Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 April 2011 -
Baca: 2 Raja-Raja 4:8-37
"Berkatalah perempuan itu kepada suaminya: 'Sesungguhnya aku sudah tahu bahwa orang yang selalu datang kepada kita itu adalah abdi Allah yang kudus.' " 2 Raja-Raja 4:9
Berbicara tentang pelayanan, tidak semua orang Kristen memberikan respons yang positif; ada yang suka dan ada pula yang tidak suka. Ada yang berkata, "Buat apa repot-repot ikut pelayanan di gereja, sudah capai tidak ada untungnya. Lebih baik di rumah nonton TV atau kerja lembur di kantor atau jaga toko, ada pemasukan. Ke gereja tiap minggu saja sudah lebih dari cukup." Tapi ketika sedang dalam kesukaran atau mengalami masalah yang berat kita baru merasakan betapa kita sangat membutuhkan Tuhan; kita mencari Tuhan dengan linangan air mata: "Tuhan tolong pulihkan keluargaku. Tuhan tolong sembuhkan sakitku. Nanti kalau sudah sembuh aku akan melayani Tuhan dengan sungguh." Kepada jemaat di Korintus Paulus menasihatkan, "...saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (1 Korintus 15:58). Ayat ini menegaskan bahwa setiap jerih payah, pengorbanan, kesetiaan dan ketekunan kita terhadap perkara-perkara rohani tidak pernah sia-sia.
Mari kita membuka mata rohani dan belajar dari kehidupan perempuan Sunem. Ia mengalami mujizat dari Tuhan karena ia melayani dan menghormati nabi Allah (Elisa) dengan baik. Tertulis: "Baiklah kita membuat sebuah kamar atas yang kecil yang berdinding batu, dan bailah kita menaruh di sana baginya sebuah tempat tidur, sebuah meja, sebuah kursi, dan sebuah kandil, maka apabila ia datang kepada kita, ia boleh masuk ke sana. Pada suatu hari datanglah ia (Elisa-Red.) ke sana, lalu masuklah ia ke kamar atas itu dan tidur di situ." (2 Raja-Raja 4:10-11). Ini menunjukkan bahwa perempuan Sunem ini mengasihi Tuhan dan mengutamakan Dia. Karena melayani Tuhan dengan sungguh ia menerima nubuatan yaitu ia akan memiliki anak. Dan nubuatan itu terjadi! (2 Raja-Raja 4:16-17).
Ada dampak yang luar biasa bagi orang-orang yang mengasihi dan melayani Tuhan: mujizat, berkat dan pemulihan. Ketika anaknya sakit dan dinyatakan sudah mati, Tuhan pun sanggup menyembuhkannya. Oleh karena itu, tetaplah setia dan jangan pernah merasa lelah untuk melayani Tuhan, karena pertolongan dari Tuhan pasti dinyatakan atas kita.
Selagi ada kesempatan, jangan pernah sia-siakan!
Wednesday, April 6, 2011
Tuesday, April 5, 2011
TUNANGAN KRISTUS YANG BERKENAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 April 2011 -
Baca: 2 Korintus 11:1-6
"Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki dan membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus." 2 Korintus 11:2
Sebelum memasuki jenjang pernikahan kudus biasanya pasangan pria-wanita mengadakan pertunangan terlebih dahulu sebagai tanda ikatan kasih mereka. Dalam menjalani masa-masa pertunangan itu pria-wanita harus bisa menjaga hidupnya agar tetap kudus samai pernikahan itu tiba. Begitu pula setiap orang percaya atau jemaat Tuhan adalah calon mempelai Kristus.
