Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Juni 2011 -
Baca: Ibrani 10:19-39
"karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah." Ibrani 10:20-21
Alkitab telah menegaskan bahwa jalan untuk sampai ke tempat Mahakudus sudah terbuka bagi kita melalui pengorbanan Yesus. Oleh darah Yesus kita sudah dibersihkan dan disucikan sehingga kita bisa masuk ke ruang Maha Kudus. Sungguh, kedatangan Yesus ke dalam dunia ini adalah untuk menggenapi rencana Allah bagi kita; Allah mengutus Yesus supaya kita mengenal Dia sebagaimana tertulis: "Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya." (Yohanes 1:18).
KebangkitanNya dari kematian telah membuktikan kuasa ke-Ilahian-Nya; perbuatan-perbuatan Iblis telah dihancurkan, "...Maut telah ditelan dalam kemenangan." (1 Korintus 15:54b). Melalui karyaNya, jaminan keselamatan telah disediakan bagi kita. Tertulis: "demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia." (Ibrani 9:28).
Yesus telah menggenapi rencana Allah dengan sempurna! Dan kenaikan Yesus ke sorga, 40 hari setelah kebangkitanNya, merupakan klimaks kehidupanNya di dunia. Ini membuktikan Dia adalah Tuhan dan Juruselamat yang diutus Bapa dan kembali kepada Bapa. Yesus datang dari kekekalan dan kembali kepada kekekalan. Yesus berkata, "Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa." (Yohanes 16:28). Yesus kembali kepada Bapa untuk menyediakan tempat bagi orang percaya: "Di rumah bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada." (Yohanes 14:2-3).
Di dalam Yesus ada jaminan kepastian hidup kekal. Jadi marilah kita menanti Dia dengan tekun sambil mengerjakan keselamatan itu dengan takut dan gentar.
"...Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." Kisah 1:11
Thursday, June 2, 2011
Wednesday, June 1, 2011
DALAM PUJIAN PENYEMBAHAN: Tuhan Bekerja!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Juni 2011 -
Baca: Mazmur 103
"Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!" Mazmur 103:1
Setiap ibadah selalu diawali dengan pujian penyembahan. Mengapa? Karena pujian dan penyembahan kepada Tuhan sudah seharusnya merupakan gaya hidup yang tidak terpisahkan dari iman Kristen. Sejak awal Tuhan telah merancang kita untuk menjadi umat pemuji, bahkan sampai pada kekekalan di sorga tiada hentinya pujian dan penyembahan dinaikkan bagi Tuhan. Melalui pujian dan penyembahan nama Tuhan ditinggikan, sebab Dia hadir dalam pujian umatNya. Dengan pujian penyembahan kita mengundang hadiratNya yang penuh kuasa untuk melawat dan memulihkan keadaan kita. Terkadang tidak banyak orang percaya yang menyadari betapa pentingnya pujian penyembahan dalam suatu ibadah. Kita menganggapnya sebagai hal yang biasa dan rutin sehingga banyak orang yang sengaja datang ke gereja terlambat. "Ah, masih puji-pujian, nanti saja datang ketika firman akan dimulai!" Bahkan tidak sedikit orang Kristen yang lebih menyukai dan hafal dengan lagu-lagu duniawi daripada lagu-lagu rohani. Mereka tidak menyadari akan kuasa yang terkandung dalam puji-pujian kepada Tuhan.
Bila kita memuji Tuhan dengan segenap hati, kita akan mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan. Orang yang mengalami perjumpaan dengan Tuhan pasti mengalami pembaharuan dalam hidupnya. Dampaknya: ia akan makin berkobar-kobar bagi Tuhan karena menyadari betapa besar kasih dan kebaikan Tuhan dalam hidupnya; betapa hidupnya berharga karena telah diselamtkan oleh Tuhan. Simak ungkapan hati Daud ini yang menyadari akan kasih Tuhan: "Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. ...setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setiaNya atas orang-orang yang takut akan Dia;" (Mazmur 103:8,11). Oleh karena itu penghormatan tertinggi hanya layak bagi Tuhan saja!
Apabila kita bisa mengingat betapa baiknya Tuhan dalam hidup ini tidak ada yang bisa kita perbuat untuk membalas kebaikanNya selain hanya pujian dan penyembahan yang selayakya kita haturkan sebagai rasa syukur kita.
Tidak ada alasan untuk tidak memuji Tuhan di segala waktu, sebab dalam pujian penyembahan yang kita naikkan kuasa Tuhan turut bekerja dan kita pun akan mengalami pemulihan yang luar biasa!
Baca: Mazmur 103
"Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!" Mazmur 103:1
Setiap ibadah selalu diawali dengan pujian penyembahan. Mengapa? Karena pujian dan penyembahan kepada Tuhan sudah seharusnya merupakan gaya hidup yang tidak terpisahkan dari iman Kristen. Sejak awal Tuhan telah merancang kita untuk menjadi umat pemuji, bahkan sampai pada kekekalan di sorga tiada hentinya pujian dan penyembahan dinaikkan bagi Tuhan. Melalui pujian dan penyembahan nama Tuhan ditinggikan, sebab Dia hadir dalam pujian umatNya. Dengan pujian penyembahan kita mengundang hadiratNya yang penuh kuasa untuk melawat dan memulihkan keadaan kita. Terkadang tidak banyak orang percaya yang menyadari betapa pentingnya pujian penyembahan dalam suatu ibadah. Kita menganggapnya sebagai hal yang biasa dan rutin sehingga banyak orang yang sengaja datang ke gereja terlambat. "Ah, masih puji-pujian, nanti saja datang ketika firman akan dimulai!" Bahkan tidak sedikit orang Kristen yang lebih menyukai dan hafal dengan lagu-lagu duniawi daripada lagu-lagu rohani. Mereka tidak menyadari akan kuasa yang terkandung dalam puji-pujian kepada Tuhan.
Bila kita memuji Tuhan dengan segenap hati, kita akan mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan. Orang yang mengalami perjumpaan dengan Tuhan pasti mengalami pembaharuan dalam hidupnya. Dampaknya: ia akan makin berkobar-kobar bagi Tuhan karena menyadari betapa besar kasih dan kebaikan Tuhan dalam hidupnya; betapa hidupnya berharga karena telah diselamtkan oleh Tuhan. Simak ungkapan hati Daud ini yang menyadari akan kasih Tuhan: "Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. ...setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setiaNya atas orang-orang yang takut akan Dia;" (Mazmur 103:8,11). Oleh karena itu penghormatan tertinggi hanya layak bagi Tuhan saja!
Apabila kita bisa mengingat betapa baiknya Tuhan dalam hidup ini tidak ada yang bisa kita perbuat untuk membalas kebaikanNya selain hanya pujian dan penyembahan yang selayakya kita haturkan sebagai rasa syukur kita.
Tidak ada alasan untuk tidak memuji Tuhan di segala waktu, sebab dalam pujian penyembahan yang kita naikkan kuasa Tuhan turut bekerja dan kita pun akan mengalami pemulihan yang luar biasa!
Subscribe to:
Posts (Atom)