Thursday, May 19, 2011

NYANYIKAN NYANYIAN KEMENANGAN!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Mei 2011 -

Baca:  Mazmur 44

"Sebab bukan dengan pedang mereka menduduki negeri, bukan lengan mereka yang memberikan mereka kemenangan, melainkan tangan kanan-Mu dan lengan-Mu dan cahaya wajah-Mu, sebab engkau berkenan kepada mereka."  Mazmur 44:4

Ketika seseorang sedang berduka, kecewa atau putus asa, jarang sekali dari mulutnya nyanyian atau puji-pujian.  Kalau pun mereka bersenandung, seringkali yang dinyanyikan adalah lagu-lagu cengeng atau lagu-lagu yang sesuai dengan keadaan yang menimpa.  Contoh:  Ketika sedang diputus pacar, lagu yang dinyanyikan bertema putus cinta.  Namun biarlah 'orang-orang dunia' saja yang bernyanyi demikian!  Bagi kita orang percaya, nyanyian kemenangan dan sukacitalah yang harus keluar dari mulut kita setiap waktu, bukan nyanyian cengeng tanda frustasi, kecewa dan kegagalan!  Biarlah setiap nyanyian dan pujian kita selalu menjadi tanda adanya kemenangan dalam kehidupan kita, tanda bahwa kita percaya kepada janji-janji Tuhan.

     Mari lihat contoh nyanyian yang dinyanyikan oleh Debora (baca Hakim-Hakim 5).  Di sini Debora sedang menyanyikan nyanyian kemenangan bagi bangsa Israel atas musuh-musuhnya;  nyanyian yang bermuatan iman, yang membuat musuh menjadi gemetar dan takut;  nyanyian pengagungan bagi Tuhan, yang menggerakkan hatiNya untuk bertindak.  Perhatikan nyanyian Debora ini:  "Dengarlah, ya raja-raja!  Pasanglah telingamu, ya pemuka-pemuka!  Kalau aku, aku mau bernyanyi bagi Tuhan, bermazmur bagi Tuhan, Allah Israel!  Demikianlah akan binasa segala musuh-Mu, ya Tuhan!  Tetapi orang yang mengasihi-Nya bagaikan matahari terbit dalam kemegahannya."  (Hakim-Hakim 5:3, 31).  Debora sangat percaya akan kuasa Tuhan!  Ia yakin jika Tuhan ada di pihak bangsa Israel tak ada bangsa mana pun yang sanggup melawannya.  Nyanyian kemenangan seperti inilah yang dapat menghasilkan mujizat, sebab Tuhan hadir di setiap pujian umatNya seperti tertulis:  "Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel."  (Mazmur 22:4).  Bila Tuhan sendiri yang bertakhta di atas puji-pujian kita bisa dipastikan kemenangan, pemulihan, kesembuhan dan berkat-berkatNya dinyatakan atas kita.

     Apa yang Saudara alami saat ini?  Apakah hari-hari Saudara dipenuhi kekuatiran, ketakutan, kekecewaan, kekalahan dan sebagainya?  Mulai hari ini mari belajar memuji-muji Tuhan!  Jangan diam dan merenungi nasib saja!

Nyanyikan nyanyian kemenangan Tuhan setiap waktu, hidup Saudara pasti diubahkan!

Wednesday, May 18, 2011

PERINTAH TUHAN: Kasihilah Musuhmu!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Mei 2011 -

Baca:  Matius 5:43-48

"Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu."  Matius 5:44

Orang yang bersikap baik kepada kita harus kita perlakukan dengan baik, sedangkan orang yang berbuat jahat dan menganiaya kita patut kita benci dan musuhi.  Inilah sikap yang dimiliki sebagian besar manusia.  Bahkan sekarang ini banyak orang yang bertindak semena-mena terhadap orang lain.  Yang kuat menekan yang lemah, yang kaya menindas yang miskin.  Hanya karena memiliki 'prinsip' berbeda seseorang dimusuhi, diserang, dianiaya, diintimidasi, bahkan dibunuh!

     Prinsip kekristenan berbeda dari prinsip dunia ini.  Firman Tuhan memerintahkan kita untuk mengasihi musuh kita.  Tuhan berkata,  "Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu?  Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?  Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada berbuat demikian?"  (ayat 46-47).  Tuhan Yesus adalah teladan yang luar biasa bagi kita.  Ia sanggup mengalahkan yang jahat dengan kebaikan;  diejek, diludahi, dimusuhi, dianiaya, bahkan sampai mati di kayu salib, Dia tidak pernah membalas perbuatan jahat mereka, tapi berdoa bagi mereka (Lukas 23:34).  Kejahatan tidak akan dapat ditaklukkan oleh kejahatan, tetapi kebaikanlah yang mampu mengalahkan kejahatan!  Mungkin kita berkata,  "Saya adalah manusia biasa, mustahil bisa mengasihi musuh."  Alkitab menambahkan:  "...haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."  (Matius 5:48).  Mustahilkah?  Tentu tidak, karena status kita adalah anak-anak Allah, mewarisi sifat dan karakterNya.  Dikatakan,  "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih."  (1 Yohanes 4:8).  Pastilah Allah tidak pernah memberi perintah yang mustahil untuk kita lakukan.

     Menjadi sempurna bukan tergantung pada usaha kita, tetapi tergantung pada siapakah kita, asalkan kita terus bertumbuh di dalam Dia.  Mengasihi musuh adalah bentuk dari penyangkalan diri.  Ini adalah salah satu ujian untuk membuktikan status kita sebagai anak Allah,  "...dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga,"  (Matius 5:45).

Tuhan menghendaki kita memiliki hidup yang berbeda dari dunia, untuk itulah kita dipanggil supaya hidup kita menjadi berkat, salah satunya adalah mengasihi musuh dan berdoa bagi mereka!