayu salib untuk menebus dosa umat manusia sehinga kita tidak lagi hidup dalam kegelapan, menjadi ciptaan baru, beroleh pendamaian dengan Allah dan diangkat sebagai anak-anakNya.

Pengorbanan Kristus di Kalvari bukti karya agung Allah bagi manusia!