Paulus menyatakan bahwa kita telah dipertunangkan dengan Kristus. Kita adalah mempelai wanita yang akan bertemu dengan mempelai laki-laki di dalam pesta kawin Anak Domba. Sebagaimana seperti seseorang yang sudah dipertunangkan dengan orang lain, maka calon mempelai perempuan harus bisa menjaga diri dan kuat menghadapi segala godaan yang ada. Ia harus fokus kepada pasangannya dan tidak boleh bercabang hati. Jangan sampai di masa-masa penantiannya ia terpikat dan berpaling kepada yang lain. Karena kita telah dipertunangkan dengan Kristus kita pun harus menjadi tunangan yang setia, jangan sampai kita tertipu dan disesatkan oleh kuasa-kuasa lain di luar Tuhan yang membuat kita semakin jauh dari Tuhan. Inilah yang dikuatirkan Paulus: "Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya." (2 Korintus 11:3). Berhati-hatilah! Jangan sampai hati kita berpaling pada dunia ini dan membuat hati Tuhan cemburu. "...Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah." (Yakobus 4:4). Kita tahu bahwa di dunia ini banyak sekali penyesat-penyesat yang dapat saja menghancurkan keluarga-keluarga Kristen, studi, bisnis dan bahkan juga pelayanan.
Sebagai tunangan Kristus mari kita tetap setia dan menjaga kekudusan sambil menanti-nantikan kedatanganNya sebagai mempelai laki-laki yang tidak akan lama lagi. Ingatlah, kita sudah dikuduskan dan ditebus oleh darah Kristus di atas kayu salib, berarti kita sudah sepenuhnya menadi milikNya.
Jagalah hidupmu agar tak bercacat cela, sehingga ketika mempelai laki-laki itu datang Dia tidak berkata, "...sesungguhnya aku tidak mengenal kamu." (Matius 25:12).
Baca: 2 Korintus 11:1-6
"Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki dan membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus." 2 Korintus 11:2
Sebelum memasuki jenjang pernikahan kudus biasanya pasangan pria-wanita mengadakan pertunangan terlebih dahulu sebagai tanda ikatan kasih mereka. Dalam menjalani masa-masa pertunangan itu pria-wanita harus bisa menjaga hidupnya agar tetap kudus samai pernikahan itu tiba. Begitu pula setiap orang percaya atau jemaat Tuhan adalah calon mempelai Kristus.
Paulus menyatakan bahwa kita telah dipertunangkan dengan Kristus. Kita adalah mempelai wanita yang akan bertemu dengan mempelai laki-laki di dalam pesta kawin Anak Domba. Sebagaimana seperti seseorang yang sudah dipertunangkan dengan orang lain, maka calon mempelai perempuan harus bisa menjaga diri dan kuat menghadapi segala godaan yang ada. Ia harus fokus kepada pasangannya dan tidak boleh bercabang hati. Jangan sampai di masa-masa penantiannya ia terpikat dan berpaling kepada yang lain. Karena kita telah dipertunangkan dengan Kristus kita pun harus menjadi tunangan yang setia, jangan sampai kita tertipu dan disesatkan oleh kuasa-kuasa lain di luar Tuhan yang membuat kita semakin jauh dari Tuhan. Inilah yang dikuatirkan Paulus: "Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya." (2 Korintus 11:3). Berhati-hatilah! Jangan sampai hati kita berpaling pada dunia ini dan membuat hati Tuhan cemburu. "...Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah." (Yakobus 4:4). Kita tahu bahwa di dunia ini banyak sekali penyesat-penyesat yang dapat saja menghancurkan keluarga-keluarga Kristen, studi, bisnis dan bahkan juga pelayanan.
Sebagai tunangan Kristus mari kita tetap setia dan menjaga kekudusan sambil menanti-nantikan kedatanganNya sebagai mempelai laki-laki yang tidak akan lama lagi. Ingatlah, kita sudah dikuduskan dan ditebus oleh darah Kristus di atas kayu salib, berarti kita sudah sepenuhnya menadi milikNya.
Jagalah hidupmu agar tak bercacat cela, sehingga ketika mempelai laki-laki itu datang Dia tidak berkata, "...sesungguhnya aku tidak mengenal kamu." (Matius 25:12).
Subscribe to:
Posts (Atom)