Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 April 2011 -
Baca: Yohanes 6:60-66
"Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup." Yohanes 6:63b
Tidaklah mengherankan bila banyak oang Kristen tidak sepenuhnya mengalami berkat-berkat Tuhan dan tidak mendapatkan apa yang ia yakini di hati karena menyepelekan yang satu ini, yaitu lupa memperkatakan firman Tuhan. Orang yang lupa atau tidak pernah memperkatakan firman Tuhan bisa diibaratkan seperti memiliki sebuah mesin, tapi tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena orang itu tidak pernah mengoperasikan tombol yang ada di mesin tersebut; dan tombol itu adalah perkataan kita sendiri. Sebaliknya, orang yang senantiasa memperkatakan firman sesuai dengan apa yang kita percayai di hati sama dengan sedang menekan tombol 'on' pada mesin (mengaktifkan mesin untuk beroperasi). Akan tetapi, jikalau yang sering kita ucapkan atau perkatakan adalah kata-kata yang negatif atau bertolak belakang dengan firman Tuhan berarti kita sedang menekan tombol 'off', artinya mesin itu berhenti beroperasi. Mesin iman kita berhenti bekerja.
Lalu, apa yang harus kita perkatakan? Kepada jemaat di Efesus Paulus berkata, "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia." (Efesus 4:29). Jadi yang harus kita perkatakan adalah kata-kata berkat yang membangun dan membangkitkan iman, sehingga siapa pun yang mendengarnya beroleh berkat. Salah satu contoh adalah kata shalom, yaitu kata yang harus kita ucapkan terhadap saudara-saudara kita. Ada pun arti shalom adalah selamat, makmur dan diberkati. Namun jarang sekali orang Kristen menggunakan kata shalom ini dalam kehidupan sehari-hari.
Sudahkah kita mengucapkan kata-kata yang memberkati orang lain? Tuhan Yesus memerintahkan kita untuk mengasihi dan memberkati orang-orang yang membenci, mengutuk dan mencaci kita, "mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu, berdoalah bagi orang-orang yang mencaci kamu." (Lukas 6:28). Mari kita jalani hari-hari dengan menjaga setiap perkataan kita. Jangan perkatakan kata-kata yang merusak apa yang sudah kita percayai di hati. Ingat, kata-kata kita menentukan apa yang akan kita alami dan nikmati. Tertulis: "Dari buah mulutnya seseorang akan makan yang baik, ..." (Amsal 13:2).
Firman Tuhan adalah jawaban bagi setiap kebutuhan hidup kita; semakin banyak kita memperkatakannya, semakin kita menikmati janjiNya.
Saturday, April 2, 2011
Friday, April 1, 2011
PERNYATAAN IMAN MELALUI UCAPAN (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 April 2011 -
Baca: 2 Korintus 4
" 'Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata', maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata." 2 Korintus 4:13b
Melalui renungan ini kita kerap kali diingatkan agar berhati-hati dengan apa yang kita perkatakan sebab kata-kata yang keluar dari mulut kita akan membentuk dan menentukan masa depan kita. Ibarat sebuah mesin, perkataan kita adalah tombol untuk mengoperasikan atau mengaktifkan mesin tersebut. Alkitab menegaskan, "Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati." (Yakobus 2:17). Jadi iman seseorang harus dibuktikan dengan perkataan dan juga perbuatan.
Ada pun tanda awal dari iman adalah adanya pernyataan atau pengakuan dari mulut kita sebagaimana tertulis, "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu. Itulah firman iman, yang kami beritakan. Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan, Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan." (Roma 10:8-10). Oleh karena itu setiap orang Kristen harus belajar mengucapkan apa yang ia percayai dalam hati sesuai dengan firman Tuhan.
Ketika dipilih Tuhan untuk memimpin bangsa Israel menggantikan Musa, Yosua diberi 'kunci' penting oleh Tuhan agar perjalanan hidupnya dan tugas dari Tuhan itu berhasil dan berkemenangan. Kunci itu adalah: "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." (Yosua 1:8). Ayat ini jelas menyatakan bahwa memperkatakan firman dengan iman, yaitu melalui ucapan atau perkataan adalah langkah awal untuk mencapai keberhasilan dan keberuntungan bagi orang percaya. Namun banyak yang menganggap remeh atau sepele akan hal ini; kita menganggap bahwa tulisan-tulisan yang ada di dalam Alkitab itu tak jauh berbeda dengan tulisan di buku-buku sejarah atau ilmu pengetahuan lainnya, padahal "...Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya,... Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: 'Orang benar akan hidup oleh iman.' " (Roma 1:16-17). (Bersambung)
Baca: 2 Korintus 4
" 'Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata', maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata." 2 Korintus 4:13b
Melalui renungan ini kita kerap kali diingatkan agar berhati-hati dengan apa yang kita perkatakan sebab kata-kata yang keluar dari mulut kita akan membentuk dan menentukan masa depan kita. Ibarat sebuah mesin, perkataan kita adalah tombol untuk mengoperasikan atau mengaktifkan mesin tersebut. Alkitab menegaskan, "Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati." (Yakobus 2:17). Jadi iman seseorang harus dibuktikan dengan perkataan dan juga perbuatan.
Ada pun tanda awal dari iman adalah adanya pernyataan atau pengakuan dari mulut kita sebagaimana tertulis, "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu. Itulah firman iman, yang kami beritakan. Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan, Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan." (Roma 10:8-10). Oleh karena itu setiap orang Kristen harus belajar mengucapkan apa yang ia percayai dalam hati sesuai dengan firman Tuhan.
Ketika dipilih Tuhan untuk memimpin bangsa Israel menggantikan Musa, Yosua diberi 'kunci' penting oleh Tuhan agar perjalanan hidupnya dan tugas dari Tuhan itu berhasil dan berkemenangan. Kunci itu adalah: "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." (Yosua 1:8). Ayat ini jelas menyatakan bahwa memperkatakan firman dengan iman, yaitu melalui ucapan atau perkataan adalah langkah awal untuk mencapai keberhasilan dan keberuntungan bagi orang percaya. Namun banyak yang menganggap remeh atau sepele akan hal ini; kita menganggap bahwa tulisan-tulisan yang ada di dalam Alkitab itu tak jauh berbeda dengan tulisan di buku-buku sejarah atau ilmu pengetahuan lainnya, padahal "...Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya,... Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: 'Orang benar akan hidup oleh iman.' " (Roma 1:16-17). (Bersambung)
Subscribe to:
Posts (Atom)