Tuesday, April 12, 2011

DALAM NAMA TUHAN YESUS: Ada Otoritas

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 April 2011 -

Baca:  Yohanes 14:1-14

"Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."  Yohanes 14:14

Nama Yesus bukanlah sembarang nama sebagaimana ditegaskan dalam Alkitab:  "Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku:  'Yesus Kristus adalah Tuhan,'  bagi kemuliaan Allah, Bapa."  (Filipi 2:9-11).

     Jelas nyata bahwa nama Yesus adalah nama di atas segala nama, yang di dalamnya terkandung kuasa yang mahadahsyat sehingga segala yang ada di atas langit dan di bawah bumi bertekuk lutut, dan Allah memberikan jaminan yaitu jawaban doa kepada siapa pun yang berdoa atas nama Yesus Kristus.  Jadi bukan asal sebut jika doa-doa kita selalu diakhiri di dalam nama Yesus.  Mengapa harus dalam nama Yesus?  Ketika kita berdoa meminta segala sesuatu kepada Bapa di sorga di dalam nama Yesus, kita sedang meminta di atas otoritas Yesus Kristus.  Artinya seluruh otoritas Yesus Kristus akan menyertai kita, sehingga  "...segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku."  (Yohanes 16:23b).  Dalam nama Yesus doa kita akan dijawab oleh Bapa dan apa yang kita minta akan dikabulkanNya.

     Saat kita berdoa meminta segala sesuatu dalam nama Yesus kita memiliki penyerahan diri kepada Tuhan Yesus;  berdoa menurut kehendakNya, bukan menurut kehendak diri sendiri.  Kita tunduk pada apa yang Tuhan kehendaki bagi hidup kita karena Dia tahu mana yang terbaik bagi kita seperti yang dilakukan Yesus ketika Ia sedang berdoa di taman Getsemani,  "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."  (Matius 26:39).  Doa Yesus bukan untuk memuaskan keinginanNya sendiri tetapi Ia belajar untuk tunduk dan mengutamakan apa yang dikehendaki Bapa.  Sedangkan kita, seringkali kita  "...berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu."  (Yakobus 4:3).  Kita memaksa Tuhan untuk menuruti keinginan kita dan menjawab doa-doa kita, padahal doa kita itu hanya untuk memuaskan keinginan kita sendiri.

Nama Yesus nama orang yang berkuasa, di dalamNya kita beroleh jaminan jawaban doa!

Monday, April 11, 2011

MENGHARGAI FIRMAN TUHAN LEBIH DARI SEGALANYA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 April 2011 -

Baca:  Mazmur 119:89-89

"Sekiranya Taurat-Mu tidak menjadi kegemaranku, maka aku telah binasa dalam sengsaraku."  Mazmur 119:92

Apakah Saudara suka membaca?  "Ya, saya suka sekali membaca buku, apalagi buku-buku tentang komputer dan otomotif."  Ada juga yang hobi sekali membaca buku-buku sejarah dan para tokohnya.  "Kalau aku sih suka baca buku tentang motivasi atau personality."  "Membaca adalah hobi yang menyenangkan, tapi aku tidak suka membaca buku yang isinya terlalu berat, aku paling suka baca komik yang lucu-lucu, bahkan koleksi komikku bukan hanya puluhan, tapi sudah ratusan.  Tiada hari tanpa membaca komik."  Tentu inilah beberapa reaksi Saudara.

     Di sela-sela menyalurkan hobi Saudara membaca buku-buku tersebut di atas, apakah Saudara juga suka membaca Alkitab?  "Membaca Alkitab sih kadang-kadang, kalau sempat."  "Kalau tidak bisa tidur saya mencari Alkitab dan membacanya, maka tidak seberapa lama saya langsung pulas;  Alkitab benar-benar menjadi pilihan yang tepat sebagai pengantar waktu tidur."  "Saya membuka Alkitab pas ibadah di gereja saja."  Adalah sangat menyedihkan jika masih banyak orang Kristen yang tidak suka membaca Alkitab, atau membaca juga tapi asal-asalan.  Perhatikan apa yang dikatakan oleh Daud,  "Aku hendak merenungkan titah-titah-Mu dan mengamat-amati jalan-jalan-Mu.  Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Mu;  firman-Mu tidak akan kulupakan.  Betapa aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih dari pada emas, bahkan dari pada emas tua."  (ayat 15, 16, 97, 127).  Meski sebagai seorang raja besar dan berkuasa, Daud begitu menghormati firman Tuhan.  Tiada hari tanpa merenungkan firman Tuhan.  Daud sadar betapa berharganya firman Tuhan bagi hidupnya!

     Mengapa Alkitab itu begitu penting bagi kehidupan orang percaya?  Di dalam Alkitab tertuang isi hati Tuhan, dan di dalamnya terkandung perintah-perintahNya, rencana-rencanaNya dan juga janji-janjiNya;  itulah sebabnya Alkitab juga disebut sebagai firman Tuhan.  Alkitab tidak dapat disamakan dengan buku apa pun yang ada di dunia ini, isinya bukan hasil karangan manusia atau rekaan tapi merupakan ilham Allah sendiri.  Jadi Alkitab adalah firman Tuhan yang penuh kuasa dan memiliki otoritas tertinggi dalam seluruh aspek kehidupan manusia.

Daud berkata,  "Dasar firman-Mu adalah kebenaran dan segala hukum-hukum-Mu yang adil adalah untuk selama-lamanya."  (ayat 160)