Monday, April 11, 2011

MENGHARGAI FIRMAN TUHAN LEBIH DARI SEGALANYA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 April 2011 -

Baca:  Mazmur 119:89-89

"Sekiranya Taurat-Mu tidak menjadi kegemaranku, maka aku telah binasa dalam sengsaraku."  Mazmur 119:92

Apakah Saudara suka membaca?  "Ya, saya suka sekali membaca buku, apalagi buku-buku tentang komputer dan otomotif."  Ada juga yang hobi sekali membaca buku-buku sejarah dan para tokohnya.  "Kalau aku sih suka baca buku tentang motivasi atau personality."  "Membaca adalah hobi yang menyenangkan, tapi aku tidak suka membaca buku yang isinya terlalu berat, aku paling suka baca komik yang lucu-lucu, bahkan koleksi komikku bukan hanya puluhan, tapi sudah ratusan.  Tiada hari tanpa membaca komik."  Tentu inilah beberapa reaksi Saudara.

     Di sela-sela menyalurkan hobi Saudara membaca buku-buku tersebut di atas, apakah Saudara juga suka membaca Alkitab?  "Membaca Alkitab sih kadang-kadang, kalau sempat."  "Kalau tidak bisa tidur saya mencari Alkitab dan membacanya, maka tidak seberapa lama saya langsung pulas;  Alkitab benar-benar menjadi pilihan yang tepat sebagai pengantar waktu tidur."  "Saya membuka Alkitab pas ibadah di gereja saja."  Adalah sangat menyedihkan jika masih banyak orang Kristen yang tidak suka membaca Alkitab, atau membaca juga tapi asal-asalan.  Perhatikan apa yang dikatakan oleh Daud,  "Aku hendak merenungkan titah-titah-Mu dan mengamat-amati jalan-jalan-Mu.  Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Mu;  firman-Mu tidak akan kulupakan.  Betapa aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih dari pada emas, bahkan dari pada emas tua."  (ayat 15, 16, 97, 127).  Meski sebagai seorang raja besar dan berkuasa, Daud begitu menghormati firman Tuhan.  Tiada hari tanpa merenungkan firman Tuhan.  Daud sadar betapa berharganya firman Tuhan bagi hidupnya!

     Mengapa Alkitab itu begitu penting bagi kehidupan orang percaya?  Di dalam Alkitab tertuang isi hati Tuhan, dan di dalamnya terkandung perintah-perintahNya, rencana-rencanaNya dan juga janji-janjiNya;  itulah sebabnya Alkitab juga disebut sebagai firman Tuhan.  Alkitab tidak dapat disamakan dengan buku apa pun yang ada di dunia ini, isinya bukan hasil karangan manusia atau rekaan tapi merupakan ilham Allah sendiri.  Jadi Alkitab adalah firman Tuhan yang penuh kuasa dan memiliki otoritas tertinggi dalam seluruh aspek kehidupan manusia.

Daud berkata,  "Dasar firman-Mu adalah kebenaran dan segala hukum-hukum-Mu yang adil adalah untuk selama-lamanya."  (ayat 160)

Sunday, April 10, 2011

ORANG BENAR: Hidupnya Dijamin oleh Tuhan

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 April 2011 -

Baca:  Mazmur 37:12-26

"Tuhan mengetahui hari-hari orang yang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya;"  Mazmur 37:18

Seiring berjalannya waktu keadaan dunia semakin hari semakin berubah secara drastis.  Teknologi semakin mutakhir sehingga persaingan antarindividu kian ketat.  Oleh karena itu tiap orang harus bisa meng-upgrade dirinya begitu rupa bila tidak ingin tertinggal.  Karena tingginya tingkat persaingan yang ada, timbullah ketegangan-ketegangan yang mengakibatkan manusia mulai kehilangan jati dirinya.  Banyak orang tidak lagi mengindahkan norma-norma yang ada, yang penting bisa survive!  Bahkan tidak sedikit anak Tuhan yang akhirnya terbawa oleh arus dunia ini.  Mereka beranggapan apabila tidak mengikuti arus yang ada mereka tidak akan berhasil.  Padahal Tuhan menghendaki agar kita berani hidup melawan arus dunia, artinya tidak terbawa arus.  Alkitab mengatakan,  "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah:..."  (Roma 12:2).  Jadi kita harus bisa cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

     Ada yang perlu digarisbawahi, yaitu bahwa kehidupan orang benar ada dalam jaminan Tuhan, sebab  "Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;"  (Mazmur 37:23).  Ini berarti hidup mereka diberkati oleh Tuhan.  Ingin berbahagia dan diberkati Tuhan?  Andalkan Tuhan dalam segala hal dan berharaplah hanya kepadaNya  (baca Yeremia 17:7).  Oleh karena itu kita tidak perlu takut atau gelisah akan hari esok dan masa depan kita sebab rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera, bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepada kita hari depan yang penuh harapan (baca Yeremia 29:11).  Bagi orang benar Salomo menegaskan,  "...masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang."  (Amsal 23:18).  Bukan hanya masa depan kita yang dijamin, Dia juga akan menyertai setiap langkah hidup kita.  Dikatakan,  "apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya."  (Mazmur 37:24).

     Jadi wujud penyertaan Tuhan tidak hanya berupa pertolongan pada waktu kita menghadapi persoalan, tetapi Dia juga akan meluputkan kita dari marabahaya.  Jangan sekali-sekali berharap dan bergantung pada kekayaan yang kita miliki, karena harta di dunia ini hanya bersifat sementara dan dapat lenyap dalam sekejap.

Asal kita hidup benar, berkat dan penyertaan Tuhan pasti nyata.