Wednesday, May 18, 2011

PERINTAH TUHAN: Kasihilah Musuhmu!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Mei 2011 -

Baca:  Matius 5:43-48

"Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu."  Matius 5:44

Orang yang bersikap baik kepada kita harus kita perlakukan dengan baik, sedangkan orang yang berbuat jahat dan menganiaya kita patut kita benci dan musuhi.  Inilah sikap yang dimiliki sebagian besar manusia.  Bahkan sekarang ini banyak orang yang bertindak semena-mena terhadap orang lain.  Yang kuat menekan yang lemah, yang kaya menindas yang miskin.  Hanya karena memiliki 'prinsip' berbeda seseorang dimusuhi, diserang, dianiaya, diintimidasi, bahkan dibunuh!

     Prinsip kekristenan berbeda dari prinsip dunia ini.  Firman Tuhan memerintahkan kita untuk mengasihi musuh kita.  Tuhan berkata,  "Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu?  Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?  Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada berbuat demikian?"  (ayat 46-47).  Tuhan Yesus adalah teladan yang luar biasa bagi kita.  Ia sanggup mengalahkan yang jahat dengan kebaikan;  diejek, diludahi, dimusuhi, dianiaya, bahkan sampai mati di kayu salib, Dia tidak pernah membalas perbuatan jahat mereka, tapi berdoa bagi mereka (Lukas 23:34).  Kejahatan tidak akan dapat ditaklukkan oleh kejahatan, tetapi kebaikanlah yang mampu mengalahkan kejahatan!  Mungkin kita berkata,  "Saya adalah manusia biasa, mustahil bisa mengasihi musuh."  Alkitab menambahkan:  "...haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."  (Matius 5:48).  Mustahilkah?  Tentu tidak, karena status kita adalah anak-anak Allah, mewarisi sifat dan karakterNya.  Dikatakan,  "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih."  (1 Yohanes 4:8).  Pastilah Allah tidak pernah memberi perintah yang mustahil untuk kita lakukan.

     Menjadi sempurna bukan tergantung pada usaha kita, tetapi tergantung pada siapakah kita, asalkan kita terus bertumbuh di dalam Dia.  Mengasihi musuh adalah bentuk dari penyangkalan diri.  Ini adalah salah satu ujian untuk membuktikan status kita sebagai anak Allah,  "...dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga,"  (Matius 5:45).

Tuhan menghendaki kita memiliki hidup yang berbeda dari dunia, untuk itulah kita dipanggil supaya hidup kita menjadi berkat, salah satunya adalah mengasihi musuh dan berdoa bagi mereka!

Tuesday, May 17, 2011

GEREJA LOKAL: Tempat Bertumbuh (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Mei 2011 -

Baca:  1 Petrus 1:13-25

"Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu."  1 Petrus 1:22

Berakar di sebuah gereja lokal berarti memiliki kesempatan untuk mempraktekkan kasih.  Karena itu  "...marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama keapada kawan-kawan kita seiman."  (Galatia 6:10).  Kalau kita tidak pernah memiliki hubungan atau persekutuan yang erat dengan saudara-saudara seiman dalam sebuah gereja lokal, maka ketika mengalami masa-masa sukar kita pasti akan kesulitan mendekatkan diri kepada orang lain karena kita belum pernah membangun hubungan dengan mereka sebelumnya.  Kita perlu bersekutu dengan orang lain, karena masalahnya adalah ketika kita sakit, terluka, kecewa dan lemah, siapakah yang dapat kita hubungi untuk berbagi?  Jadi kita harus memiliki hubungan di dalam sebuah gereja lokal di mana kita dapat secara fisik hadir untuk saling menopang.

     Bersekutu dengan saudara seiman akan membantu kita bertumbuh dan bergairah untuk terlibat dalam pelayanan pekerjaan Tuhan karena ada yang mengingatkan dan menegur kita saat kita sedang lemah dan suam.  Ada tertulis:  "Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya."  (Amsal 27:17).  Orang Kristen yang tidak pernah menjadi anggota aktif di dalam jemaat lokal dan hanya menjadi penonton di setiap minggu, serta tidak aada hubungan yang terbangun dengan orang lain tidak akan bertumbuh.  Mungkin kita memperoleh pengetahuan banyak tentang firman Tuhan, namun karakter dan kehidupan rohani kita tidak berkembang sebab untuk bertumbuh kita membutuhkan hubungan dengan saudara yang lain; dan Tuhan memakai orang lain untuk membentuk dan mendewasakan kita.

     Kala kita bergabung dengan gereja lokal Tuhan akan menaruh suatu kerinduan di dalam hati kita untuk memiliki kepekaan terhadap kebutuhan orang lain.  Di situ pula kita berkesempatan untuk mengembangkan karunia rohani yang telah Tuhan taruh dalam diri kita.  Tuhan memakai karunia-karunia itu untuk memenuhi kebutuhan dalam jemaat lokal di mana kita menjadi bagiannya.  Mari camkan ini:  setiap orang dibutuhkan di setiap gereja.

Mari terlibat di gereja lokal;  apa pun bentuk peranan kita, lakukan itu dengan segenap hati dan setia seperti untuk Tuhan, bukan untuk manusia;  ada upah yang Tuhan sediakan bagi kita  (baca Kolose 3:23-24).