Friday, May 20, 2011

TIDAK MENGINGAT KEBAIKAN TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Mei 2011 -

Baca:  Mazmur 106:1-25

"Nenek moyang kami di Mesir tidak mengerti perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib, tidak ingat besarnya kasih setia-Mu, tetapi mereka memberontak Yang Mahatinggi di tepi Laut Teberau."  Mazmur 106:7

Seringkali sulit bagi kita melupakan pengalaman-pengalaman buruk yang terjadi dalam hidup ini.  Ketika seseorang menyakiti kita, melukai kita, berlaku tidak adil terhadap kita, atau kita mengalami kegagalan begitu membekas dalam dan terlalu mudah untuk kita ingat-ingat kembali.  Beberapa waktu yang lalu di Surabaya dan Probolinggo (Jatim) ada kasus pembunuhan sadis yang dilakukan oleh mantan karyawan terhadap pimpinannya.  Mengapa mereka sampai tega membunuh?  Karena dendam dan sakit hati yang menggunung.  Artinya mereka tidak bisa melupakan pengalaman pahit yang mungkin dialaminya.  Sebaliknya kebaikan seseorang, keberhasilan, kesembuhan dan hal-hal baik yang kita terima dari Tuhan justru mudah kita lupakan dan tidak kita ingat.

     Inilah yang dilakukan bangsa Israel yang selalu mengingat-ingat saat masih berada di Mesir walaupun di sana mereka hidup dalam perbudakan.  Keluh mereka,  "Mengapakah Tuhan membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anak kami menjadi tawanan?  Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?"  (Bilangan 14:3).  Bahkan,  "Mereka menolak untuk patuh dan tidak mengingat perbuatan-perbuatan yang ajaib yang telah Kaubuat di antara mereka.  Mereka bersitegang leher malah berkeras kepala untuk kembali ke perbudakan di Mesir.  Tetapi Engkaulah Allah yang sudi mengampuni, yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya.  Engkau tidak meninggalkan mereka."  (Nehemia 9:17).  Mereka lupa akan pertolongan dan kebaikan Tuhan, di mana selama berada di padang gurun Tuhan memelihara mereka dengan caraNya yang heran dan ajaib.  Namun begitu mudahnya bangsa Israel melupakan perbuatan Tuhan itu.

     Renungan hari ini mengajar kita untuk senantiasa mengingat-ingat kebaikan Tuhan.  Jika saat ini kita berhasil dan diberkati dengan materi yang melimpah, tubuh sehat, keluarga utuh dan sebagainya, itu semua karena anugerahNya semata, bukan karena kuat dan gagah kita.  Oleh karena itu jangan ada seorang pun dari kita yang memegahkan diri atas hidupnya, tetapi biarlah kita bermegah karena di dalam Tuhan saja. 

Ingatlah kebaikanNya, jangan lupakan itu;  di luar Dia kita tak bisa berbuat apa-apa!

Thursday, May 19, 2011

NYANYIKAN NYANYIAN KEMENANGAN!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Mei 2011 -

Baca:  Mazmur 44

"Sebab bukan dengan pedang mereka menduduki negeri, bukan lengan mereka yang memberikan mereka kemenangan, melainkan tangan kanan-Mu dan lengan-Mu dan cahaya wajah-Mu, sebab engkau berkenan kepada mereka."  Mazmur 44:4

Ketika seseorang sedang berduka, kecewa atau putus asa, jarang sekali dari mulutnya nyanyian atau puji-pujian.  Kalau pun mereka bersenandung, seringkali yang dinyanyikan adalah lagu-lagu cengeng atau lagu-lagu yang sesuai dengan keadaan yang menimpa.  Contoh:  Ketika sedang diputus pacar, lagu yang dinyanyikan bertema putus cinta.  Namun biarlah 'orang-orang dunia' saja yang bernyanyi demikian!  Bagi kita orang percaya, nyanyian kemenangan dan sukacitalah yang harus keluar dari mulut kita setiap waktu, bukan nyanyian cengeng tanda frustasi, kecewa dan kegagalan!  Biarlah setiap nyanyian dan pujian kita selalu menjadi tanda adanya kemenangan dalam kehidupan kita, tanda bahwa kita percaya kepada janji-janji Tuhan.

     Mari lihat contoh nyanyian yang dinyanyikan oleh Debora (baca Hakim-Hakim 5).  Di sini Debora sedang menyanyikan nyanyian kemenangan bagi bangsa Israel atas musuh-musuhnya;  nyanyian yang bermuatan iman, yang membuat musuh menjadi gemetar dan takut;  nyanyian pengagungan bagi Tuhan, yang menggerakkan hatiNya untuk bertindak.  Perhatikan nyanyian Debora ini:  "Dengarlah, ya raja-raja!  Pasanglah telingamu, ya pemuka-pemuka!  Kalau aku, aku mau bernyanyi bagi Tuhan, bermazmur bagi Tuhan, Allah Israel!  Demikianlah akan binasa segala musuh-Mu, ya Tuhan!  Tetapi orang yang mengasihi-Nya bagaikan matahari terbit dalam kemegahannya."  (Hakim-Hakim 5:3, 31).  Debora sangat percaya akan kuasa Tuhan!  Ia yakin jika Tuhan ada di pihak bangsa Israel tak ada bangsa mana pun yang sanggup melawannya.  Nyanyian kemenangan seperti inilah yang dapat menghasilkan mujizat, sebab Tuhan hadir di setiap pujian umatNya seperti tertulis:  "Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel."  (Mazmur 22:4).  Bila Tuhan sendiri yang bertakhta di atas puji-pujian kita bisa dipastikan kemenangan, pemulihan, kesembuhan dan berkat-berkatNya dinyatakan atas kita.

     Apa yang Saudara alami saat ini?  Apakah hari-hari Saudara dipenuhi kekuatiran, ketakutan, kekecewaan, kekalahan dan sebagainya?  Mulai hari ini mari belajar memuji-muji Tuhan!  Jangan diam dan merenungi nasib saja!

Nyanyikan nyanyian kemenangan Tuhan setiap waktu, hidup Saudara pasti diubahkan!