Tuesday, June 14, 2011

HIDUP DALAM IMAN: Siap Menanggung Resiko

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Juni 2011 -

Baca:  Ibrani 11

"Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah."  Ibrani 11:6a

Kita harus menyadari bahwa kekristenan itu dimulai dengan iman, karena  "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat."  (ayat 1).  Karena iman telah terbuka pintu hubungan antara kita dengan Allah, sebab tanpa iman kita tidak mungkin berkenan kepada Allah.

     Dalam Ibrani 11 ini kita baca bagaimana para saksi iman ini harus mengalami pergumulan yang tidak mudah.  Namun mereka tidak mempersoalkan besarnya ujian dan tantangan yang harus dihadapi, karena arah pandang mereka hanya tertuju kepada Allah.  Musa,  "...setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun, karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.  Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah."  (ayat 24-26).  Abraham rela meninggalkan kampung halamannya di Urkasdim tanpa tahu tempat yang ia tuju (ayat 8).  Di tengah ujian yang menerpa mereka semakin meningkatkan iman, karena mereka tahu bahwa Allah yang mereka sembah adalah Allah yang hidup, sumber kekuatan, pertolongan, sukacita, penghiburan, dan jalan keluar yang terbaik.

     Saksi-saksi iman adalah mereka yang beralan dengan iman, bukan dengan penglihatan.  Berjalan dalam iman berarti harus siap menanggung resiko.  Terlebih di akhir zaman ini tantangan semakin besar menghadang kita, namun kita harus tetap kuat.  Sayang, tidak sedikit orang Kristen yang takut menanggung resiko sehingga rela meninggalkan imannya demi karir, jabatan dan sebagainya.  Sadrakh, Mesakh dan Abednego, karena imannya kepada Allah berani menanggung resiko, rela dimasukkan ke dalam perapian yang apinya dipanaskan tujuh kali lipat (baca Daniel 3:16-18).

     Berjalan dengan iman berarti taat menantikan janji Tuhan digenapi.  Karena itu Daud berdoa,  "Teguhkanlah pada hamba-Mu ini janji-Mu, yang berlaku bagi orang yang takut kepada-Mu."  (Mazmur 119:38).  Maka bersabarlah sampai waktu Tuhan dinyatakan, walaupun saat menantikan itu mungkin kita harus menanggung olokan atau sindiran dari orang lain.

Mari arahkan pandangan hanya kepada Allah, karena dengan iman masalah sebesar apa pun pasti terselesaikan!

Monday, June 13, 2011

ROH KUDUS DICURAHKAN: Perubahan dan Kuasa (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Juni 2011 -

Baca:  Kisah Para Rasul 2:14-40

"Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini."  Kisah Para Rasul 2:33

Akibat kehadiran Roh Kudus mereka yang berkumpul itu dipenuhi dengan Roh Kudus.  Dipenuhi Roh Kudus artinya dikontrol olehNya;  akibatnya mereka mulai berbicara dalam bahasa-bahasa lain.  Karunia bahasa lidah di sini merupakan kemampuan untuk berbicara suatu bahasa tanpa dipelajari terlebih dahulu.

     Saat Roh Kudus turun ke atas para murid Yesus, mereka menerima kuasa yang dijanjikan Tuhan itu.  Sejak saat itu perubahan besar terjadi!  Petrus yang pernah meyangkal Yesus sebanyak tiga kali dan sempat tidak percaya pada kebangkitan Kristus, setelah menerima Roh Kudus, mengalami sesuatu dalam dirinya.  Petrus dengan penuh keberanian bangkit dan menyampaikan kebenaran firman Tuhan, dan menyatakan kepada semua orang tentang Yesus Kristus yang telah mengalahkan maut dan bangkit dari kematian.  Dengan penuh keberanian Petrus berkata,  "Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan."  (ayat 21).  Dengan kata-kata yang sederhana Petrus membangun dasar-dasar pengampunan dosa dan keselamatan.  Bagaimana ia bisa berkata-kata seperti itu?  Itu semua karena pekerjaan Roh Kudus.  Roh Kudus yang mengajarinya, karena  "...Roh Kudus, yang diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu."  (Yohanes 14:26).  Setelah mendengar kotbah Petrus orang-orang yang hadir mengalami jamahan Tuhan.  Mereka terharu dan bertanya apa yang harus mereka perbuat.  Jawab Petrus,  "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus."  (Kisah 2:38).

     Kita harus menyadari bahwa pekerjaan Roh Kudus adalah kuasa yang dikaruniakan Tuhan kepada gerejaNya di akhir zaman ini;  kuasa untuk memberitakan rahasia kebenaran firman Tuhan;  kuasa yang diberikan Tuhan kepada anak-anakNya supaya pelayanannya berdampak bagi dunia.  Orang yang dipimpin Roh Kudus tidak akan memberitakan Injil dengan kata-kata yang berasal dari hikmat manusia, tapi dengan kata-kata yang diajarkan Roh Kudus.

Tanpa kehadiran Roh Kudus pelayanan kita tidak akan membawa perubahan apa-apa!