Monday, May 23, 2011

UPAH KESETIAAN DAN KETAATAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Mei 2011 -

Baca:  Rut 4:1-17

"Lalu Boas mengambil Rut dan perempuan itu menjadi isterinya dan dihampirinyalah dia.  Maka atas karunia Tuhan perempuan itu mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki."  Rut 4:13

Ada beberapa tokoh wanita dalam Alkitab yang dipakai Tuhan secara luar biasa.  Mereka dipakai Tuhan oleh karena ketaatannya.  Adalah perkara yang tidak mudah untuk menjadi orang-orang pilihan Tuhan, apalagi dia adalah seorang wanita.

     Salah satu contoh adalah Rut, wanita Moab menantu Naomi.  Belum lama menikmati kebahagiaan dalam berumah tangga, bencana terjadi.  Keadaan menjadi berubah seketika:  suami Naomi meninggal, demikian juga kedua anak laki-lakinya.  Jadi, Rut tidak hanya kehilangan mertua laki-laki, tapi juga suami.  Ditambah lagi bencana kelaparan sedang melanda seluruh negeri.  Di tengah situasi yang sangat sulit ini Naomi meminta Rut untuk pergi meninggalkan dia, namun Rut berkata,  "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau;  sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam:  bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;  di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan.  Beginilah kiranya Tuhan menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"  (Rut 1:16-17).  Rut mengambil keputusan yang tidak mudah dilakukan, bahkan ia berjanji apa pun yang terjadi tidak akan meninggalkan Naomi, mertuanya, dan akan setia hingga maut memisahkan!  Luar biasa!  Tidak semua orang bisa setia di tengah kesulitan dan penderitaan.  Ketika keadaan berubah menjadi sesuatu yang tidak bisa diharapkan lagi, dapatkah kita tetap setia seperti Rut ini?  Rut tidak hanya setia, ia juga seorang yang taat.  Ini bisa dilihat dari pernyataannya,  "Segala yang engkau katakan itu akan kulakukan."  (Rut 3:5).  Ketaatan Rut ini bukan karena terpaksa, tapi ia lakukan dengan sepenuh hati.

     Kesetiaan dan ketaatan Rut tidak sia-sia, Tuhan memperhatikannya.  Dia selalu memberikan upah kepada setiap orang yang berlaku setia dan taat.  Dengan caraNya yang ajaib Tuhan memberkati Rut.  Ayat nas menyatakan akhirnya Rut diperistri oleh Boas (seorang kaya raya) dan mereka dianugerahi seorang anak laki-laki yang diberi nama Obed;  dan Obed ini adalah kakek dari raja Daud.

Berkat Tuhan tersedia bagi orang-orang setia dan taat! 

Sunday, May 22, 2011

BERSUKACITA DALAM SEGALA KEADAAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Mei 2011 -

Baca:  Mazmur 16

"Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan;  di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa."  Mazmur 16:11

Kapan Saudara merasakan sukacita?  Beraneka ragam jawaban terlontar:  "Ketika suamiku memberi uang belanja lebih dari biasanya;  Setiap awal bulan (tanggal muda) aku pasti bersukacita karena dompet lagi tebal;  Sukacitaku meluap-luap setiap menghabiskan akhir pekan bersama keluarga di Puncak;  Aku baru akan bersukacita kalau anak-anakku sudah mapan dan berumah tangga."  Acapkali rasa sukacita seseorang dipengaruhi oleh situasi dan kondisi yang ada.  Sebaliknya ketika sedang dalam masalah, sakit-penyakit atau mengalami masa-masa sulit seringkali sukacita itu sirna bak ditelan bumi sehingga tersenyum pun tidak dapat.

     Sukacita adalah suasana di dalam hati seseorang di mana ia dapat menikmati segala yang terjadi dalam kehidupannya dengan ucapan syukur.  Jadi sukacita dan ucapan syukur adalah dua hal yang tak terpisahkan.  Sukacita dan ucapan syukur seharusnya menjadi life style orang percaya.  Mengapa?  Karena adanya jaminan pemeliharaan dari Tuhan.  Kita percaya bahwa Tuhan yang kita sembah di dalam nama Tuhan Yesus Kristus adalah Allah yang hidup dan Dia tidak pernah mengecewakan kita.  Tuhan berfirman,  "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."  (Ibrani 13:5b).  Tidak ada janji yang tidak ditepatiNya.  Hal ini diakui oleh Daud:  "Janji-Mu sangat teruji, dan hampa-Mu mencintainya."  (Mazmur 119:140).

     Oleh karena itu apa pun masalah yang kita sedang hadapi saat ini, tetaplah bersukacita dan mengucap syukur.  Tuhan memiliki rancangan yang indah bagi kehidupan orang percaya (baca Yeremia 29:11Yohanes 10:10).  Tidak seharusnya sukacita kita dikalahkan oleh masalah atau keadaan yang terjadi di sekitar kita;  artinya sekalipun dunia sedang bergoncang, banyak masalah yang menerpa, kita tetap bersukacita.  Memang hal itu tidak mudah dan terasa berat untuk dilakukan, tapi inilah perintah Tuhan yang harus kita taati.  Ketika kita bertindak dan taat melakukan perintah Tuhan ini, sukacitaNya akan memenuhi hati kita (baca Yohanes 15:10-11).  Rasul Paulus tetap bersukacita meski harus menghadapi pelbagai penderitaan dan ujian, karena ia yakin bahwa dalam segala perkara Tuhan turut bekerja.

Tetaplah berpegang penuh pada janji Tuhan;  di dalam Dia ada pengharapan yang pasti, karena itu jalani harimu dengan sukacita!